Babak II : Berpaut tak bertali

213 29 2
                                    


----------------------------------------------------

SEDIAKALA
by : reescarlet

NARUTO © Masashi Kishimoto

Itachi Uchiha x Naruto Namikaze (fem)

Rate T

WARNING!!!
OOC, AU, genderbend, typo(s), bahasa tidak sesuai kaidah KBBI, dll.

Selamat membaca!

(๑^᎑^๑)

----------------------------------------------------





Rupanya apa yang ditakutkan Gaara tidak terjadi. Ketika kelompok proker mereka sedang asyik menjajal makanan di festival musim panas keesokan paginya, Itachi menghampiri Naruto. Dia meminta maaf karena sudah bersikap tidak sopan semalam. Berdalih salah paham karena dia kira Naruto adalah teman kecilnya yang sama-sama berambut pirang. Beralasan cahaya lampu tidak terang dan matanya mulai rabun sampai tidak bisa membedakan orang. Terlebih lagi ternyata Itachi diminta Ukai sang kades Ochiai untuk menjadi tour guide mereka. Gaara dan kawan-kawan lega karena tidak perlu mengkhawatirkan atmosfer canggung. Kecuali Naruto.

Seharian Itachi memandu mereka mengunjungi spot-spot yang memadai sebagai tempat wisata di Higashi-iya, Naruto masih sungkan. Walaupun sudah mengizinkan Itachi memanggilnya dengan nama depan —semua teman-temannya meminta dipanggil dengan nama depan, aneh saja kalau Naruto tidak melakukan hal yang sama— ia tetap saja tidak enak pada si raven. Sedikit banyak merasa bersalah, belum lagi sikap Itachi yang mau tidak mau membuat Naruto lagi-lagi mempertanyakan dirinya sendiri. Tidak cukup ia meragukan ingatannya gara-gara perasaan deja vu yang menghantui, Naruto juga mulai menyangsikan penglihatannya sendiri.

Bagaimana tidak. Sirat aneh di mata Itachi malam itu seperti tidak pernah ada. Namun pemuda itu tidak pernah luput curi-curi pandang padanya. Tak kalah sering pula menatapnya terang-terangan dalam waktu lama. Kalau Naruto berhasil memergokinya, Itachi bukannya memalingkan muka malah tersenyum simpul. Akhirnya malah Naruto yang tersipu. Padahal bukan dirinya yang ketahuan memperhatikan.

Pada hari kedua, teman-temannya kompak memberi jarak supaya Itachi bisa berdua dengan Naruto. Ia yakin disengaja, buktinya Kiba sering memberinya cengiran tanpa alasan jelas dan Shino yang biasanya tidak terlibat jadi ikut-ikutan. Pasti Ino dan Sakura mengajak mereka bersekongkol. Gaara, satu-satunya orang normal diantara mereka yang bisa ia harapkan pun pura-pura tidak melihat Naruto yang berekspresi memelas minta bantuan. Dasar pengkhianat! dumel Naruto dalam hati.

Bayang-bayang yang terbentuk oleh cahaya matahari sudah sedikit condong ke timur ketika mereka tiba di salah satu dari sekian daftar destinasi yang sudah mereka kunjungi hari ini. Bukeyashiki adalah sebuah rumah tradisional yang sangat besar beratap rumbia berlokasi di desa Oeda. Setelah Itachi mengenalkan mereka pada koordinator pengelola objek wisata ini dan menjelaskan maksud tujuan mereka berkunjung, sekawanan mahasiswa plus satu bujang Ochiai itu pun dipersilahkan masuk.

Naruto masih memelototi kawan seprokernya yang berada cukup jauh di depannya bersama Sugawara, pengelola utama bukeyashiki. Berjalan seraya melihat-lihat keindahan arsitektur dan barang-barang antik yang terpajang seolah membawamu ke zaman dahulu. Sepagian menahan jengkel lama-lama Naruto capek mencoba mendekat teman-temannya, karena mereka selalu menjauh setiap ia menghampiri. Meninggalkannya di belakang rombongan. Saking sebalnya Naruto sampai lupa kalau sedang berjalan bersisian dengan Itachi.

Sediakala (Itafemnaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang