PART 3

74 1 0
                                    

TEETTT...
bel masuk berbunyi dan menyelamatkan gua dari ecengan Darno selanjutnya

Kali ini gua duduk dengan Darno, jauh dari tempat Kanza. Gua masih malu untuk menunjukan wajah di hadapannya.

Setelah acara yang membosankan selesai, gua langsung ambil motor di parkiran dan bergegas pulang. Tapi gua pelankan laju motor saat melihat Kanza yang berdiri bersama siswa baru yang lain di pinggir jalan.

Gua beranikan diri untuk coba mengajaknya pulang bareng, tapi baru gua mau mendekat ada sebuah mobil BMW silver yang berhenti di depannya. Lalu keluar seorang Pria dengan kemeja biru dan wajah yang begitu tampan mereka terlihat ngobrol sebentar lalu masuk kedalam mobil dan pergi.

Tadi itu siapa ? mereka terlihat begitu akrab dan serasi
Pacar ? Tunangan ? Suami ? atau om-om yang boking dia ?
Ah siapapun itu gua engga mungkin bisa menang, matic lawan BMW. seperti film 3gp harus lebih bagus kualitasnya dengan Bluray.

Selama perjalan pulang gua terus bergelut dengan pikiran, dan semua yang gua pikirkan selalu ke tentang Kanza Kanza Kanza dan Kanza. Kenapa dia terus yang melintas dalam pikiran gua ? apa gua jatuh cinta dengan dia ?
Ah engga engga mungkin, gua engga mungkin suka dengan orang sombong dan tengil seperti itu.

Setelah makan gua nonton TV di kamar sambil rebahan di kasur, rasanya cape pedahal Cuma duduk aja tadi. Baru sebentar gua rebahan mata udah mulai berat dan gua pun tertidur

Quote:
Kok sekolahnya sepi ? pada kemana murid yang lain ?
Gua berjalan mengitari sekolah tapi engga menemukan siapapun di sana, gua terus berjalan sampai langkah gua terhenti saat melihat ada seseorang yang sedang duduk di kelas sendirian. Gua masuk ke dalam kelas namun betapa terkejutnya gua ketika melihat orang yang duduk itu tertanya Kanza

"Kok belum pulang ?" Tanya dia sambil melemparkan senyuman manisnya

"......." Gua hanya diam, "Kenapa dia jadi ramah" Batin gua

"Kok diem aja sih"

"......." Gua tetap diam

Karena gua masih mematung di depan kelas, Kanza berdiri dan berjalan mendekat. Jantung gua mulai bertedak lebih cepat, bukan karena ada sosok cewe kawaii yang menghampiri tapi saat melihat sesuatu yang samar-samar terlihat dibalik seragam putih yang dia pakai.

"Lo gak pake Bra ya ?" Tanya gua sambil menoyor kepalanya

"hehehe" dia tanpa malu malah nyengir bego

"............."

"Sexy kan kalo gini "

"........." gua hanya diam sambil menelan ludah

TOK TOK... seseorang mengetuk pintu kelas, pedahal gua yakin tadi engga menutup pintunya

"BOBI.... Bangun udah sore"

Gua kenal suara itu, sore ? bangun ? jadi ini ?

Gua langsung membuka mata dan rasanya begitu menyesal setelah tahu tadi adalah mimpi basah yang gagal.

"Ia mah, udah bangun" jawab gua sambil berjalan mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat tidur.

Gua duduk di lantai kamar mandi sambil menyenderkan badan di tembok, gua menatap jam dinding yang sengaja gua pasang di kamar mandi. Beberapa teman gua menganggap gua aneh karena kamar mandi saja dipasangi jam, tapi gua punya alasan sendiri. gua suka engga tahu waktu saat ada di sini. Dan gua engga tahu kenapa rasanya nyaman saat ada di sini, bahkan gua bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya bengong di kamar mandi sambil bermain dengan Dirli.

"Gua tidur lama juga" batin gua

gua basahi kedua tangan lalu mengambil sabun mandi sambil menatap tetesan air yang menetes di bathtub. Kembali gua teringat mimpi tadi, Pikiran gua semakin ngawur membayangkan mimpi tadi sampai DIRLI bersin.

ANTARA AKU,KAU DAN SABUN MANDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang