PART 8

32 1 0
                                    


Dapat dari mana Pisau itu ? apa dia bawa pisau dapur dari rumah ? selain cantik, sombong, galak, dia juga aneh bukan tapi dia gila, Sekolah bawa pisau ? gua terus bertanya-tanya dalam hati.

"Nih.." dia menyodorkan pisau itu ke gua

"........." gua masih diam dan mengambil pisaunya dengan hati-hati

"Tadi katanya sakit itu enak, bisa nenangin diri"

"ia...." Jawab gua masih kebinungan "dasar cewe gila" batin gua sambil membolak balikan pisau yang gau pegang

"Kalo pake jarum rasanya enak, mungkin pakai pisau bisa lebih enak lagi"

"Jadi lo nyuruh gua nyayat paha gua ?"

"engga"

"Terus ini pisau buat apa ?"

"Aku cuma mau ngasih tau kalo ada yang lebih enak dari nuruk-nusuk jarum"

"Apaan ? Nusuknya ganti pake Pisau ?" Tanya gua penasaran

"............" dia engga menjawab dan mengambil sesuatu dari dalam tas "Nih, kupasin dong" lanjutnya sambil memberikan sebuah mangga.

"Tadi pisau, sekarang mangga. Sebenernya lo mau sekolah apa jualan rujak ?" Tanya gua sambil mengambil mangga dari tangan kirinya.

"Udah jangan bawel kupas aja"

"................." Sialan dasar cewe gila, main suruh seenak jidat. Gua ambil buku dari dalam tas dan meletakannya ditangga sebagai alas lalu gua mulai mengupas

"Wangi, pasti manis nih" kata dia girang saat aromanya mulai tercium

"dapet dari mana pisaunya ?"

"Tadi waktu bubar aku ke kantin beli minum terus di kasih buah deh sama bibi kantin, yaudah aku sekalian pinjem pisaunya"

"Kirain gua lo nyuruh gua nyayat-nyayat paha"

"Tadi kan aku ngasih tau ada yg lebih enak, Mangga itu buah kesukaan aku. cobain dong mangganya manis engga !"

Gua coba cicipi potongan pertama dan meletakan mangga itu dibuku yang gua pakai untuk alas. "emmmmm" Rasanya enak, manis tapi seperti matang di pohon jadi agak beda manisnya.

"gimana ? Manis engga ?"

"asem, jangan mau ya" Jawab gua bohong dan kembali memotong mangganya. Tapi baru mau gua makan dengan cepat dia mengambilnya dari tangan gua dan memakannya.

"IHHHHH manis banget juga" kata dia protes sambil memukul bahu gua pelan

"haha satu sama"

"dih bales dendam" kata dia dengan bibir manyun

"kalo gua mau bales dendam, mungkin gua udah namparin lo"

"terus kenapa engga di tampar ?"

"mendingan tuh pipi gua cium"

"kamu mau aku tampar lagi ?"

"kalo satu tamparan itu satu ciuman, gua mau di tampar berkali-kali"

"Dih.. dasar CABUUULL" teriak dia di telinga gua

"Buset dah, engga usah teriak juga kali"

"abisnya otak kamu ngeres banget" dia kembali manyun

"udah bawaan orok, nih" gua memberikan potongan mangga selanjutnya

Rasanya seperti mimpi, dimana gua bisa becanda dengan orang yang gua anggap sombong dan galak. Tadinya gua pikir sangat engga mungkin bisa seperti ini, tapi ternyata memang engga ada hal yang gak mungkin. Engga terasa mangga sudah habis, saat gua mau berdiri Kanza menahan tangan gua.

"Kenapa lagi ? mau buang sampahnya" kata gua protes

"Sini mangganya" pinta dia yg masih duduk di tangga

"Kan udah abis"

"Belum" dia berdiri lalu mengambil Plok mangga yang ada atas buku gua

"Jorok"

"Biarin" dia terus menggerogoti plok mangga yang ada ditangannya

"Ternyata selain cantik, sombong, galak, gila, aneh, dia juga JOROK" batin gua

"hehe udah abis, nih" dia coba memberikan plok mangga yang dia pegang di tangan kananya

"OGAH, buang aja sendiri"

Lalu gua berjalan ke tong sampah diikuti kanza di belakang, setelah itu kami ke WC masing-masing untuk mencuci tangan dan pipis. Tapi saat membuka pintu kamar mandi gua kaget melihat Kanza yang berdiri di depan pintu kamar mandi cowo.

"Heh ngapain ? ngintip ya ?" Tanya gua sambil mengelap tangan yang basah di celana bagian belakang

"ih gak ada kerjaan banget"

"Terus ngapain ke sini ?"

"Aku takut sendirian ke WC nya, numpang di sini aja ya cuci tangannya ya"

"............."

tanpa menunggu jawaban gua, dia masuk ke dalam kamar mandi membelakangi gua. Lalu dia merendahkan badannya untuk mengambil air yang tinggal sedikit di bathtub, KAMPRETTTT : dia nungging tangan gua gatal melihat pemandangan indah ini, : pikiran gua langsung keruh.

"kok bengong ?" kata dia menyadarkan lamunan ngeres

"eh engga kok siapa juga yang bengong"

"hihihi" dia tertawa geli lalu berjalan meninggalkan gua

"dasar cewe gila"

gua berjalan menyusulnya tapi sempit, saat tangan gua coba parkir posisi DIRLI gua baru sadar ternyata resleting belum ditutup

gua berjalan menyusulnya tapi sempit, saat tangan gua coba parkir posisi DIRLI gua baru sadar ternyata resleting belum ditutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANTARA AKU,KAU DAN SABUN MANDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang