Setelah makan malam gua masuk ke kamar dan menyalakan Komputer untuk mencoba salah satu Game Online MMORPG yang baru dikeluarkan oleh Publiser Lytod, setelah membuat karakter class Archer dengan nick DarnoTod gua login ke dalam game.
Wihhh ramai sekali di tempat awal, gua sempat kebingungan saat pertama kali memainkannya karena ini adalah game RPG pertama gua. Setelah kesana kemari untuk menjalankan Quest akhirnya gua sampai disebuah Kota peri di sini gua diminta untuk mendatangi beberapa NPC untuk mengambil Quest. Gua kebingunan saat di minta untuk mengambil Log, Pig iron, dan tanaman herbal di hutan peri.
"Apaan ini, kenapa engga bisa di peting daunnya ? kenapa kayunya engga bisa di ambil ?"
Karena gua kebingungan gua coba untuk bertanya pada beberapa orang, namun engga ada satu pun yang memberi tahu cara untuk menyelesaikan Quest ini sampai gua lihat jam sudah menunjukan pukul 01:00 gua pun beranjak ke kasur dan tidur karena besok harus mengikuti acara MOS selanjutnya.
Paginya setelah sarapan gua berangkat ke sekolah, rasanya masih ngantuk karena terlalu larut bermain game. Acara MOS selanjutnya dimulai tapi gua engga begitu memperhatikan karena rasa kantuk. Setelah bel istirahat berbunyi gua ke kamar mandi untuk main sabun : eh engga ding, gua engga bawa sabun jadi Cuma mencuci muka sekedar menghilangkan kantuk lalu bergegas ke kantin.
"NGEHE tuh panitia" Grutu Darno saat baru tiba di kantin lalu duduk disamping gua
"Napa lo ?"
"Masa gua di hukum suruh nembak cewe"
"Namanya juga MOS, terus diterima ?"
"Diterima, tapi ibarat tadi itu gua nembak beneran terus gua diterima kayanya gua bakalan loncat dari lantai 10 dah"
"Pasti bahagia bener ya, ampe mau salto dari lantai 10"
"KAMPRET, masalahnya cewenya itu tuh"
Darno memberi isyarat dengan matanya meminta gua menengok ke arah beberapa siswa baru yang sedang becanda di deket kantin.
"Masalahnya apa ? dia cantik kok"
"Yang gendut itu"
"KATULAH loh, kemaren lo bilang ada KEBO ikut MOS terus sekarang lo disuruh nembak dia. Tapi dia cantik kok apa lagi kalo diiket pake tambang "
"iya kayanya gua katulah, mendingan gua lompat dari lantai 10 dari pada cowo seganteng gua harus pacaran sama orang Gendut, item, dan lebih jlek dari KEBO deket rumah gua,"
"Emang lo ganteng ?"
"Gini-gini tiap hari ada yang bilang gua ganteng"
"Siapa ? pasti dia matanya rabun"
"Enggalah, Emak gua belum rabun kok matanya"
"Kalo gitu berati emak lo bohong"
"ihh... Kamu tega banget sih cyinnn "
"Najis kumat lekongnya"
"HAHAHA.... eh gebetan lo mana ?"
"Siapa ?"
"Itu orang jepang nyasar, kemaren gua liat lo ke kantin bareng dia sekarang sendirian"
"Owh itu.. kayanya gak masuk dia"
Sejak tadi pagi gua emang ngerasa ada yang kurang, pedahal gua baru mengenal dia tapi kenapa rasanya begitu ada yang hilang saat dia engga ada. Kenapa dia engga masuk ? apa dia baru pulang tadi pagi sama orang yang jemput dia kemarin ? ah pikiran gua selalu negativ tentang orang lain.
"Gua duluan ya, mau ke WC dulu" Kata Darno setelah membayar Bakso yang dia habiskan
"Engga ada sabun di WC"
"Sorry VIVI lebih nikmat dari sabun"
"KAMPRET" gua lempar Darno dengan sobekan tisu tapi engga kena
Mood gua begitu jlek hari ini, bakso yang dari tadi di meja engga kunjung gua makan pedahal harganya begitu MAHAL untuk ukuran makanan kantin sekolah. Satu persatu siswa baru meninggalkan kantin, tinggal gua sendiri di tukang bakso dengan beberapa orang yang sedang asik becanda yang berjarak engga jauh dari sini. Gua hanya bengong dan engga bisa berhenti memikirkan Kanza. Sepertinya kehadiran dia benar-benar memberi pengaruh besar.
"Sendirian aja Mas" Kata mba-mba penjual bakso yang menyadarkan gua dari lamunan
"E Eh.. ia mba"
"Boleh mba temenin ?"
"Boleh" Jawab gua singkat sambil mengaduk-ngaduk bakso dengan sendok