Jisung keluar dari kamarnya, ia berjalan menuruni tangga, sesekali menatap kearah dapur yang berada dilantai bawah.
Mata Jisung tertuju pada sosok manis yang sedang menyiapkan sarapan, Chenle tersenyum memandangi kakak nya itu.
Chenle melepaskan apron nya, lalu berjalan menghampiri Jisung yang mematung diatas tangga.
Chenle melambaikan tangan nya di depan wajah Jisung, Jisung tersadar dari lamunan nya, Chenle menunjukkan deretan gigi nya yang putih serta tersusun rapi itu.
'ayo sarapan'
Chenle berjalan mendahului Jisung kemeja makan, karena hari ini adalah tanggal merah, Jisung tak memiliki kegiatan apapun.
Jisung duduk dihadapan Chenle yang hanya tersenyum memandangi dirinya, Jisung jadi heran sendiri, sebenarnya Chenle ini memiliki alter ego atau bagaimana? Mengapa Chenle sangat mudah melupakan kejadian semalam, dan seolah tak terjadi apa apa diantara Chenle dan Jisung.
"kenapa lo? "
Chenle tak mendengarkan ucapan Jisung barusan, karena alat pendengar nya sudah hancur semalam, jadi Chenle agak sulit berkomunikasi dengan Jisung.
"gue lagi ngomong sama lo"
"jung chenle! "
Chenle merasakan meja yang bergetar, dirinya jadi menatap Jisung yang sudah berdiri dan hendak menggebrak meja sekali lagi.
Chenle menatap Jisung heran, apa yang coba kakak nya itu katakan?
Chenle berusaha memfokuskan diri pada bibir Jisung agar tau apa yang Jisung coba katakan.Jisung yang menatap arah pandang Chenle jatuh pada bibir nya, Jisung melempar gelas yang berada disamping nya kelantai.
"orang ngomong tatap mata, bukan bibir"
Jisung menarik dagu Chenle agar pandangan mereka bertemu.
'kakak, chenle tak bisa mendengar'
Jisung memiringkan wajah Chenle, lalu menatap kedua telinga Chenle yang tak terpasang alat bantu dengar nya itu, Jisung lupa, semalam Chenle memang menghancurkan alat bantu dengar nya sendiri.
Chenle hanya tersenyum memandangi kakak nya yang asyik membolak balik kan wajahnya.
"nyusahin"
→→→
Sejujurnya Jisung sangat malas harus keluar rumah disaat cuaca sangat terik, matahari seperti nya sangat bersemangat hari ini.Untuk apa juga dirinya repot repot membeli kan alat pendengar untuk Chenle? Tak ada gunanya.
Lagipula Chenle sendiri yang menghancurkan nya sendiri.Saat Jisung sudah sampai ditoko itu, Jisung asal memilih lalu membayarnya.
"hanya satu saja? "
Jisung mengangguk, ia melihat kebelakang saat selesai membayar, Jisung jadi kepikiran bisa saja Chenle menghancurkan alat pendengar itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Krisan <jichen>
Short StoryJung Jisung, sangat amat membenci adik angkat nya yang menyebabkan hilang nya nyawa kedua orangtua Jisung, Jung Chenle namanya, anak dengan segudang kekurangan, yang menambah kebencian nya pada Chenle adalah Chenle anak yang tak mampu berbicara maup...