Chapter 4

1.2K 23 2
                                    


Naruto by Masashi Kishimoto.

Pairing: Naruto x Kushina, slight ... X Kushina.

Warning: Seinen, Mature content, ofc Incest, Lemon, Lime, Smut, Pwp? OOC, AU, typo.

...

Suasana ini tak sama seperti saat mereka masih lengkap, Kushina tak menyangka bakalan menjadi seperti ini setelah dia bermain dengan lelaki lain untuk memuaskan nafsunya, penyesalan selalu datang terakhir, dan semua penyesalan selalu ada konsekuensinya.

Dan konsekueni yang Kushina dapatkan adalah, dia menjadi budak seks dari putranya sendiri.

Ini adalah hal yang sangat tabu bagi beberapa orang, mereka akan mencap dirinya dan Naruto sebagai binatang, tapi Kushina bahkan tak peduli jika dirinya dicap binatang oleh orang-orang. Kushina sendiri tak mungkin kabur dari rumah kayu itu hanya untuk mencari perlindungan ke polisi atau para lelaki yang pernah memakainya.

Jikalau begitu, dia pastinya akan di interogasi, akan menjadi resiko besar jika dia mengatakan hal yang sebenarnya. Bahkan, jika dia mengatakannya pada para lelaki hidung belang itu, dia akan di usir, karena sebagian besar dari lelaki itu memiliki seorang istri, walau ada beberapa yang masih muda.

Kushina tak mau mengambil resiko besar itu, jadi dia akan pasrah menjadi budak seks bagi Naruto.

Namun ada satu hal yang Kushina syukuri dari putranya, Naruto tak menyiksanya seperti apa yang dilakukan orang-orang Sadis diluar sana pada istrinya. Memang para lelaki mempunyai beberapa fetish pada perempuan, termasuk BDSM serta beberapa hal yang lain.

Dan Naruto hanya menggunakan itu pada Kiba Inuzuka saat pemuda coklat itu datang ke rumah kayu ini.

Kushina hanya akan di ikat serta dimasuki oleh beberapa benda pada lubangnya. Ia menutup mukanya saat mengingat bagaimana Naruto memasukkan benda-benda itu pada tubuhnya.

Kushina sendiri punya tekad, dia tak akan bermain dengan lelaki lain ataupun menjadi simpanan bagi lelaki lain, dia akan menjadi milik Naruto walaupun itu menjadi budaknya sekalipun. Kushina tak masalah jika itu bersama putranya. Dia berharap jika Naruto akan menjadi dirinya sendiri seperti semula.

Seperti saat dia menjadi sosok yang ceria sebelum meninggalnya Minato.

"Sochi... Aku harap kau berubah."

"Aku tak bisa di ubah semudah itu Kushina."

Bulu kuduk Kushina berdiri mendengar sebuah suara yang sangat dikenalnya. Keddua violet Kushina menatap Naruto yang berdiri di belakangnya, Kushina juga melihat kedua mata Naruto yang seolah ingin sekali membunuhnya. Pemuda pirang nan ceria itu menghilang, digantikan oleh sosok lain.

"Kaasan mohon...kembalilah..."

"Setelah apa yang kau lakukan? Apa aku harus mengulangi kata-kataku saat menyiksa Kakek sialan bau tanah itu?" Naruto mendekati Kushina, dia mencubit dagu wanita itu untuk yang kesekian kalinya. "Terus saja berharap, kau tak akan mendapatkan Naruto-mu yang dulu." Naruto pun melepas cubitannya, dia juga mendorong Kushina hingga terjungkal ke kasur dibelakangnya.

Pemuda itu berjalan meninggalkan Kushina yang tengah menangis sesenggukan.

...

..

...

Di sebuah mansion besar, Naruto berdiri di pagar besi yang sangat besar, tatapannya masih sama seperti dia menatap para lelaki yang dulunya dia percayai. Dia pun langsung menutup mulutnya dengan sebuah kain hitam, dan melompat untuk menaiki pagar tinggi itu.

Di dalam mansion itu, lebih tepatnya di dalam sebuah kamar, seorang pria berkulit coklat sedang ditunggangi seorang wanita, serta ada beberapa wanita lain yang menunggu dirinya wanita itu selesai untuk menungganginya.

Beberapa wanita lain itu adalah beberapa artis di kota Konoha itu, sementara si pria adalah boss dari sebuah perusahaan yang bekerja pada bidang entertainment.

Naruto sendiri tak terkejut dengan hal tersebut, karena inilah sisi gelap dari sebuah kehidupan entertainment. Terlebih para boss serta beberapa mafia adalah pengatur atau bisa disebut, 'Dewa'.

Naruto merogoh sakunya, dia mengambil beberapa foto tentang pria itu serta pria lain yang bermain dengan Kushina. Dia menyeringai di dalam kain hitam itu, lalu menunggu hingga orang-orang di dalam sana kelelahan ataupun ketiduran.

Beberapa jam kemudian, Naruto membuka pintu balkon dan masuk ke dalam, pemuda itu melangkah ke sebuah kasur yang menjadi tempat para wanita serta pria itu tidur, dia juga mengeluarkan sebuah suntikan serta cairan yang digunakan untuk menyuntik pria itu.

Pria tersebut akan di kebiri oleh Naruto. Pemuda itu tertawa kecil saat dia menyuntikkan cairan itu ke dalam penis hitam milik sang pria.

"Nama A, dan dia telah menyetubuhi Kushina beberapa kali. Well, mungkin ini adalah akhir dari dia yang terus bermain wanita serta membuat para wanita menderita." Tawa kecil Naruto menghiasi kegiatannya. "Apa dikebiri tak cukup? Hmm."

Segera, setelah Naruto memberikan suntikan itu, dia pergi dari tempat tersebut untuk keluar dari mansion besar itu, dia juga tak lupa untuk melihat kesekitar bilamana ada beberapa penjaga yang sedang patroli.

Setelah keluar, Naruto bergerak ke daerah yang sangat sepi, dan mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa, dia juga mengenakan sebuah topi serta penutup mulut untuk menutupi wajahnya.

...

..

...

Keesokan harinya, Naruto membaca sebuah koran dimana headline yang tercetak di halaman depan mengatakan bahwa Sasuke bercerai dengan istrinya yang notabenya seorang model, dan dia juga di coret dari keluarga Uchiha karena terkena sebuah skandal dimana dia bermain wanita dibelakang sang istri.

Naruto tersenyum, dia sebenarnya belum puas untuk menyiksa para lelaki itu. Dia juga memikirkan hal lain serta merencanakan sebuah pembalasan pada mereka semua, Jiraiya sudah dia balaskan dengan membuatnya bercerai serta membuat kemaluannya tak bisa bergerak lagi.

Dan sekarang, dia akan melakukan sesuatu pada pria yang kemarin dia beri suntikan.

Segera dia membuat sesuatu untuk memuluskan rencananya.

"Naru, kau mau kemana?"

Naruto menghentikan langkahnya untuk mencari beberapa bahan, dia berdiri di pintu keluar dengan wajah yang sangat dingin, kedua matanya menatap tajam gagang pintu yang akan dia pegang.

"Ini bukan urusanmu."

"Ta-tapi..."

"Tak ada tapi-tapian Kushina, seharusnya kau bersyukur jika aku masih belum membunuhmu."

Kushina menutup mulutnya saat itu juga setelah dia mendengar sebuah kata yang membuat tangisnya pecah. "Me-membunuhku?! Kau mau membunuhku?! Sochi apa kau su-!"

"Kau yang sudah gila, jalang!? Bermain dengan banyak lelaki, bahkan dengan sahabat anakmu sendiri! Kau tak lebih dari seorang pelacur yang hanya menjajakan tubuhnya dengan gratis di luar sana!"

"..."

"Mana mungkin aku memaafkanmu Kushina! Kau tak punya harga diri setelah tousan meninggal! Menjajakan tubuh dengan gratis, serta melakukan hal erotis dengan lelaki lain! Apa itu yang dilakukan oleh seorang Ibu! Hah?!"

"..."

"Aku jijik saat menyentuhmu atau menyutubuhimu Kushina!"

Naruto langsung pergi dari rumah itu dengan perasaan kacau, sama seperti putranya, Kushina jatuh terduduk dengan tubuh telanjangnya, dia menangis keras setelah ditinggal oleh Naruto, perasaan Kushina begitu kacau dan penyesalan mengjinggapi hatinya saat ini.

Perkataan maaf pun terus Kushina gumamkan berharap jika Naruto dapat mendengarkan ucapannya itu.

Di lain sisi, Naruto terduduk di depan pintu masuk rumah itu, dia menangis dalam diam saat dia mendengar perkataan maaf dari Kushina, dia benar-benar tak tega pada Ibunya itu, namun dia harus menjalankan rencana yang sudah dia atur sedemikian rupa.

Sebuah rencana pembalasan atas apa yang dilakukan para pria pada Kushina miliknya.

...

..

.

Tbc

SeduceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang