"Kalau kamu ada masalah. Cerita aja ke kami," itu kata Gino.
"Aku baik. Jangan khawatir," jawabnya.
"Hei!! Kalian berdua ingin di hukum juga?!!" suara itu berasal dari guru yang menghukum Gilang.
"Sudah. Kembali ke kelas," ucapnya.
Mereka berdua mengangguk, lalu pergi meninggalkan Gilang sendiri. Ia hanya memandangi kepergian kedua temannya.
"Kenapa kamu tidak bicara jujur pada mereka?"
"Untuk apa? Mereka tidak akan pernah mengerti apa yang kurasakan."
"Tapi setidaknya, kamu bisa belajar untuk mempercayai mereka."
"Mereka hanya ingin tahu masalahku. Tapi mereka tidak pernah ingin peduli padaku."
Gilang bicara pada dirinya sendiri.Yah...
Gilang mengerti sifat kedua temannya yang hanya terlihat tulus di luar, namun sebenarnya tidak.
-
-
-Bandara.
Suga dan Romi juga ketiga pemuda tampan lainnya, baru saja tiba di Bandara. Mereka sengaja datang ke Jakarta tanpa memberi kabar pada Gilang.
Mereka berdua Baru saja masuk Universitas yang sama. Hanya saja Suga merupakan mahasiswa pindahan, sedangkan Romi mahasiswa baru bersama ketiga sahabatnya. Mereka nantinya tidak hanya berdua tinggal di rumah Gilang, namun Romi mengajak ke tiga sahabatnya untuk tinggal bersama mereka.
"Kak. Jam segini kira-kira Gilang sudah ada di rumah atau masih di sekolah ya?" celetuk Romi.
Suga menatap jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul dua siang, "Mungkin saja Gilang sudah ada di rumah"
"Rom, bagaimana? Apa kita jadi pergi sekarang?" tanya Keanu.
"Kita tunggu Go-car sebentar. Tadi kakak sudah memesannya untuk mengantar kita ke rumah Gilang." jawab Romi. Keanu mengangguk padanya.
-
-
-Gilang baru saja beranjak dari kursi setelah dirinya yang paling akhir ke luar dari kelas. Ia diam sejenak memandangi nama yang tertera di layar ponselnya.
Ia mendesah kasar, dan terpaksa menjawab telepon tersebut.
"Ke ruangan ayah sekarang!!"
Tut.
Pembicaraan sepihak di putus begitu saja oleh ayahnya. Gilang meremas kuat ponsel di tangan kanannya. Kemudian memasukkan kembali ke saku celana.
-
-
-Suasana kelas sekarang sangat sepi. Hanya tersisa beberapa guru juga Aji yang sedang menunggu kedatangan anaknya.
Klek...
Aji beranjak dari kursi sewaktu Gilang masuk dan menutup kembali pintu ruangan kerjanya. Ia berjalan mendekati sang anak, lalu dengan ringannya ia melayangkan tamparan pada Gilang.
Gilang diam saja.
Ia enggan beradu mulut dengan ayahnya. Karena bagaimanapun ia melawan, akan tetap salah di mata ayahnya.
"Mau berapa kali lagi kau membuat onar di sekolah?!!"
"Ayah menyekolahkan mu, bukan untuk menjadi siswa nakal!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Gilang" (Seokjin, BTS, Haechan, NCT)
Fiksi PenggemarSebuah kisah tentang seorang remaja bernama "Gilang" yang memiliki trauma juga divonis jika dirinya memiliki penyakit yang cukup parah. Gilang hidup sebatang kara meskipun kedua orang tuanya masih hidup. Namun meninggalkannya karena ke egoisan mer...