Kali kedua

1.5K 179 3
                                    

Peluh keringat memenuhi wajah mungil Lana. Langkahnya semakin berat tapi Lana terus berlari secepat mungkin agar segera sampai di Rumah Sehat Pengharapan. Samar-samar Lana mulai melihat gedung Rumah Sehat Pengharapan dan nafasnya semakin tak beraturan. Detak jantungnya semakin cepat membayangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

"Dimanaaa, dimanaaa dr. Jeff?" Tanya Lana dengan terengah-engah pada perawat di meja pendaftaran.

"Di IGD dok," belum selesai perawat itu berbicara Lana segera berlari.

Lana memutar badan menyapu seisi ruangan IGD pandangannya mulai samar, ia tidak bisa menemukan Jeff.

"JEFFERSON," suara Lana memecahkan keheningan di ruang IGD.

Seorang pria dengan kemeja hitam yang sedang diobati oleh salah satu perawat di salah satu tempat tidur di ruang IGD berdiri dan menghampiri Lana dengan langkah tergesa.

"Hey, kenapa? Are you okay?" Jeff panik melihat Lana yang berkeringat dengan nafas tidak beraturan. Ia menghapus keringat yang menutupi wajah Lana dengan tangannya.

"Kamu gapapa?" Lana memeriksa seluruh tubuh Jeff memastikan kalau pria yang ada di depannya itu baik-baik saja. Hanya ada sedikit luka di sikunya yang saat ini belum selesai diperban karena Jeff segera berlari ke arah Lana saat sedang diobati perawat.

"Kamu kenapa?" Jeff memegang pundak Lana dengan kedua tangannya karena Lana sudah tidak bisa lagi menopang tubuhnya.

Bruk.

Lana jatuh, belum sempat badannya menyentuh lantai Jeff refleks menahan dengan tangannya. Tanpa memperdulikan tangannya yang sakit Jeff segera menggendong Lana dan membaringkannya di tempat tidur tempatnya duduk tadi. Insiden itu cukup menyita perhatian beberapa orang di IGD. Beberapa menit berselang Natasha segera menghampiri Lana yang masih belum sadar dan menemui Jeff yang sejak tadi ada di situ.

"Kenapa Lana bisa begini?" Jeff terlihat bingung kenapa Lana tiba-tiba panik dan ambruk.

"Tadi ada yang info di grup kalau dokter kecelakaan," Nat coba menjelaskan.

"Ya tapi kan saya gapapa cuma luka dikit aja," ujar Jeff.

"Iya dok. Jadi abis info itu masuk di grup Lana coba telfon dokter ga diangkat, terus dia telfon saya, belum sempet dijelasin udah keburu dimatiin. Saya coba telfon lagi ga bisa, tau-tau udah di sini," jelas Nat. Jeff ingat kalau handphonenya tertinggal di mobil.

Tidak lama setelah Jeff dan Nat berbicara Lana mulai sadar. Jeff menyadarinya karena tangan Lana yang sejak tadi ia genggam mulai membalas menggenggam erat.

Jeff segera memandang ke Natasha. Nat menangkap maksud Jeff yang ingin berdua dengan Lana, ia segera menutup gorden yang melingkar agar orang di luar tidak bisa melihat dan meninggalkan Lana dan Jeff di sana.

Lana membuka matanya. Samar ia melihat wajah Jeff yang tepat berdiri di depannya. Tangan Jeff mengusap lembut kepala Lana sesekali sambil menanyakan kondisi Lana.

"Kamu gapapa? Apa yang dirasa?" Tanya Jeff lembut.

Lana memutar matanya memandang Jeff dari atas sampai bawah, memastikan orang yang ada di depannya benar adalah Jeff.

"Aku gak apa-apa cuma luka kecil aja," Jeff seolah mengerti arti tatapan Lana. Jeff memastikan pada Lana bahwa ia baik-baik saja agar Lana tidak panik.

Wajah Lana tampak lebih tenang. Ia mengatur nafasnya dan mencoba untuk duduk. Jeff membantu Lana dengan memperbaiki posisi bantal agar Lana bisa duduk dengan nyaman. Tangan Jeff kembali menggenggam tangan kiri Lana. Tersirat kecemasan di wajah Jeff melihat Lana yang sejak tadi tidak bersuara. Sesekali ibu jari Jeff mengelus lembut tangan Lana.

10.000 hoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang