Delapan

125 21 0
                                    


 "Bang hyunsuk"

"Kenapa?"

"Gue mau kesana"

"Ngapain? Disini aja disana gelap"

"Kayanya disana gue lebih bahagia bang"

"Lo mau ninggalin kita? Lo nggak mau bertahan demi saudara lo? Gue tau gue salah tapi plis maafin gue"

"Bukannya dulu lo pengen gue mati ya? Kenapa sekarang nglarang? Harusnya lo seneng bang! Harusnya lo seneng gue udah gaada"

"Itu dulu sekarang enggak"

"Gue gapeduli yang penting gue bakal tetep kesana tapi sebelum itu bang hyunsuk harus maafin gue"

Hyunsuk terbangun dari tidurnya, matanya basah karena kebanyakan menangis. Mimpinya tadi sungguh cukup jelas bahwa haruto sudah tidak ingin lagi bertahan, sedalam apa luka yang sudah hyunsuk berikan pada haruto? Sehingga lelaki watanabe itu tidak mau bertahan walau barang sekejap?

Jihoon membuka pintu ruang inap haruto, ia berjalan mendekati hyunsuk dan memberikan pelukan penyemangat, ia yakin jika haruto pasti mau kembali untuk saudaranya
Percayalah semua saudara-saudaranya telah menyesali perbuataannya saat ini terutama, hyunsuk dan jihoon

Diruang tunggu sudah ada yoshi dengan rambut yang sedikit acak-acakan serta disampingnya ada junghwan yang sedang melamun. Yoshi menghela nafas panjang lantas merangkul pundak junghwan untuk mendekat kearahnya, dibiarkannya junghwan menangis, dibiarkannya junghwan mengeluarkan apa yang dia rasakan

"Kenapa harus bang ruto? Kenapa nggak gue aja?" Isak junghwan semakin terdengar keras, yoshi menahan airmatanya agar tidak tumpah namun percuma, airmata itu luruh dengan sendirinya

Yoshi membawa junghwan kedalam pelukannya, yoshi membiarkan bajunya basah demi memberi kehangatan untuk sosok yang rapuh seperti junghwan

Sedangkan jeongwoo dan doyoung hanya bisa memasang wajah murung, mereka kesal karena selama ini terhasut dengan kata-kata hyunsuk dan kini mereka sadar bahwa haruto adalah manusia yang baik dan tidak jahat sama sekali

Doyoung menghela nafas kasar, giginya menggertak secara bersamaan, emosi memburunya untuk masuk kedalam relung dada. Jeongwoo yang menyadari ada yang berubah dari eskspresi doyoung pun dengan segera ia menarik lengan lelaki itu hingga tampak jauh dari kerumunan saudaranya

"Lo kenapa bang?" Tanya jeongwoo dengan nada sedikit membentak

"Ini semua salah hyunsuk! Pasti dia yang udah ngerencanain ini semua! Dia sengaja sok sedih biar nggak ada yang tau kalo ini bagian dari rencananya. jeongwoo...kok bisa sih selama ini kita dibodohi sama abang kaya dia? Kok bisa kita juga ikut benci sama haruto yang jelas jelas dia anak yang baik? Dan ya seinget gue pendendam itu gak gampang berubah jadi baik kalo nggak ya buat nutupin topeng busuknya" kata doyoung yang mungkin ada benarnya juga

Jeongwoo bingung, sebenarnya hyunsuk itu bener-bener berubah atau hanya pura-pura baik sih?

"Kalo menurut gue sih bang, bang hyunsuk nggak mungkin nglekauin ini sendirian pasti juga ada dalang lain dibaliknya. Lebih baik kita nggak usah percaya dulu deh semua kata-kata bang hyunsuk bisa aja dia cuma pengen caper biar dikira peduli sama haruto" ujar jeongwoo memberi tambahan, doyoung terlihat tengah berpikir keras jika dugaannya ini benar maka ia tak segan-segan menelfon polisi untuk memenjarakan hyunsuk tapi jika dugaannya ini salah maka ia sendirilah yang akan meminta maaf karna sudah menuduh hyunsuk yang tidak-tidak.

"Mending kita pantau hyunsuk mulai hari ini" Bisik doyoung lantas menarik lengan jeongwoo, kembali ke tempat semula

Malam ini doyoung dan jeongwoo bertugas untuk menjaga haruto jadi otomatis mereka tidak bisa memantau gerak gerik hyunsuk

Jeongwoo menghela nafas kasar, jika masalahnya serumit ini kapan kelarnya? Batin lelaki berkulit sawo matang itu lantas melirik doyoung yang tengah sibuk bermain hp

"Kita nggak bisa diem aja kaya gini, cari bantuan jeongwoo" titah doyoung lantas berdiri dari duduknya

"Bantuan apa? Emang lo mau kemana bang?" Tanya jeongwoo yang masih bingung dengan perintah doyoung

"Buatin grup, isinya gue, lo, bang jaehyuk, bang asahi. Minta bantuan mereka buat pantau gerak gerik hyunsuk, cuma mereka yang bisa diandelin...udah ya gue mau keluar bentar...lo jagain bener-bener nih bocah, kalo ada orang yang masuk dan lagak-lagaknya aneh lo usir atau telpon gue ye...dah bye gue gak lama cuma 15 menitan lah" jeongwoo menghela nafas kasar, doyoung memang sering menyusahkannya tapi yasudahlah toh ini juga demi kebaikan haruto juga

APA GAK ADA YG CURIGA SAMA HYUNSUK?

Asahi: ?

Jaehyuk: hah? Gimana?

Jeongwoo: bang doyoung, tolong jelaskan kpd 2 bulol ini

Jaehyuk: bulol pala lo-_-

Asahi: otw diusir dari rumah lo ama dugong😂

Doyoung: lo aja yg jelasin, gue lagi dijalan

Jeongwoo: syalan

Asahi: jelasin aja njir lama bet dah

Jaehyuk: ✌

Jeongwoo: jadi gini

Jaehyuk: pada jaman dahulu

Jeongwoo: diem dulu anjir

Jaehyuk: buruan jan lama-lama

Jeongwoo: gue sama bang doyoung masih ragu sama bang hyunsuk yang tiba-tiba jadi baik sama haruto, gue yakin bang hyunsuk masih ada dendam sama haruto

Jaehyuk: terus? Gue harus bilang wow gitu?

Jeongwoo: ANJ- ingin rasaku mengumpat

Jaehyuk: tuh udh ngumpat kan?

Asahi: jangan peduliin jaehyuk, to the point aja

Jeongwoo: gue minta kalian berdua buat pantau gerak-gerik bang hyunsuk bisa?

Asahi: oke, itu doang?

Jeogwoo: iya, klo ada yg mencurigakan kabarin aja lewat sini dan ini rahasia nggak boleh ember terutama lo bang jae

Jaehyuk: Anjir lo ngatain gue ember nih? Lo kira mulut gue gak bisa jaga rahasia apa?

Asahi: mulut lo kan mulut perempuan bang😅✌

Jaehyuk: JAHAT😭

Jeongwoo: plis ngakak😭😭

Tepat pukul 00.00 jeongwoo belum melihat tanda-tanda doyoung akan kembali, beberapa chat dan panggilan tidak ada satupun yang dibalas oleh doyoung semenjak lelaki itu pergi

Tiba-tiba hawa dingin menyergap, bulu kuduk jeongwoo berdiri. Ia menarik kursi mendekat ke brankar haruto dan memegang jemari lelaki itu dengan erat, jujur saja jeongwoo merasa takut seperti ini ditambah lagi lampu dirumah sakit mati, pikiran jeongwoo mulai aneh-aneh

"Doyoung syalan...katanya gak lama cuma 15 menitan! Tapi apa? Sampe jam segini lo belum ada disini...mana pake acara mati lampu lagi...huaaa haruto...bangun dong ah...betah banget sih lo tidur mulu kaya kebo! Lo gak kasihan ama gue gitu? Hiks...takut" monolog jeongwoo yang tak mendapat respon dari haruto

Jeongwoo membuka ponsel dan mencari kontak junghwan, biasanya lelaki itu tidur pukul 01.30 sebab mengerjakan tugas sekolah, setidaknya jeongwoo mempunyai teman bicara dan syukurlah junghwan menerima panggilan jeongwoo

"Ada apa bang?"

"Temenin gue ngobrol dong hwan...gue takut disini sendirian"

"Bang doyoung kemana?"

"Keluar, katanya gak lama cuma 15 menitan tapi buktinya? Mana disini mati lampu lagi kan ngeri"

"Otw kesana"

"Lo gak takut hwan?"

"Tenang, gue punya jurus ruqyah"

"Yaudah gue tunggu"

Different, Watanabe Haruto√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang