Babak III : Dibayangi Pertanyaan

177 25 4
                                    


----------------------------------------------------

SEDIAKALA
by : reescarlet

NARUTO © Masashi Kishimoto

Itachi Uchiha x Naruto Namikaze (fem)

Rate T

WARNING!!!
OOC, AU, genderbend, typo(s), bahasa tidak sesuai kaidah KBBI, dll.

Selamat membaca!

(๑^᎑^๑)

----------------------------------------------------


Pagi itu kelompok proker parawisata B1 bersama Itachi mengunjungi Oku-Iya Niju Kazubarashi atau dikenal sebagai Couple Bridge, yang merupakan salah dua dari sekian banyak jembatan rotan di Iya Valley. Disebut pasutri karena dua jembatan tersebut hanya berjarak seratus meter. Letak Jembatan Istri sedikit lebih di bawah lembah dibanding Jembatan Suami.

"Apa bedanya?" tanya Shino.

"Jembatan Suami lebih besar dan panjang daripada yang Istri," sahut Itachi.

Shino mengerutkan kening tidak puas. "Biasanya 'kan memang begitu?"

Yang lain sempat bingung apa maksud Shino. Begitu Kiba mengakak nyaring, barulah mereka mengerti. Yang perempuan kompak menyoraki Shino 'mesum', sementara Gaara dan Itachi menahan tawa.

Begitu selesai menanyai pengurus wisata tersebut terkait data yang dibutuhkan untuk laporan analisis, mereka mengamati keindahan alamnya lebih dekat. Dibanding Kazubarashi di Nishi-Iya, Oku-Iya Niju Kazubarashi tidak ramai. Namun lingkungan sekitarnya lebih asri dan teduh akan banyaknya pepohonan, layaknya kebun raya.

Tidak puas hanya melihat-lihat, mereka pun mencoba menyeberangi Jembatan Suami. Dari sana mereka bisa melihat air terjun kecil yang terletak di dekat situ. Ada kawat-kawat baja tersembunyi diantara rotan yang menjalin jembatan tersebut supaya lebih kuat dan kokoh.

Sembari berjalan, Itachi bercerita.

"Dulu, sewaktu Perang Genpei baru berakhir dan jembatan ini murni hanya rotan, penduduk asli desa bisa tahu kalau kalau ada pendatang."

"Kok bisa, Itachi-san?" tanya Ino.

"Warga asli sudah lihai dan tahu trik menjaga keseimbangan dan menyesuaikan langkahnya kalau jembatannya berayun. Berbeda dengan pendatang biasanya kesulitan saat menyusuri jembatan. Orang itu pun bakal diwaspadai," jelas Itachi panjang lebar.

"Takutnya pencuri?" Gaara mencoba menebak.

"Itu, juga penipu dan penculik."

Sakura tampak prihatin. "Penculik anak-anak?"

Itachi menggeleng. "Lebih tepatnya gadis-gadis untuk dijual. Gadis asli Iya Valley disenangi karena kecantikan dan kulitnya yang putih bersih."

Naruto memandangi kulit lengannya yang sawo matang, lalu mengangguk pada dirinya sendiri. Berarti ia memang bukan orang asli Iya, seperti yang dicurigai teman-temannya. Saat ia mengangkat muka, tanpa sengaja Naruto berkontak mata dengan Itachi. Tidak seperti biasanya, lelaki itu duluan yang berpaling.

"Tapi apa asal muasal jembatan ini memang dari rotan?" tanya Naruto. "Bukannya lebih cepat membangunnya dengan balok kayu?"

Begitu ditanyai barulah Itachi membalas tatapannya. "Sejak awal Klan Heike yang mengungsi ke Iya Valley menggunakan jalinan rotan sebagai jembatan. Selain tidak perlu khawatir jembatannya akan dihanyutkan arus sungai yang meluap, mereka bisa memotongnya putus kapan saja kalau-kalau Klan Minamoto datang menyerang."

Sediakala (Itafemnaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang