Pagi sudah menampakkan diri. Axel lebih dulu bangun dari tidurnya. 'Adiknya' pun ikutan terbangun melihat wajah polos Eca yang masih tertidur di sampingnya.
Tangannya bergerak menyentuh miliknya yang menegang. Tampak boxernya mengembung di tengah-tengah paha.
"Arghh," Axel mendesah selagi tangannya mengocok penisnya sendiri.
"Nghh," belum berapa lama, Eca justru mulai terusik dengan suara geraman Axel.
"Abang kenapa? Ada yang sakit?" Eca bertanya beruntun melihat wajah Axel yang memerah seperti menahan sesuatu.
Melihat Eca yang terbangun, Axel menahan mati-matian agar tangannya tidak mengocok penisnya lagi.
Tanpa sepatah kata, Axel segera meraih ponselnya dan berjalan keluar sambil menelpon seseorang.
"Cariin gue jalang sekarang," ucapnya.
"Woho! Calm down, bro. Ini masih pagi,"
"Gak usah banyak bacot. Gue tunggu di apart,"
Axel segera melajukan mobilnya menuju apartemen pribadi miliknya. Jaraknya sekitar 1 jam, namun karena sedang terburu-buru, hanya 20 menit Axel sudah sampai di loby.
Pesanannya tak lama datang setelah Axel sampai. Pas sekali.
⚠️18+
"Siapa nama lo?" tanya Axel.
"Mona," jawabnya.
"Oke Mona, cepat puasin gue," Axel langsung memerintahkan jalang itu.
"Panggil gue, Lion," Axel menggunakan nama belakangnya. Ia berubah liar dan kuat seperti namanya.
"Kulum!"
Mona menurut. Ia berjongkok, memposisikan mulutnya di depan kejantanan Axel yang sudah menegang sempurna. Tangannya meraih batang keras itu, menjilat kepalanya seperti lolipop lalu memasukan setengahnya ke dalam mulut.
"Arghhh," Axel menggeram menikmati gerakan lidah Mona.
Dengan tak sabaran, Axel menekan kepala Mona agar penisnya masuk semakin dalam. Tak tinggal diam, pinggulnya ikut maju mundur dengan cepat.
"Mphh ... Shhh ..." Axel berdesis merasakan penisnya berdenyut.
Crott.
Cairannya menyembur di dalam mulut Mona.
"Telan!" perintahnya.
Axel segera melucuti pakaian yang dikenakan Mona. Axel menyatukan bibirnya dengan kasar, mencium Mona dengan nafsu yang bergejolak.
Ciumannya turun menuju leher jenjang Mona, memberikan kissmark di sana. Tangannya meraup payudara yang sudah tak tertutupi apa-apa, meremasnya dengan kuat.
"Ahhh ... Nghh ... A-ahhhh," Mona mendesah.
Bibir Axel beralih pada payudara Mona. Menjilat, mengulum, dan sesekali menggigit kecil.
"Awhh!" Mona menjerit saat tangan Axel lainnya mencubit keras nipplenya.
Masih pada posisinya, dengan cepat Axel memasukan 2 jarinya sekaligus pada vagina Mona.
"Lo udah becek, ya," Axel menyeringai.
"Ahhh ... Ahhh... Nghh,"
Dirasa Mona sudah tak kuat menopang dirinya untuk berdiri, Axel membaringkan Mona di atas tempat tidur dengan kedua kaki menjuntai ke lantai.
Jarinya semakin cepat mengocok vagina Mona. Keadaannya yang becek membuat jari Axel leluasa untuk keluar-masuk.
"Akhh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Sister
Romance⚠️Warning 18+ Mengandung kata-kata vulgar, seksualisme, dan sejenisnya. Bagi yang di bawah umur, bijaklah memilih bacaan. Lanjut baca? Tanggungjawab sendiri. -Axellion Entah terlalu polos atau bodoh, gadis kecilku selalu saja memakai pakaian yang me...