3. Sekantor Overthinking

1.6K 237 13
                                    

"ALHAMDULILAH SELESAI JUGA NI REVISI," teriakan Deka yang menggelegar berhasil membangkitkan Yoga dari tidur sesaatnya.

"BERISIK WOY!" timpal Bima.

"LO JUGA BERISIK COY NGACA!" sahut Jack.

Juna yang sedari diam di kubikelnya tiba-tiba berteriak, "DIEM BIM GARA-GARA LO RUSAK KONSENTRASI GUE"

"KENAPE NYALAHIN GUE DOANG JUN , DEKA YANG MULAI DULUAN"

"LO JUGA NYAUT BAMBANG!", seru Mike.

"WOY NGGAK USAH NGEGAS DONG! SANTAY AJA BRODI!" teriak Yoga.

Melihat perdebatan temannya yang tak kunjung usai malah semakin memanas membuat Lisa menendang tempat sampah yang disebelahnya.

BRAK

"BISA DIEM NGGAK?, ATAU GUE TENDANG SATU-SATU JONI KALIAN!!"

Melihat Lisa yang sudah mengeluarkan aura macannya membuat suasana kembali tenang. Mereka tidak ada yang berani mengusik Lisa jika masih sayang masa depan mereka. Tak lama kemudian munculah sosok Jeffrey dari ruangannya. Langkah kaki Jeffrey menuju kubikel tepat di sebelah Juna, hal tersebut cukup menarik perhatian orang-orang yang di sana.

"Rosa"

Rosa yang sedang awalnya fokus merekap data teralihkan oleh deep voice Jeffrey yang memanggil namanya.

"Kenapa?" tanya Rosa. Dirinya bingung tidak biasanya Jeffrey keluar dari sarangnya(ruangan Jeffrey😭) biasanya lewat intercom jika perlu sesuatu.

"Ikut ke ruanganku bentar" pinta Jeffrey.

"HAH" teriakan tersebut cukup mengejutkan Rosa. Bukan dia yang berteriak tapi seluruh temannya yang di ruangan ini ternyata diam-diam memperhatikan dirinya dengan Jeffrey, khususnya mata Juna yang sudah hampir keluar karena terkejut akan kejadian tepat di depan matanya.

"Mau ngapain emang?"

"Ada data yang perlu kamu cek sama Aku" jelas Jeffrey. Netra coklat gelapnya menatap raut kebingungan Rosa akibat jawabannya.

"Data apa? Kenapa harus sama Lo? Biasanya juga dikirim lewat email gue"

Jeffrey menghela napas pelan, dirinya tau tidak mudah menghadapi Rosa yang memegang teguh logikanya, "Rekapan Data Bulanan. Sistemnya kali ini beda harus dicek langsung. Jadi kamu harus ke-"

"Apanya yang bikin beda?" sela Rosa. Matanya menatap tajam Jeffrey yang sedari tadi berdiri di depan kubikelnya.

"Pak Santoso yang minta kita buat ngecek datanya berdua, soalnya ada evaluasi dari beliau jadi hari ini harus clear," jawab Jeffrey.

"Setau gue Rekapan Data Bulanan tugas gue sama si Jack kenapa jadi sama lo? Bukannya bagian lo yang tahunan ya? Kalau Pak Santoso yang minta pasti beliau ngehubungin gue atau nggak si Jack kan?" sahut Rosa dengan alasan logisnya.

Jeffrey menggigit pipi bagian dalamnya, "Pak Santoso minta Aku buat bantu kamu, soalnya Jack udah nggak rekap data bulanan lagi"

Jawaban Jeffrey tentu tidak dapat diterima nalar Rosalina, kenapa dirinya tidak tahu soal perubahan partner kerjanya. Rosa menggelengkan kepalanya "Kapan dirubah? beliau nggak konfirmasi sama gue. Lagian kenapa harus ke-"

"Rosalina" suara Erland membuat Rosa mengehentikan ucapannya. Netra coklatnya menatap Erland yang sepertinya baru saja dari pantry kantor.

Sambil tersenyum Erland menganggukkan kepalanya menatap Rosa, "Nurut aja."

Source: tenor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source: tenor.com

(Anggap aja begini ye tatapan Bang Erland ke Mbak Rosa 😭😭)

Mendengar ucapan Erland sontak Rosa berdiri dari kubikelnya tanpa berkata apapun langsung menuju ruangan Jeffrey padahal sedari tadi dia bersikeras tidak mau menuju kesana. Perlakuan Rosa tak luput dari perhatian teman-temannya, khususnya Jeffrey yang menatap Erland sekilas  sebelum menyusul Rosa ke ruangannya.

 Perlakuan Rosa tak luput dari perhatian teman-temannya, khususnya Jeffrey yang menatap Erland sekilas  sebelum menyusul Rosa ke ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source: Tumblr Gallery

Melihat hal itu Erland tersenyum kecil sebelum kembali menuju kubikelnya menyisakan orang-orang di ruangan tersebut melotot tak percaya akan drama yang barusan terjadi. Pertama, mereka terkejut Jeffrey yang tidak ada angin tidak ada hujan menghampiri Rosa untuk mengecek data bersama padahal ada telepon kantor yang bisa digunakan. Kedua, perlakuan Erland ke Rosa yang 'cukup menarik perhatian' karena Erland bukan tipe orang yang gampang tersenyum saat diajak berbicara. Dan yang terakhir bagaimana seorang Rosalina yang cukup keras kepala tiba-tiba menurut dengan beberapa kata dari Erland. Sungguh rumit euforia di kantor mereka pagi ini.

"Gila, si Jeffrey udah tiba-tiba nongol ngomong panjang lebar sama Rosa lagi," seru Yoga tidak percaya.

Juna mengangguk setuju,"Apalagi gue ga, noh di depan mata drama rumah tangga."

"Yang parah Erland sih, gila sama gue aja di sinisin giliran si Rosa kek gitu," tambah Yunita.

"Emang tu orang bertiga bikin sekantor overthinking," gumam Lisa.

🏢🏢🏢

Bonus Pict ;)

Waduuu mulai muncul sesuatu ni🤣, gimana pendapat kalian buat part ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waduuu mulai muncul sesuatu ni🤣, gimana pendapat kalian buat part ini?

Aku juga mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah baca,vote, dan komen buat cerita ini, hal itu jadi nambah semangatku buat nulis. Pantengin terus ya!

Jangan lupa jaga kesehatan dan bahagia selalu✌️✌️

-NMS-

KANTOR 97 🏢 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang