Rate: 18+
Bocil harap menjauh. Sudah berbuka? Sip
“memang lelaki Tampan seperti mu tidak memiliki kekasih sehingga harus memperkerjakan pelayan se*ks untuk mu? Kasihan sekali.” Velion merasa direndahkan namun tidak ambil hati atas ucapan Jane.
“cih, kau pikir aku tidak memiliki kekasih? Hei asal kau tau beribu ribu wanita confess kepada ku setiap harinya dan hanya satu wanita dihati ku dan dia itu Favorite girlfriend!!” Jane memutar bola matanya. Jika pria ini memiliki kekasih lalu mengapa dia memperkerjakan pelayan pemuas untuk dirinya sendiri mengapa tidak minta saja kepada kekasihnya, Jane tak habis pikir dengan pria kaya namun sinting gila miring.
“stupid, lalu mengapa kau tidak bercinta saja bersama pacar mu tanpa mengeluarkan uang. Apakah dia tidak memuaskan?” Velion tampak berpikir, kemudian dia menggeleng.
“no, entahlah aneh.” Jane mendecih dia sekarang menyamping dalam tidurnya. Kedua manusia itu tengah dibawah selimut lebar dalam keadaan sama sama naked, Velion memaksa Jane pun terpaksa.
“memang kau bajingan, tak salah aku mengatakan kau bajingan kau sama saja selingkuh dibelakang pacar mu bodoh”
“mengapa kau memarahi ku sampai menyumpah serapahi ku? Bebas dong, itu kemauan ku mau aku lakukan apapun kau tidak perlu ikut Campur.”
“Dasar Lelaki Sialan. Sudahlah sana, aku meminta uang!” Velion melebarkan matanya, Gila saja gadis ini baru sehari bekerja sudah meminta uang. “apa maksud mu?! Hei kau baru berkerja sehari, tidak ada!” Jane tak ingin kalah.
Dia, menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuh keduanya hingga terpental mengenai televisi besar yang menempel dinding. Velion tersentak atas respon gesit yang mengejutkan jantungnya.
Jane menatap Velion nyalang dia merasa bukan gadis yang harus menuruti semua keinginan pelanggannya seperti dulu dia akan menguasai Velion agar menuruti keinginannya. “Cepat! Jika tidak aku bunuh kau!” Ancam Jane justru membuat Velion bergedik ngeri, mungkinkah dia salah bercinta dan malah bercinta dengan gadis psikopat.
“hei gila kau, y-yasudah berapa yang kau butuhkan!” Jane menyungging senyum licik. “hm empat puluh ribu dollar, bagaimana?” Velion tak bisa mengatur mulutnya. Keterkejutan terhadap permintaan gadis itu benar gila.
“Gila kau, Mau kau apakan empat puluh ribu dollar! Itu sangat tidak seimbal dengan s*x tadi. Cih kalau begitu lebih baik aku sewa jalang tidak lebih dari 693 Dollar!” Jane merontasi bola matanya.
“Kau kaya tapi pelit dasar Pria Gila!”
“hei aku bukan pelit, kau meminta imbalan sama dengan memerasku gila kau!” Jane mengejek Velion dengan mimik Wajah seperti meniru nya.
“Tapi berbeda Rasanya bukan jalang yang biasa kau pakai dengan ku? Sungguh, aku ini spesial jalang VVIP!”
“so cepat katakan! Sini money money!” Velion tetap pada pertahanannya uang kisaran setengah M itu jika dirupiahkan lebih baik ia beri Clava pacarnya untuk berbelanja. Namun Velion tidak Denial bahwa permainan Tadi berkali lipat Luar biasa.
“kau keras kepala ya, Baik aku kasih kau bonus tapi kau harus memberi ku uang sesuai yang ku katakan,”
“Nanti, Kita kembali bermain bagaimana? Impas bukan kau bisa mendapatkan Ronde sesuai kau inginkan” tampak binar mata melekat di pupil Hitam.
“deal!” dengan begitu, Velion mentransfer uang setengah M ke dalam rekening Jane.
“Baik sudah masuk, kalau begitu izinkan aku keluar untuk menghirup udara segar.” Jane melangkah kakinya sambil mengambil satu persatu pakaiannya dibawah. Saat hendak kembali melangkah menuju luar setelah menggunakan kembali pakaiannya tangan ia dicekal oleh Velion. Jane menatap dengan pandangan tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT/TWOSHOOT:[ON-GOING]
Cerita Pendekstory oneshoot/twoshoot Simpel! Ringan! Genre acak!! Diharap sebelum baca sok Follow dulu🙏 no salpak! gak suka pergi!