"𝐊𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫, 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫?"—𝐌𝐢𝐤𝐞𝐲.
***
"Prajogou [Name] ya namanya, Rin?" tanya Mikey, Rindoi lelaki yang ditanyai itu hanya mengangguk. Seorang lelaki yang memiliki rambut layaknya ubur-ubur
Rindou mengangguk, tiba-tiba saja pada saat siang bolong bosnya meminta data atau fakta-fakta seorang Prajogou [Name]... Entah gadis manalah itu, yang penting Rindou harus melaksanakan tugasnya.
"[Name] menyukai Chifuyu? Apa itu benar Rin? Kau tidak mencari informasi yang asal-asalan kan?" tanya Mikey. Rindoh menatap kertas yang berisi tentang [Name] yang menyukai Chifuyu. Anak sekolah sebelah.
FAKTA KE 207
𝐒𝐄𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 [𝐍𝐀𝐌𝐄] 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐔𝐊𝐀𝐈 𝐂𝐇𝐈𝐅𝐔𝐘𝐔."Iya bos. Aku mendapatkan informasi bahwa [Name] menyukai Chifuyu, dari beberapa teman yang dekat dengannya." jawab Rindou, malas. Mikey hanya diam, sulit menerima fakta yang ke207 bahwa [Name] menyukai seorang Matsuno Chifuyu. Teman lamanya, saat SD.
"Apa ada lagi bos?" tanya Rindou, seperti cepat-cepat ingin pergi dari rooftop.
"Kau tampak buru-buru, apa ada masalah?" tanya Mikey, menyadari bahwa manusia berambut ubur-ubur itu ingin cepat pergi. Rindou menggeleng.
"Tidak. An-ano.. Aku mempunyai janji kencan dengan seorang gadis." jawab Rindou, shy-shy bebek. Mikey hanya berdehem paham. Setelah itu menyuruh Rindou untuk pergi.
Mikey menatap langit yang mendung. Sudah sore, namun Mikey enggan meninggalkan rooftop. Tanpa sadar kenangan bersama dengan orang-orang yang ia sayang muncul, membuat dia memukul kepalanya. Dia benci, benci akan kenangan yang menyakitkan..
Mereka semua meninggalkannya...
𝐀𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐮, 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐚𝐤 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐮.
—𝐒𝐚𝐧𝐨 𝐌𝐚𝐧𝐣𝐢𝐫𝐨𝐮***
"[Name] tinggal 6 hari lagi, kau akan pergi menggalkan bumi.." ucap ibunya, tampak sedih. Dan menahan getaran hebat ditubuhnya, menahan air mata, menahan diri untuk tidak menyalahkan Tuhan.
Ibunya sangat menyayanginya. Karna, [Name] adalah putri satu-satunya. Atau anak semata wayangnya. Dulu ditinggal suami, terus sekarang ditinggal anaknya juga?!
Sungguh, ia tak habis pikir dengan rencana Tuhan. Ingin marah, namun bukankah ia tidak berhak? Karna, Tuhan sudah merencanakan yang terbaik. Walaupun prosesnya menyakitkan.
"Ibuuu, tenang ya! Kita bertemu lagi nanti disurga!"
[Name] tersenyum. Senyumann itu membuat sang ibu tenggelam.
Enggan, sangat enggan melepaskan anak semata wayangnya. Walaupun dipanggil Tuhan, ibu [Name] sangat ingin marah..
Tangan [Name] mengambil air putih yang ada dimeja dan mengasihnya ke ibu.
"Kenapa nak?" tanya ibu [Name], heran.
"Bacain doa dong bu, besok aku mau deketin seorang laki-laki. Siapa tahu aja nancep, heheheh..."
Malam itu, ibu dan anak tengah menghabiskan waktu bersama. Membuat kenangan lebih banyak, untuk dikenang suatu saat nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟕 𝐇𝐀𝐑𝐈 [𝐒.𝐌𝐀𝐍𝐉𝐈𝐑𝐎𝐔]
Fanfiction[Sano Manjirou × Reader] Gimana reaksimu saat tahu bahwa dalam 7 hari lagi, kamu bakal mati? Pergi meninggalkan dunia, dan meninggalkan raga dibumi. [Name] menggunakan 7 hari itu, untuk mendekati Sano Manjirou, seorang lelaki kriminal yang terken...