Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini, suasana benar-benar ramai. Semua orang sibuk menyambut tamu. Dengan tenda putih yang terpasang cukup besar di halaman. Dengan untaian bunga berwarna-warni yang menghias bagian tengah altar. Berderet kursi tergelar dengan puluhan tamu yang menghadiri acara privat ini.
Berbeda dengan wajah wajah bahagia para tamu, seseorang tengah bersedih dalam kekalutannya. Tepatnya di ruang ganti, dimana wajah manis itu semakin manis karena terpoles make up.
Beomgyu menatap pantulan wajahnya dengan senyum suram. Wajahnya memang datar-datar saja, namun hatinya benar-benar menanti seorang Kang Taehyun yang tidak membalas pesannya sejak seminggu yang lalu.
"Gyuie.."
Beomgyu menoleh. Bertemu tatap dengan sang Mommy dengan jas abu-abunya. Taeyong tau bahwa putranya ini keberatan. Tapi bisa apa dia ketika keputusan sang suami telah bulat? Bahkan mereka masih perang dingin saking keras kepalanya.
Mau bagaimanapun, Taeyong tetap tersenyum. Tangannya bergerak mengelus pipi putranya yang terpoles make up. Merasakan lemput pipi merah mudanya yang se-kenyal agar.
"Gyu sudah siap?"
Beomgyu menggeleng kecil sembari menggigit bibir bawahnya sendiri. "Belum Mommy.. Gyu tidak mau menikah.."
"Mommy juga tidak mau kamu menikah.. Tapi.. Mommy minta ma—"
"Ssstt! Mommy.. mom udah bilang puluhan kali kemarin.. Gyu harusnya yakin kan mom.. pasti pilihan orang tua itu yang terbaik. Iya kan?"
Taeyong membatu. Tidak lagi mampu menjawab, terlebih ketika Beomgyu memeluknya erat. Tangannya hendak membalas pelukan si kecil namun Jaehyun terlanjur datang. Mengajak Beomgyu untuk keluar karena acaranya akan dimulai.
Memang, dalam beberapa hal, orang tua akan memberikan anaknya pilihan terbaik. Namun mereka tetaplah manusia. Tak ayal keegoisan mereka sendiri yang akan menjatuhkan mereka di kemudian hari.
💞💞💞
"Sekarang, kalian telah sah menjadi pasangan suami-istri."
Suara tepukan tangan terdengar. Meriah pesta terselenggarakan dengan baik. Namun tak sebaik perasaan hati sang pengantin.
Beomgyu akui. Laki-laki berusia dua puluh tujuh tahun di hadapannya ini adalah lelaki yang cukup tampan dan mapan. Wajahnya menebar banyak kelopak kelopak bunga. Rambutnya dibelah tengah dengan warna hitam berkilau. Apalagi tubuhnya yang cukup tinggi dengan kulit berwarna langsat. Jujur saja, Beomgyu cukup terkejut melihat calonnya nampak menakjubkan. Selama ini ia kira calonnya adalah seorang pria tua bau tanah yang hanya mengincar harta.
Namun semua itu tidak ada artinya. Beomgyu sangat tidak peduli dengan kehadiran Fillo yang menggandeng tangannya untuk pergi menemui rekan-rekan kerjanya. Di pikiran Beomgyu hanya terfokus dengan alasan Kang Taehyun masih tidak menghubunginya.