🎡. Diantara Itu

43 12 0
                                    

🎡 10 🎡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎡 10 🎡

Flashback on

"Ga, lo gambar yang lain aja," ucap Yeonjun berusaha melihat kearah lain meski sedikit gemetar.

"Kenapa? Serius gamau liat wajah kamu sendiri?" Pancing Yeji yang lagi-lagi senang mengusili Yeonjun.

"Gga, gue gga minatt," tolaknya cepat. Yeonjun benar-benar tidak ingin menghadap Yeji, bahkan berusaha aktif berpindah posisi.

Setelah itu juga tenang tanpa sepatah kata dari gadis yang duduk didepannya, entah sakit hati atau benar-benar mengambil panorama lain untuk mengisi lembar kertas. Yeonjum tidak tau pasti sampai Yeji selesai dan memamerkannya dengan penuh smrik.

"How, bagus gaa??"

Dalam hatinya bergemuruh memuji guratan Yeji, tapi raut wajah Yeonjun menampakkan sebaliknya. "Siniin dahhh," ucap Yeonjun berusaha mengambil buku Yeji.

Dengan segera Yeji memundurkan tangan dan menutup bukunnya, "ish, gaboleh. Harganya mahal kalo mau kamu sobek, lagian yang gambar juga aku kann??"

"Muka gue, ntar lo pelett. Siniin." Yeonjun seakan lupa dengan ketakutannya terhadap tinggi berpindah posisi duduk disebelah Yeji dan menyebabkan beberapa goyangan. Dan reflek memegang lengan Yeji sebelum sadar untuk kembali ke tempat duduknya.

"Dasar penakuttt," ejek Yeji terkikik geli. "Lagian siapa juga yang mau guna-guna orang kayak kamu."

"Kenapa emang? Jelek??" Cetus Yeonjun asal.

"Kamu lucu, lebih enak pdktnya langsung," jawab Yeji yang juga spontan.

Kembali hening...

Yeonjun juga kelu untuk membalas, takut kalau maksud yang ia tangkap tidak sesuai dengan pemikiran Yeji. Beruntung wujud Seungmin mampu ditangkap oleh Yeji, setidaknya mereka sedikit cair dan memiliki topik baru.

"Gue aja, biar gue simpen gambarnya. Makasih Yeji.."

Flashback off

🎡

"Yyyejii jjanjji ommm, tapi sseharii..kkasih Yejji seharii buat pammitann.." isaknya memohon dan terbungkuk dilantai.

"Saya bilang engga, fokus sama sekolah! Kamu mau minta simpati dari mereka? Sedangkan kamu mengemis ke saya sekarang."

Sejak saat itu, ketika Yeonjun mengantarkannya pulang dari rumah sakit. Yeji tau kalau semua akan jadi runyam seperti sekarang, ditambah dengab Hyunjin yang sibuk mengompori Papanya. Yeji terkena pukulan lebih banyak dari biasanya.

Your Eyes Tell 👁 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang