"𝐊𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧? 𝐊𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬-𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐝𝐢𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧?"—𝐌𝐢𝐤𝐞𝐲.
***
"Jadi dia punya penyakit jantung, Rin?" tanya Mikey, memastikan. Dadanya sesak, saat tahu bahwa gadisnya memiliki kondisi kesehatan yang buruk.
Rindou datang kerumah Mikey, untuk membahas penyusup yang ada di Bonten. Namun selain bertujuan untuk itu, Rindou juga mendapatkan fakta/informasi terbaru tentang [Name].
[Name] memiliki sebuah penyakit. Yaitu penyakit jantung. Dan katanya umurnya tak lama lagi.
Rindou mendengar informasi itu saat ingin menjemput kekasihnya, yaitu disekolah SMA sebelah, yang ditempati Chifuyu. Di tempat parkiran ia mendengar Chifuyu sedang mengobrol dengan Hinata, mereka berdua membahas kesehatan [Name]. Yang katanya kondisi Kesehatannya semakin memburuk.
"Apa ada lagi yang ingin kau bahas disini, Rin?" tanya Mikey, seperti ingin cepat-cepat Rindou pergi, dan ia akan sendirian. Rindou menggeleng.
"Tidak ada. Kalau begitu, aku pamit pulang dulu." Rindou pun membungkuk kepada Mikey, dan setelah itu pergi meninggalkan rumah Mikey.
Mikey pun berjalan gontai kearah kamarnya, menidurkan diri, dan menarik selimut tebal untuk menutupi semua tubuhnya.
Gelap, dingin, dan suram.
Kebetulan hujan datang, membuat siapapun yang di luar sana ingin cepat-cepat pulang.
"Sakit.. "
"Kenapa semua orang begitu tega? Selalu saja meninggalkan. Apa 'mereka' pikir... Melupakan itu gampang?"
Mata sendu Mikey kian menutup, malas untuk menyuarakan isi hatinya lebih dalam.
Biarlah semesta yang mengurus, biarlah hidupnya semakin kelabu,
ia hanya ingin mengikuti arus.Walaupun ia tahu, ia akan hancur dan melebur.
***
Meninggalkan atau ditinggalkan?
Kita pernah menjadi salah satu pihak diantara dua pilihan itu.
Kadang kita meninggalkan, dan kadang kita ditinggalkan.
[Name] ditinggalkan ayahnya, saat usianya 7 bulan. Dan sekarang? Saat usianya 17 tahun, dia menjadi pihak yang meninggalkan.
Entah bagaimana nasib ibunya.
"[Name]?" panggil ibunya diluar sana, [Name] segera beranjak dari kasur, untuk membukakan pintu. Namun...
BRUK!!
Tubuhnya terjatuh, dadanya sesak, matanya buram, keringat langsung meluncur.
"[Name]?! Sayang! Ayo buka pintunya, ada Chifuyu!" teriak ibu [Name], namun lagi-lagi ia tidak mendapatkan jawaban.
"Tante, [Name] gimana?" tanya Chifuyu, menyusul ibu [Name]. Karna mendengar suara keributan.
"Gak tau, nak. Coba kau dobrak pintunya.." gelisah ibu [Name].
Chifuyu mengangguk, dan mendobrak pintunya. Tepat, setelah kedua kali dobrakan, pintu itu terbuka lebar.
Dan menampakkan [Name] yang ambruk di karpet, dan darah segar mengalir dari hidungnya.
Ibu [Name] dan Chifuyu panik, dan segara membawa [Name] menuju rumah sakit.
***
Ⓝⓞⓣⓔ
Well, disini aku ga ngikutin manga/anime tokrev. Aku buat versi aku sendiri, aku cuman pinjam beberapa karakter yang memang aku sukai. So, maklumi hahahaha (=ච ω ච=)... Jadi, kalian ga ush kaget ya, xoxox. Btw, mas Mikey/anggota Bonten emang jauh lebih tua (?) daripada mbak Neem.
Tpi, klo sama mas Cipuy, neng Hinata.. Mbak Neem itu seumuran. Ibaratnya mah Manjirou dkk itu kaya kakel.
—Okeee sekian, maaf kalau blm sempurna, karna kesempurnaan hanyalah dimiliki Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟕 𝐇𝐀𝐑𝐈 [𝐒.𝐌𝐀𝐍𝐉𝐈𝐑𝐎𝐔]
Fanfic[Sano Manjirou × Reader] Gimana reaksimu saat tahu bahwa dalam 7 hari lagi, kamu bakal mati? Pergi meninggalkan dunia, dan meninggalkan raga dibumi. [Name] menggunakan 7 hari itu, untuk mendekati Sano Manjirou, seorang lelaki kriminal yang terken...