Bugh
"HEH BEGO! LO GA PUNYA MATA?" bentak seorang pria yang tak sengaja di tabrak oleh seorang perempuan. Pria itu membersihkan seragam nya yang tak sengaja bersentuhan dengan gadis didepannya.
"Ma-maafin Ta-tasya" ujar gadis itu terbata. Kepalanya menunduk tanda ia takut dengan lawan bicaranya.
"ANJING EMANG! UDAH PERGI LO! JIJIK GUE LAMA-LAMA LIAT MUKA LO!" Usir pria itu kasar dan mengibaskan tangannya menyuruh pergi
Gadis itu mengangguk dan buru-buru pergi meninggalkan pria galak yang baru saja memarahinya.
"Aduh... Untung aja ga ada yang liat kalau enggak udah pasti Tasya bakal di bully" ujarnya bersyukur.
Anastasya Galvani. Gadis yang terkenal di SMA Xaverius. Eits jangan kalian pikir Tasya terkenal karena kecantikan atau ke kekayaannya. Dia terkenal karena cupu dan target bully semua orang.
Temannya hanya satu yaitu Rara Salsabila. Namun ia minder jika bersama dengan Rara. Rara itu cantik, kaya dan modis. Rara juga salah satu most wanted, itu lah sebabnya Tasya menjaga jarak dengan gadis itu.
Tasya buru-buru kembali kedalam kelasnya. Ia baru saja balik dari toilet untuk mencuci wajahnya yang terkena tepung akibat ulah Bella Cs, namun karena terlalu fokus membersihkan seragamnya ia tak melihat orang yang berjalan di depannya. Dan sialnya orang itu adalah orang yang ia takuti di sekolah.
Pria dominan, kasar, kejam, tempramen dan pemaksa. Satu sekolah mengenalnya karena tampan, menawan dan rupawan tak lupa sikap playboy nya. Anak dari seorang dokter terkenal dan donatur terbesar di sekolahnya. Namanya Galaksi Mahendra. Biasa di panggil Gala.
King of bully. Tapi ia bersyukur belum pernah di bully oleh Galaksi, ga tau kalau nanti.
Tasya masuk ke dalam kelas dengan menunduk. Yah! ia terbiasa berjalan dengan menunduk karena merasa terintimidasi.
Ia bersyukur guru yang mengajar di kelas nya beluk hadir. Dengan perasaan lega Tasya berjalan pelan kearah bangkunya Yanga ada di pojok ujung.
Awalnya ia duduk di bagian tengah namun karena di usir oleh salah satu temannya terpaksa Tasya duduk di bagian paling belakang. Dan tak satupun orang membelanya, saat itu Rara sedang tidak bisa masuk sekolah karena mengikuti acara bisnis sang Papa.
Brugh
"HAHAHHAAHHAAH" Semua penghuni kelas menertawakan Tasya yang jatuh akibat di jegal oleh seorang pria bernama Bara.
"Hu.... Rasain tu cupu. Makanya jangan udik. Udah jelek, dekil lagi. Iu...." Ujar Machel menghina
"HU......."semua orang menyorakinya kecuali Rara
Brak
Rara menggebrak meja dengan keras. Ia menatap sinis semua teman kelasnya lalu bangkit berdiri menolong Tasya yang masih terduduk di lantai kelas.
"KELAKUAN LO SEMUA MURAHAN! GA PUNYA OTAK LO PADA! TASYA JUGA BAGIAN DARI KELAS INI" Teriak Rara murka.
"Bacot Lo Ra! Lagian buat apa Lo tolongin si cupu itu sih? Apa untungnya buat Lo?!" Sambar Machel
"MULUT LO SEMUA SAMA KAYAK OTAK LO PADA! SAMA SAMA SAMPAH!" maki Rara kemudian membawa Tasya kebangku gadis itu.
Semua orang menatap sinis Tasya. Ini bukanlah kejadian yang pertama kali. Sudah hampir 3 tahun Tasya di bully namun tetap saja gadis itu bisa bertahan sekolah di Xaverius.
Tasya sudah tak tahan. Pertahanan nya runtuh dan air matanya mulai mengalir di pipi chubby nya.
"Hiks hiks " bahu gadis itu bergetar. Rara dengan penuh pengertian memeluk sahabatnya itu lembut. Berusaha menenangkan Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSYA
Teen Fiction"Taruhan kali ini mudah kok Gal. Lo cuman tinggal tidurin si Tasya lalu Lo kirim bukti Vidio nya."ujar Gavin tersenyum licik "ANJING! GA! IDIH YAKALI GUE ENA-ENA SAMA SI CUPU ITU! GUE GA MAU" bentak Galaksi membantah. "kalau Lo ga mau berarti yang...