Chapter 2

1.9K 32 3
                                    


Pencarian sosok Jiraiya berakhir di sebuah rumah keluarga yang ditinggali oleh Naruto dan Kushina, kakek tua itu hilang selama seminggu dan ditemukan tak sadarkan diri setelah Naruto menghilang dari rumah itu. Tempat itu seolah kosong dan tak berpenghuni.

Tsunade yang menjadi istri sah dari Jiraiya meremas sebuah surat yang membuat dirinya murka. Dia menyuruh para pengawalnya untuk membawa Jiraiya kembali ke kediamannya, dan menyuruh pengacaranya untuk membawa sebuah surat perceraian.

"Bangsat kau Jiraiya!"

Namun sebelum mereka membawa Jiraiya, wanita tua yang terlihat muda itu langsung memukul wajah babak belur dari Jiraiya.

"Tak salah jika aku mencurigaimu saat pergi keluar...*cough!" Tsunade terbatuk untuk yang kesekian kalinya.

"Tsunade-sama! Anda harus beristirahat, biarkan Jiraiya kami yang urus."

"Aku tak peduli dengan Jiraiya, urus semuanya! Jika dia mati, biarkan atau lempar ke sebuah jurang! Biarkan dia membusuk di dalam liang kuburan itu!"

"Baik!"

...

Naruto by Masashi Kishimoto.

Warning: Seinen, OOC, AU, Typo, Incest, Smut, Mature content.

...

Warning! Gw disini memperingatkan kalian jika ada adegan yang bakalan membuat kalian ingin muntah, bisa langsung kalian skip! Sudah gw ingatkan! Nggak usah protes!

Chapter 2:

"Naruto... Kaasan mohon... Hnnggg!"

Mereka berdua saat ini disebuah rumah yang menjadi tempat singgah bagi ayah Naruto jika sedang berpergian jauh, tempat itu begitu jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, letaknya berada disebuah bukit.

Naruto sudah merencanakan hal ini setelah dia menyiksa Jiraiya di rumahnya dulu, mungkin Tsunade bakal menutup kasus ini sehingga dia bisa bebas, dan melakukan apapun untuk membalaskan semua perlakuan para binatang yang berani menyentuh orang yang dia cintai.

Kushina sendiri keadaannya seperti sebuah boneka, dia terikat disebuah kursi kayu dengan kedua tangannya yang di ikat kebelakang serta kedua kakinya terangkat dengan dua buah dildo yang bergerak di dua lubang milik wanita itu, liurnya keluar menetes ke kursi kayu itu, wajah Kushina sendiri sudah merona karena tak kuat menahan gejolak aneh yang mengerubungi tubuhnya.

Bahkan kedua puting susunya diberikan vibrator yang membuat Naruto puas melihat klimaks Kushina. Ada kepuasan tersendiri bagi pemuda itu saat dia memasang benda-benda tersebut pada beberapa bagian tubuh Kushina.

Naruto mencubit dagu Kushina, dia mencium lembut bibir plum wanita itu menghisap bibir bawah Kushina dengan lembut serta mengelus pipi putih Kushina. "Kushina, kau itu cantik. Namun, kau malah terobsesi dengan penis. Aku sendiri tak menyangka jika kau sangat terobsesi dengan benda kenyal yang menjadi identitas dari seorang lelaki," ujar Naruto, dia melepas cubitan pada dagu Kushina.

Naruto merogoh saku celana panjangnya, dia menatap sebuah kertas dengan beberapa nama di dalamnya, Naruto mencoret salah satu nama tersebut, Ya kakeknya, Jiraiya Namikaze. Dia menatap nama kedua di kertas tersebut.

Pemuda itu tersenyum tipis, tapi senyuman itu berubah menjadi sebuah seringai lebar. Kedua matanya langsung menatap tubuh telanjang Kushina, dia melepaskan celana yang sedang dia kenakan, serta mengeluarkan penisnya yang sudah berdiri tegak.

Kushina meneguk ludahnya dengan susah payah saat melihat benda besar milik Naruto, dia lalu menatap Naruto serta penis itu secara bergantian.

"A-apa yang akan kau lakukan?!"

SeduceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang