Suasana cafetaria "9&7" seperti biasa sedang ramai karena jam makan siang sudah berlangsung lima menit yang lalu. Kantor 97 memiliki 2 mini kafe untuk karyawan nya. Satu di lobby dan satu lagi di lantai 3. Namun cafetaria di lantai 3 lebih ramai karena ada stand favorit yang paling diminati yaitu "Sri's Cafe" yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman. Menu paling terkenal yaitu "Mie Ayam Kampoeng". Bahkan baru 10 menit semenjak jam makan siang berlangsung Mbak Sri sudah menerima hampir 50 mangkok pesanan mie ayam.
"ANTRI WOY ANTRI!!" seru Bima sambil mendesak kerumunan yang mengantri di stand milik mbak Sri.
"WEH BAMBANG LO NGGAK LIHAT KITA DULUAN YANG ANTRI HA?" sahut Lisa sambil menjambak rambut kece badai milik Bima.
"ADUH, GUE ABIS CREAMBATH WOY LIS LEPASIN" ucap Bima sambil berusaha melepaskan tangan Lisa dari rambutnya. Maklum, perawatan rambut Bima hampir setara dengan makan siangnya selama 1 tahun.😒
"BUK SRI ES CENDOL LESS SUGAR YE MEJA NOMOR 7!" teriak Mike di dekat telinga Chelsea.
"KUPING GUE CUKS! LHO PIKIR SUARA LO BAGUS HAH!" ucap Chelsea sedari mengusap kuping kirinya akibat teriakan membahana dari Mike.
"Rasain lu Mike, diamuk emak-emak komplek," sahut Jack sambil membuka bungkus permen milkitanya. Meski umurnya sudah setengah abad tapi permen milkita selalu menemani hari-hari Jack.
"Ini juga masih kayak bocil SD," jawab Erna.
"Badan lu bocil!" ledek Jack.
"Deka lo kemarin hutang gorengan Mang Bobby udah lo bayar?" bisik Yunita.
"Astagfirullah Yunita jangan ngingetin disini nanti kedengeran yang lain," jawab Deka pelan sambil menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangannya.
"MANG BOBBY DEKA BELUM BAYAR HUTANG NICH!" seru Mina yang tidak sengaja mendengar percakapan dua orang di depannya.
"WEH MIMIN DIEM WOY!" sahut Deka tambah malu.
"Weh mas Bro udah nunggak 2 minggu utangnya nich", seru Mang Bobby sambil memperlihatkan buku kwarto yang sudah usang.
"IYE MANG NANTI KETEMU DI TONGKRONGAN!" teriak Deka
FYI, Mang Bobby kalau siang jualan di kantor mereka tapi kalau udah jam 7 malem ke atas Mang Bobby buka angkringan di sekitar komplek kos Deka.
"Makanya kalau hutang tuh dibayar Dek. Malu kan lo dilihatin satu kantor," ledek Joana sambil menoleh ke belakang.
"Udah diem cepet pesen" sahut Erland.
"OMAYGATS ERLAND NGOMONG GUYS!" teriak Julia mendramatisir.
"ITU YANG DI BELAKANG BISA DIEM KAGAK? INI KANTIN KANTOR KAYAK HUTAN RAGUNAN GARA-GARA LO PADA!" sahut Yoga sambil membawa mangkok mie ayam dan jus jeruknya melewati kerumunan yang masih ribut mengantri.
"Ye si Yoga kagak ngaca apa yak? Dia juga satu spesies" gerutu Juna sambil membayar pesanannya.
"Mas, mbak sing mbarik sing ayu dhewe sabar yo iki lagi digawe pesenane. Panjenengan sedaya pinarak rumiyen nggih ting mriku. Suwun," ucap Mbak Sri yang sedang berusaha menengahi keributan.
"IYO MBAK!!" sahut mereka bersamaan.
🏢🏢🏢
Rosa berdecak pelan sedari mengaduk-aduk mie ayamnya. Gara-gara telat ke kantin kantor dia tidak kebagian jus mangga favoritnya. Padahal mood-nya sedang tidak baik-baik saja karena deadline pekerjaan yang terasa mencekiknya ditambah hari ini hari pertama dia menstruasi wah lengkap sudah penderitaan Rosa hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANTOR 97 🏢 [COMPLETED]
RomanceKisah romansa Jaerose ft 97 line di Kantor 97. ⚠️WARNING⚠️ Cerita ini hanya fiktif, jika tidak suka fiksi Jaerose bisa meninggalkan lapak ini. Rada absurd tapi sangat cocok untuk menghibur kehaluan Anda. Thx. Start: 24 Juli 2022 End: 24 Juni 2024 -N...