Sisi lain Soobin

6.4K 591 7
                                    


Malam hari, soobin berada di markas mafiannya dengan pakaian serba hitam

"Berangkat" perintah soobin

Anggota yang diperintah soobin langsung berangkat ketempat tujuan dengan senjata  yang lengkap.

Soobin sebelum pergi, mengambil pisau kesayangan nya, dan pistol yang dia selipkan dikantong celananya.

Soobin dan taehyun langsung berangkat menyusul para bawahannya ketempat tujuan.

Sesampai nya didepan sebuah rumah, lebih tepat nya markas musuh nya babuyutan nya.

Soobin tidak pernah main main dengan ucapannya, dia memerintah bawahan nya untuk segera menyerang markas itu.

"Bunuh mereka semua" perintah soobin

"Kang, bawa kemari tangan kanan pemimpin mereka, jangan dibunuh"

"Baik tuan"

Taehyun melaksanakan perintah tuan nya itu dengan sigap.

Soobin sendiri dia langsung menyerang pimpinan mereka karena memang itu tujuan utama nya.

Didalam markas, mereka yang mendengar keributan segera melapor dengan pimpinan mereka, sebagian dari mereka melawan.

"Siapa yang berani menyerang markas kita?" geram pria itu melemparkan gelas yang berisi win itu ke lantai.

Tiba tiba saja pintu sudah ditendang oleh seorang namja siapa lagi kalo bukan soobin.

"Kau!.. Ternyata ini ulah mu?"marah pria itu

"Hmm.. saya tidak pernah bercnda dengan ucapan saya" sambil tertawa dingin lalu memperlihatkan pisau kesayangan nya ke arah pria itu

"Seperti nya.. Pisau kesayangan ku tidak sabar untuk mencicipi darahmu"

Pria itu tidak tinggal diam, dia mengeluarkan pisau nya

Kedua nya langsung menyerang bersamaan.

Srekk...

Akhh..

Soobin sengaja melukai kaki dan tangan lawannya itu. Saat melihat lawannya kelelahan dengan licah soobin melemparkan pisau milik pria itu.

"Ck, begini saja kau sudah kelelahan melawan ku" desisi soobin lalu menendang perut pria itu.

Akhhh..

Mendengar teriakan itu membuat soobin tersenyum iblis.

Pria itu mencoba untuk berdiri karena kakinya terluka, darah yang tidak berhenti keluar.

Dorr..

Akhhh.. ! Teriak pria itu kesakitan karna tangan nya terkena pistol soobin.

Mendengar teriakan pria itu membuat soobin merasa senang.

Pria itu pasrah, sekarang dia sendiri merasakan kekejaman dari seorang choi soobin, apalagi dia tidak tau penyiksaan apa yang akan diberikan kepada nya.

"Bawa dia" perintah soobin kepada bawahan nya yang sudah selesai dengan tugas mereka.

"Baik tuan"

Disisi lain taehyun sudah berada di dekat mobil bersama tangan kanan pemimpin musuh nya yang sudah hampir sekarat.

Setelah semuanya sudah selesai, soobin meledakan markas itu dengan beberapa bom yang sudah dipasang.

Lalu mereka kembali kemarkas.

.

.

.

.

Di mansion, yeonjun sedang menonton televisi, dia tidak bisa tidur karna soobin  belum pulang.

"Soobin kenapa pulang?apa dia sesibuk itu?" batin yeonjun, sambil melirik kearah jam.

Beberapa jam kemudian yeonjun kembali melihat sudah pukul 02.00 malam tapi soobin belum juga pulang, yeonjun sudah sangat mengantuk. Akhirnya yeonjun memilih untuk tidur disofa.

.

.

.

.

Saat ini soobin sudah berada dimansion nya, setelah dari markas dia memutuskan untuk pulang, disebelah nya ada taehyun.

"Tuan, bagaimana dengan tuan yeonjun?"

"Diam jangan bertanya"

Setelah itu soobin berjalan keluar ruangannya,membuat taehyun menggelengkan kepala nya.

Setelah itu taehyun memutuskan untuk pulang.

.

.

.

.

Soobin menatap tubuh yeonjun disofa yang sedang tertidur. Mendekati tubuh itu sesat memandangi wajah namja manis itu.

Cup

"Manis" gumam soobin lalu menggendong tubuh namja manis itu,
Meletakan dengan perlahan dan hati hati dikasur.

Membelai rambut yeonjun dengan hati hati agar sang empu tidak menyadarinya.

Namun pergerakan dari soobin membuat yeonjun terbangun, tatapan mereka bertemu dengan wajah soobin yang begitu dekat dengan wajah yeonjun.

"S-soobin?"

Dengan cepat soobin menjauhkan wajahnya, menetralkan ekspresi wajahnya. Menatap datar yeonjun

"Jangan menunggu saya disofa lagi"

Sebelum yeonjun ingin menjawab sudah dipotong soobin terlebih dahulu.

"Jangan membantah, saya tidak ingin mendengar alasan kamu" final soobin
Namja manis itu Menatap punggung itu.
"Apa soobin mencemaskan dirinya?" batin yeonjun, lalu menggelengkan kepalanya dan melanjutkan tidur nya.

.

.

.

.

My husband is Mr. choi Soobjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang