Note: Semua Cerita dan Tokoh
Hanya Fiktif
Dan Tidak berkaitan dengan
Sejarah manapun!
"Kita harus segera mengeluarkannya dari istana sebelum dia melahirkan seorang putra dan pihak barat bisa membujuknya" Ruangan itu dipenuhi oleh para menteri dari pihak selatan, berbagai gumaman silih berganti keluar dari beberapa orang untuk melakukan strategi apa yang akan mereka gunakan agar bisa tetap berkuasa.
"Raja sudah sakit-sakitan dan jika Putra Mahkota naik tahta itu akan semakin mempersulit kita, kita semua tau bagaimana keras kepalanya anak Raja itu"
"Aku dengar dia adalah anak angkat dari Kim"
"Kim Seungmin? Orang gila yang meyakini kalau tahta adalah miliknya" Lanjut orang paling dihormati diruang tersebut, sang menteri perang.
"Bukankah itu kabar baik bagi kita? Kita bisa menggunakannya untuk memojokkannya"
"Tapi aku mendengar Raja sudah beberapa kali berbicara secara pribadi dengan menantunya itu"
"Maka akan semakin bagus"
"Tuan?"
"Sudah saatnya Raja mangkat dan kita tau apa yang akan menjadi alasannya" Setelahnya hanya keheningan yang menghiasi ruangan tersebut.
"Kesehatan Yang Mulia Raja semakin menurun, Jeoha" Lapor tabib yang baru saja keluar dari ruangan sang ayah yang sudah 3 hari ini jatuh sakit.
"Apa yang salah? Bukankah kau sudah memberinya tonik terbaik? Kenapa malah tidak kunjung membaik?"
"Maafkan hamba, Jeoha" Chanyeol mendengus lalu berlalu dari sana dia perlu menenangkan diri karena pusing memikirkan kesehatan sang ayah, apakah memang sudah saatnya dirinya untuk naik tahta?.
"Jeoha?" Chanyeol yang sedari tadi memperhatikan air danau yang tenang menoleh pada Sehun yang berjalan bersama dengan Jongin dan para dayangnya.
"Sehun-ah" Senyum kecil terbit diwajah Chanyeol saat melihat wajah berparas ayu itu, tangannya menarik tangan Sehun agar mendekat kearahnya.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
"Ahhh hamba hanya sedang bosan dikamar, aku ingin berkeliaran menghirup udara segar" Jawab Sehun dengan senyum dimatanya.
"Aahhh pasti kakimu sangat gatal karena tidak bisa berlari kesana-kemari seperti anak anjing dalam hutan"
"Jeoha!"
"Kau ingin keluar istana bersamaku?"
"Bolehkah?"
"Asal bersamaku"
"Tapi akan kemana kita?"
"Aku akan mengenalkan anakku pada rakyatnya, dia adalah pemimpin masa depan jadi dia harus tau bagaimana keadaan rakyatnya"
"Jeoha, bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu begitu mudah, anda harus memikirkan Yang Mulia Ratu, dia yang harusnya melahirkan calon pemimpin masa depan kerajaan ini"
"Sehun-ah-"
"Lebih baik kita menjalani apa yang ada didepan kata dan jangan memikirkan hal kedepan yang masih samar, lagipula belum tentu anak yang kukandung ini adalah seorang Pangeran bagaimana kalau seorang Putri? Apa kau tak lihat aku jadi jelek? Kata dayang Jung jika aku menjadi tak menawan lagi maka anakku adalah seorang perempuan" Jelas Sehun panjang lebar sambil cemberut dan hal itu tentu saja membuat Chanyeol terkekeh pelan.