14 : Duke of Paxley

1.7K 166 67
                                    

(Gusion pov)

Byurrr

"Hei! Bangun!"

Aku menggeliat bangun dari pingsan dan mengucek mataku. Bajuku basah disiram air. Aku merasakan lantai yang dingin dan ruangan sangat gelap gulita.

Aku melihat berkeliling dan berusaha memicingkan mata dan menerka dimana aku berada. Ternyata aku ada di penjara bawah tanah keluarga Paxley.

Kenapa aku bisa ada disini? Sendirian? Dimana kakak?

"Hey! Apa yang terjadi? Kenapa aku ada disini?"

Aku bangkit dan berusaha bertanya pada para penjaga yang ada di luar jeruji besiku. Namun mereka semua menutup mulut rapat-rapat.

"Hey kalian! Jangan kurang ajar! Cepat keluarkan aku dari sini!" aku mengguncang jeruji besi dengan murka.

"Diam! Atau kami tidak akan sungkan melukaimu!"

"Apa kau bilang?! Berani sekali!"

Pranggg!!

Salah satu penjaga memukul jeruji dengan pedangnya membuatku melompat kaget. Kurang ajar!

Aku meraih belatiku, namun... "Eh?"

Aku mencari-cari senjata andalanku namun tidak ada. Seseorang telah melucutiku saat aku pingsan.

"Terkutuk! Siapa yang---"

"Diam! Makanlah!" penjaga tadi menyorongkan piring berisi makanan melalui celah di bawah jeruji. Hanya seonggok roti kering dan segelas air dalam gelas plastik. Apa-apaan ini, memangnya aku penjahat? Aku menendangnya kesal. Berani sekali mereka memperlakukanku seperti ini!

"Terserah kalau tidak mau, kau sendiri yang akan mati kelaparan" ucap sang penjaga dingin.

Aku memaki dan mengutuk namun para penjaga kembali diam tidak bergeming sedikitpun sehingga akhirnya aku kecapean sendiri.

.

.

Waktu berlalu.

Aku tidak tahu berapa jam atau bahkan berapa hari aku dipenjara. Well, tidak ada jam dinding disini. Para penjaga berganti giliran setiap beberapa jam sekali. Namun semuanya kompak menutup mulut mereka. Lalu akan ada pelayan datang mengantarkan makanan yang sama yang akhirnya kumakan seadanya sekedar menghilangkan lapar dan dahaga.

Karena tidak ada hal lain yang bisa kulakukan aku pun hanya bisa terduduk dan merenung. Bertanya-tanya apa gerangan yang sedang terjadi.

.

"Ayo bangun"

Aku membuka mata dan tampak seorang pengawal masuk ke dalam sel tahananku lalu memborgol tanganku bagaikan aku ini seorang penjahat saja.

Aku berdiri dan mengikuti mereka menuju aula besar. Tampak banyak orang di sana seperti tempo hari namun saat ini orang-orang tampak begitu diam dan tegang.

Para tetua duduk di tempat masing-masing dengan ekspresi datar yang tidak bisa dibaca. Namun yang membuatku sangat terkejut adalah sosok yang terbujur kaku di atas meja megah di tengah aula.

✔️ For My Brother OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang