10. Ngeghibahin Erland

852 141 9
                                    

"Hellow everybody!" sapa Deka.

"Tumben lu ikutan, biasanya ngebhuceen " balas Juna.

Deka mengambil tempat duduk di sebelah Yoga, "Hari ini bebeb lagi ke rumah orang tuanya, jadi ikut me time deh sama kalian,"

"Iya iya kita bukan prioritas," sahut Yoga

"Btw kita mau ngapain nich," tanya Bima.

"Nonton aja kuy,"

"Hayo Aming mau nonton apaan? Istighfar ming" Jack mulai mendramatisir keadaan.

"Pikiran lu Jack-jack kebanyakan gaul ama Juna." balas Aming.

"Napa gue coy," sahut Juna tidak terima.

"Jadi mau ngapain, masa cuma makan kuaci ama kacang kulit doang di sini?" tanya Deka.

"Tanya si Jepri noh diem-diem bae, sekali-kali dia kali yang nentuin mo nongkrong dimane," jawab Juna.

"Disini aja, kalian pesen makan ntar gue traktir" jawab Jeffrey.

"Lho kalau itu ayo gas, bos Jeffrey emang beda. Deka, Yoga, ayo ikut gua kita borong semua makanan di Pujasera depan." balas Bima.

"Kuy lah!"

Sementara ketiga orang tersebut meninggalkan kos Deka, Mike berjalan mendekati Jeffrey yang sedang sibuk menatap bangunan putih di depannya.

"Lo pengen nongkrong kesini cuma pengen ngelihat bebeb Rosa kan Jep?"

Jeffrey menoleh menatap Aming, "Iya".

Mike menghela napas kasar, saingannya ini nggak main-main ternyata. Kalau kata Juna, peluang Mike mendapatkan Rosa tuh cuma sebiji jagung. Soalnya saingannya model Jeffrey sama Erland.

"Apa yang membuat lo tertarik sama bebeb Rosa, Jep?" tanya Mike.

"Gue nggak ada alasan khusus, cuma rasanya dunia gue terpusat disitu," jelas Jeffrey.

Mike menganga mendengar penuturan Jeffrey, "Wow, kedua kali denger beginan dari seorang Jeffrey gue shock mulu dah".

"Alay lu Mike," sahut Jack tiba-tiba.

"Mending lu pergi deh Jack, nempel mulu ama gue. Suka lo? Sorry gue masih waras," jawab Mike.

"Kacang, lo kira gue suka sama lo? Cewek juga masih cantik kali," ledek Jack.

"Rosa emang keren sih bisa gaet hati si Jepri ama si kulkas dua pintu." jelas Juna.

"Kulkas dua pintu siape?" tanya Jack sambil mengerutkan keningnya.

"Si Erland" jawab Mike.

Jack hanya beroh-ria mendengar penuturan Mike. "Gue prefer ke Jeffrey sih, soalnya Erland tuh kurang meyakinkan selain tampangnya,"

"Jadi lo kagak dukung gue?" teriak Mike tidak terima.

Jack menutup kuping kanannya akibat teriakan Mike, "Bukan gitu, gue ngerasa Erland tuh cuma pengen menang aja dari Jeffrey."

Jeffrey menoleh setelah mendengar perkataan Jack yang menurutnya cukup serius. "Kenapa lo punya pikiran kek gitu Jack?"

Jack sedikit terkesiap ketika teman-temannya berfokus kepadanya, dirinya menarik napas pelan sebelum kembali berbicara, "Ini kalian terserah ya mau percaya apa nggak, keknya Erland tuh nggak bener-bener suka sama Rosa soalnya gue 2 kali mergokin Erland jalan ama cewek, dan sikapnya bucin banget"

"Lo salah lihat kali, mungkin adeknya" jawab Juna.

Jack menggeleng, "Bukan, tatapannya beda. Lo tau kek tatapan orang jatuh cinta gitu,"

"Cewek siapa, si Erland tuh dari jaman kuliah dinginnya kebangetan kalau ama cewek kecuali ama bebeb Rosa. Jangan sok tau deh," jawab Mike.

"Ya Allah Mike, suer gue punya fotonya nih pas di mall minggu kemarin," jelas Jack.

"Ya Allah Mike, suer gue punya fotonya nih pas di mall minggu kemarin," jelas Jack

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila, masa Erland udah punya pawang?" sahut Juna.

"Ni cewek siapa ye?" tanya Mike.

"Jangan-jangan si Rosa friendzone ama Erland lagi?" celetuk Jack

"Jun" Mike memukul pundak Juna yang ada disebelahnya "Rukiyah Jun, temen lu kalau ngomong suka ngelantur."

"Diem cuks, lo kira gue dukun? Eh tapi bisa jadi sih soalnya kalau ama Erland si Rosa nurut banget."

"Kalau selama ini Erland nggak suka sama Rosa, apa kemungkinan Rosa yang suka sama Erland?" tanya Jeffrey setelah lama bungkam.

Mike menggeleng, "Nggak, ayang Oca tuh nggak bakalan suka ama Erland, titik nggak pakai koma."

"Tapi bisa aja Mike, harusnya lo yang lebih tau kan kalian dulu sekampus. Gue ngerasa Erland manfaatin perasaannya Rosa buat bikin lo panas aja Jep," kekeh Jack.

"Setau gue cuma Sean doang yang real cintanya neng Oca. Kalau ama Erland tuh abu-abu, jadi kemungkinan kecil Rosa suka ama si Erland." jelas Mike

"Kalau faktanya nggak gitu? Bima pernah bilang sama gue hubungan Erland ama Rosa tuh susah dijelasin." jawab Jeffrey.

Mike mengangguk, "Nah itu lo tau, gini ya dari dulu anak kampus kalau ngelihat Erland tuh nggak se-effort cowok lain buat ngedektin ayang Oca. Baru pas kita masuk ke kantor 97, Erland baru nunjukin hal itu."

Juna menjentikkan jarinya, "Nah aneh nggak sih kalau gitu? Gimana kalau Erland manfaatin privilege Rosa nyaman sama dia dari dulu buat manasin si Jepri doang?"

"Setuju Jun, pikir yang logis aja Mike. Selama ini lo tuh terlalu fokus ke Rosa bukan lingkungan sekitarnya. Kalau lo dari dulu jeli lo pasti sebagai cowok tau dong maksud Erland tuh kayak gimana," tambah Jack.

Mike terdiam, sementara Jeffrey sedang memproses ucapan Jack. Apa Erland hanya ingin menang atas dirinya dengan melibatkan Rosa, atau fakta lain kalau Rosa sebenarnya suka dengan Erland?

Gila, memikirkan hal itu Jeffrey panas sendiri.

Bonus yang dighibahin

Bonus yang dighibahin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hayoo nungguin ya? Kira-kira apakah tampang Erland cocok jadi antagonis? Wkkkwk. Makasii guys udah mau nunggu cerita ini. Jangan lupa share, vote, dan komen ya.✌️


KANTOR 97 🏢 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang