[quatre - sigma]

41 8 26
                                    

Happy reading 💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 💗

.

"𝕭𝖚𝖐𝖆𝖓𝖓𝖞𝖆 𝖆𝖐𝖚 𝖙𝖎𝖉𝖆𝖐 𝖕𝖊𝖗𝖈𝖆𝖞𝖆 𝖕𝖆𝖉𝖆 𝖇𝖆𝖐𝖆𝖙, 𝖆𝖐𝖚 𝖍𝖆𝖓𝖞𝖆 𝖑𝖊𝖇𝖎𝖍 𝖕𝖊𝖗𝖈𝖆𝖞𝖆 𝖕𝖆𝖉𝖆 𝖐𝖊𝖗𝖏𝖆 𝖐𝖊𝖗𝖆𝖘. 𝕶𝖊𝖗𝖏𝖆 𝖐𝖊𝖗𝖆𝖘 𝖉𝖆𝖓 𝖘𝖊𝖒𝖆𝖓𝖌𝖆𝖙 𝖕𝖆𝖓𝖙𝖆𝖓𝖌 𝖒𝖊𝖓𝖞𝖊𝖗𝖆𝖍 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖏𝖆𝖒𝖎𝖓 𝖐𝖊𝖇𝖊𝖗𝖍𝖆𝖘𝖎𝖑𝖆𝖓𝖐𝖚."

.

Hari rabu adalah hari paling menyebalkan bagi seorang Viviana Tamara Dilanno.

Karena pada saat itu empat pelajaran yang sangat membuat otak meledak dijadikan menjadi satu.

Matematika peminatan, Matematika wajib, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris.

Kenapa harus dijadikan satu gitu loh.

Saat ini Vivi sedang berjuang untuk mengerjakan tugas Matematika wajib dari Pak Saiful.

Vivi mengacak rambutnya frustasi lalu menoleh kanan kirinya.

"Duh, kalo salah masuk kelas ya gini nih, punya temen pada ngambis sendiri-sendiri. Pelit semua lagi," gerutu Vivi

"Mana Rara belum dateng lagi."

"Bintang juga belum dateng, kan cuma Bintang doang yang gak pelit."

Sebenarnya Vivi sangat anti dengan pria bernama Bintang, karena Bintang itu pria sok ganteng tapi memang ganteng sih. Dia juga tipe lelaki buaya yang suka mempermainkan perempuan.

Maka dari itu ia melarang keras agar Lentera, sahabatnya, baper dengan Bintang.

Tapi ya karena saat ini dia sedang kehilangan otak dan sedang membutuhkan sumbangan, dengan terpaksa dia berharap bantuan kepada Bintang.

"Eh tapi kadang tu bocah pelit sih."

Panjang umur, Bintang yang sejak tadi di nanti-nanti akhirnya datang.

"Heh Bintang, sini lo."

Bintang termangu sejenak lalu datang menghampiri Vivi.

"Apanih manggil-manggil Bintang ganteng nan kece," ujar Bintang dengan pd nya sambil mengusap rambutnya ke belakang.

"Sebenernya gue ogah kali minta bantuan lo," lirih Vivi.

"Ehehe, Bintang. Gue nyontek tugasnya Pak Saiful dong, banyak yang susah nih," cengir Vivi.

Bintang tertawa menanggapinya, "Wah gila sih, anak unggulan kok nyontek," ejek Bintang.

"Ayo dong, Tang. Emang lo gak kasian apa sama makhluk cantik jelita ini, gue sahabatnya Rara loh."

km jelekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang