Hancur

5.1K 190 46
                                    

Silimit mimbici
Jan lupa vote dan komen.









"Ga-gala" Tasya berkata gugup saat berbalik menemukan Galaksi di belakangnya.

"Ikuti gue!" Pinta pria itu tanpa membalas ucapan Tasya.

Tasya hanya menurut. Gadis itu dengan linglung dan sedikit berlari kecil agar tak kehilangan jejak Galaksi.

Hingga kakinya membawa gadis itu masuk kedalam sebuah ruangan. Dan menurut Tasya ini merupakan ruangan VIP terlihat dari kesan yang ditampilkan oleh kamar tersebut. Ia  berhenti saat  melihat Galaksi yang sedang duduk diam di atas ranjang besar.

"Masuk!" Perintah Galaksi datar namun dengan tatapan menusuk.

"Ta-tasya em an-anu"

"CK! BURUAN ANJING!" sarkas pria itu dan lansung turun dari ranjang.

Dengan sekali tarikan, Tasya jatuh ke pelukan Galaksi.

Bruk

Tasya terjatuh diranjang dengan posisi melentang. Dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Galaksi.

Pria itu bergerak cepat meraih gagang pintu dan menguncinya, lalu melempar asal kunci tersebut.

Grep

Tasya tak bisa berkutik saat gadis itu mencoba bangkit, Gala lansung memeluk tubuh gadis itu dari depan dan kembali menghempaskan tubuh keduanya ke ranjang.

"Aw..." Ringis Tasya saat punggung nya harus menghantam kasur dan ditimpa oleh tubuh atletis Galaksi.

"Ming-minggir Gala. Ta-tasya ga kuat. Berat...!" Protes gadis itu pelan dan tangannya yang tak tinggal diam mencoba mendorong tubuh Galaksi.

Cup

Deg

Jantung Tasya rasanya ingin berhenti. Bibirnya di kecup oleh seorang pria. Demi apa?! Seumur hidup ia belum pernah bersentuhan dengan lawan jenis, dan tadi baru saja seorang Galaksi mengecup bibir mungilnya.

Dengan jantung berdebar dan tangan yang menyentuh bibirnya sendiri, Tasya menatap dalam mata elang Galaksi.

"Ga-gala... Ke-kenapa cium Tasya" ujar gadis itu polos dengan posisi Gala yang mengungkung nya.

"Shit!" Pria itu mengumpat mendengar ucapan gadis itu. Bisa-bisanya dengan polos gadis itu menanyakan hal tersebut.

"Hah..." Gala menghela napas berat. Saat matanya menatap mata biru Tasya yang masih terhalang kacamata, ia bisa melihat tatapan polos dari sana. Dan hal itu membuat hati Gala sedikit bergetar.

Ia tak tega melakukannya dengan gadis yang yang tidak tahu apa-apa.

Brugh

Galaksi berguling kesamping dan menatap keatas. Hatinya kacau. Ia bimbang harus melakukan apa.

Tapi jika tidak diteruskan sudah kepalang tanggung dan kesempatan waktunya hanya sampai malam ini saja.

"Ga-gala... Ta-tasya udah boleh pulang ga?" Tanya gadis itu pelan setelah ia mendudukkan pantatnya.

"CK! Enak aja Lo mau pulang! Ingat lo masih punya utang sama gue karena udah gue tolongin!" Tukas Gala kasar.

Gala mengubah posisi menjadi duduk. Pria itu menatap lurus kearah Tasya yang sontak membuat gadis polos tersebut salah tingkah.

"Gala jan-jangan li-"

"Gue mau Lo malam ini" ujar Gala setelah menyela ucapan Tasya.

"Hah?"jawab Tasya tak paham. Gadis itu juga mengerutkan keningnya dan menyipitkan mata karena tak mengerti dengan arti ucapan Galaksi.

"CK! Bego emang!. Udah Lo diam dan ikuti perintah gue. Jangan protes dan ngelawan atau  gue lempar Lo kelantai bawah!" Tukas Gala dengan sedikit ancaman.

Galaksi bangkit dari ranjang dan mengeluarkan ponselnya. Lalu pria itu memposisikan ponselnya di tempat yang strategis untuk merekam kegiatan mereka. Dan itu semua dilihat oleh Tasya.

"Kita mau main apa? Tasya masih pinter main masak-masak Lo"ucap Tasya membanggakan diri.

"Bodoh!" Umpat pria itu

"Lo memang bego. Ga tau apa kalau bentar lagi mau gue perkosa" batin Galaksi.

Dengan santai Gala mulai membuka pakaiannya. Mulai dari atasan dan bawahannya hingga hanya menyisakan celana dalam saja.

"GALA...! KENAPA CUMA PAKE DALEMAN?! GA MALU APA 'ITU' NYA GALA DILIHAT SAMA TASYA?!" Teriak gadis itu histeris. Kedua tangannya menutup

Blush

Sial. Galaksi salting karena ucapan Tasya. Pria itu memalingkan wajahnya lalu kembali menatap Tasya yang masih saja duduk di ranjang namun dengan lancang mata gadis itu mengarah ke inti nya.

"Heh!" Sentak Gala dan menutupi intinya.

"Ih... Tasya kan cuman penasaran. Tasya belum pernah liat 'itu' cowok jadi tadi itu Tasya cuman pengen tahu doang" jawab Tasya mengerucutkan bibirnya.

"Eh Gala, Tasya pulang ya. Soalnya ibu masih di rumah sakit, ga ada yang jaga. Lagian ini udah malam" timpal Tasya yang mulai berdiri.

"Ga boleh! Lo harus ena-ena dulu sama gue, baru Lo boleh pulang!" Pinta Gala menahan tangan Tasya.

"Ena-ena gimana?! Tasya ga bawa roti atau makanan Lo. Lagian Gala ga ada niti-"

"Bacot!" Bentaknya

Brugh

Tasya kembali dihempaskan ke ranjang dan lansung di timpa oleh Galaksi

"Aduh... Gala suka banget sih dorong-dorong... Sakit tahu" adu Tasya dengan mata berkaca-kaca

Cup

Galaksi mengecup lembut kening Tasya. Lalu memejamkan mata seraya berkata lembut "maafin gue".

"Kit-

Cup

Segera Galaksi menyatukan bibir mereka. Mengecup lembut bibir mungil gadis itu. Gala sudah bertekad akan melakukan nya dengan lembut. Karena ia yakin ini adalah pengalaman pertama untuk keduanya.

"Em....egh..." Tasya berusaha melepaskan ciuman Gala karena ia sudah kehabisan napas.  Dan terpaksa Galaksi melepaskan ciumannya.

"Hiks hiks Gala.... Jan-jangan gini, Ta-tasya takut" ujar Tasya lirih.

"Maaf... Tapi gue ga bisa berhenti."jawab Gala dan kembali menyatukan bibirnya. Namun ciuman kali ini lebih menuntut dan kasar.
Gala terkesan tak sabaran melakukan nya.

Tasya sudah berusaha memberontak namun tetap saja ia kalah karena tenaga Gala yang lebih besar.

Malam ini. Anastasya Galvani hancur. Gadis itu telah kehilangan kesuciannya. Ia diperkosa dan hal ini membuat seorang Tasya hancur sehancur hancurnya.

Gala semakin mempercepat gerakannya saat ia akan mencapai puncak.

"Ahh... Tasya asghh " Gala mendesah panjang setelah menyemprotkan spermanya di rahim Tasya.

"Anjing! Ternyata senikmat ini bercinta. Pantas Gilang ketagihan" rutuk Gala mengeluarkan kejantanan nya.

Brugh

Gala ambruk setelah mencapai orgasme dan memeluk tubuh telanjang Tasya. Tak lupa mengecup kening wanita itu.

"Terima kasih" setelah mengatakan itu Gala terlelap tanpa memikirkan perasaan wanita di pelukannya.

"Hiks hiks maafin Tasya Bu..." Tangis Tasya pilu di pelukan Galaksi.

Deg

Tasya tertegun saat punggungnya di elus pelan oleh Gala. Gadis itu mendongak dan melihat Galaksi yang masih memejamkan mata.

"Tidurlah" ujar Gala pelan dan tangan nya yang masih setia mengelus -elus punggung Tasya.








Lama banget ya, Jeje up.
Maaf ya BESTIE.

GALAKSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang