🎡 11 🎡
"Tolong jangan ikut campur lagi yaa, kali ini---kali terakhir kita ketemu.."
"Hahh?" Lirihnya terjun dari ekspektasi. Ia masih tidak percaya kalau kalimat itu keluar dari mulut Yeji.
"Aku rasa juga harusnya kamu inget kalau aku pernah bilang ini, tolong banget. Jangan masuk ke dunia seseorang apalagi sampai nyariin, kamu paham kan maksud aku?" Ucap Yeji yang lagi-lagi seperti orang asing.
Agak rancu, padahal kemarin gadis itu sangat terbuka dan membuat mereka dekat tanpa jarak. Secara tiba-tiba juga menghindar dan menyuruh untuk melupakan, labil pikirnya.
"Itu mau lo? Atas dasar apa?" Tanya Yeonjun sedikit memancing.
"Kita bukan apapun, jangan cari masalah untuk sesuatu yang menyangkut orang lain. Tenang aja, Seungmin juga udah aku kasih tau."
Ingin rasanya ia tertawa dengan lantang, menyesali perbuatan untuk sibuk memikirkan orang didepannya. Seperti sia-sia untuk berusaha lalu dipatahkan dengan cepat.
"Oke." Singkatnya.
"Makasih.."
Hanya tinggal menunggu waktu sampai mereka berada dibawah lagi, sementara Yeonjun mulai mengeluarkan sesuatu dari saku celana. "Gue balikin, mau lo buang terserah yang penting jangan asal lempar," ucapnya memberikan lipatan kertas.
Ia tidak sedikitpun menoleh menatap Yeji, malah kertas tadi Yeonjun lempar dan untungnya mampu ditangkap oleh Yeji.
"Aaku simpen yaa.." lirih Yeji tanpa balasan dari Yeonjun.
Dari sudut manapun, Yeonjun merasa hancur bahkan untuk sedikit berdialog. Ia sudah terlanjur kesal dengan keambiguan dan perasaan yang harusnya mati daripada merepotkan, Yeonjun ingin kembali hidup seperti sebelum mengenal,
"Aku aneh, kemarin buat kamu dengerin semua cerita tapi sekarang minta kamu ga perduli. Aku sadar itu tapi ini lebih beresiko, rumitnya aku ga pantes buat kamu pikirin.."
"Bagus kalo lo sadar," sahut Yeonjun datar.
"Aku bakal dipindah ke London, semuanya baik-baik aja. Kamu juga harus jaga diri disini," ucap Yeji yang menjadi kalimat terakhir penutup pertemuan mereka.
Gadis itu turun duluan, sementara Yeonjun masih didalam dan ingin melampiaskan amarahnya dengan melawan rasa takut akan ketinggian. Dari jarak itu, meski tadi ia menghindar dan menolak menatap Yeji. Nyatanya Yeonjun tidak lepas memperhatikan orang itu, berjalan menunduk dan menangis.
"Lo yang mau gue gini, tapi lo nangis. Lo mau gue yang gimana Jii.." Yeonjun mengusap kasar wajahnya.
Menaruh semua kalimat yang ingin ia katakan, sampai disenja terakhir. Yeonjun mengeluarkan air mata setelah sekian lama kerontang dan mati rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell 👁 [✔]
Fanfic🎠🎡🎪🎢 "Gaada alasan khusus, cuma karna lo Hwang Yeji.." Gadis itu makin deras mengeluarkan air mata meski dengan mulut terbungkam, tidak lagi kuat berdiri sampai harus membentur tanah. Yeonjun turun memeluk Yeji, berusaha merengkuh segala isak y...