Selamat membaca beb
Jangan lupa follow Jeje ya bestieMaaf typo bertebaran
Ini sudah masuk hari keenam dimana taruhan di langsungkan. Hanya tersisa satu hari lagi, dan Galaksi belum juga melakukan aksinya.
Galaksi memang bukan manusia suci tapi ia juga masih punya simpati dan hati nurani. Hati kecilnya berteriak agar tidak menodai gadis cupu itu tetapi ia juga tak mau kalah taruhan.
Cowok tampan itu menghela napas panjang. Pikiran nya akhir-akhir ini dipenuhi dengan taruhan yang dihadapinya.
Memang ia tidak menyukai si cupu tapi apa pantas ia membuat gadis polos itu terjebak dalam permainannya? Ntahla ia semakin pusing dibikin
"Woi! Kusut amat muka Lo" ungkap Gavin yang mendaratkan bokongnya di samping Galaksi.
Malam ini the G memutuskan untuk bermain ke club. Sekedar buang suntuk dan mencari kesenangan.
Mereka bukan kekurangan kasih sayang, bahkan kelebihan mungkin. Orang tua mereka bertiga sama-sama memprioritaskan keluarga dan anak.
Orang tua yang tidak menuntut anak ini itu, memberi kebebasan dan mendidik mereka agar bisa menjadi pewaris tahta keluarga.
"Gue tahu, pasti Lo masih mikirrin gimana cara ngajak si Cupu ena-ena kan? Udahla Gal, Lo nyerah aja kali!" Sambung Gavin seraya tersenyum manis.
Gala tak menjawab. Ia menyandarkan badannya dan menegak gelas minumannya.
"Sorry gue telat bro" seru seseorang yang baru saja bergabung dengan mereka
"Halah, gue tahu pasti Lo baru aja buang sperma ke si Nadya kan!?" Tukas Gavin malas
"Seperti biasa bos ku. Lo berdua aja yang sok alim. Udah gue bilangkan, kalau having sex itu surga dunia bestie" pungkas Gilang bangga
"Tolol! Awas aja sperma Lo jadi bayi. Gue orang pertama yang akan menertawakan Lo!" Balas Gavin mengejek
"Up to you dude" jawab Gilang bodo amat.
Galaksi sedari tadi masih saja diam. Hari ini entah pergi kemana jiwa play boy nya itu. Para wanita malam yang sejak tadi menggodanya ia usir secara halus.
Ia sedang tak ingin diganggu. Diliriknya jam Tangan mahalnya yang menunjukkan pukul setengah satu malam. Dia harus pulang, sebelum Mommy nya Dinda mengamuk dan telinganya akan terasa panas karena mendengar Omelan sang Mama.
"Gue cabut! " Gala pergi padahal kedua sahabat nya belum mengatakan apapun.
Gavin berdecak malas, ia sudah jadi nyamuk diantara Gilang dan wanita pesanannya.
"Gue juga balik Lang!" Ujar Gavin bangkit dari duduknya. Mengantongi ponsel dan rokoknya.
Pria itu menyusul Gala yang baru saja masuk kedalam mobil. Dan akan melajukan mobilnya.
"Eits!!! Tunggu dulu Gak!" Tahan Gavin setengah berlari.
Gala membuka kaca mobilnya. Dan menatap malas sahabat lakanatnya ini.
"Apaan?"
"Gue cuman mau ingetin sisa waktu Lo tinggal besok Gal"tukas Gavin mengingatkan.
"CK! Iya gue tahu! Udah minggir Lo, gue mau pulang!" Sentak Gala kesal
"Yeh..... Ngambek. Yodah balik Sono Lo sebelum Tante Dinda ngejewer putra kebanggaan nya" ledek Gavin berpindah minggir.
"Sialan!" Maki Gala lalu melaju kencang menuju rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSYA
Teen Fiction"Taruhan kali ini mudah kok Gal. Lo cuman tinggal tidurin si Tasya lalu Lo kirim bukti Vidio nya."ujar Gavin tersenyum licik "ANJING! GA! IDIH YAKALI GUE ENA-ENA SAMA SI CUPU ITU! GUE GA MAU" bentak Galaksi membantah. "kalau Lo ga mau berarti yang...