Part 10

1.3K 89 0
                                    

Velyn diobati sama suster yang berjaga, walau lukanya tidak parah tetap saja Naomi kuatir. Jadi Velyn cukup diam dan menuruti kemauan sang istri tercinta, daripada dia kena amukan.

Setelah Velyn diobati, barulah mereka kembali pulang dengan Kenzo sebagai supir. Kenzo pasrah, dia tidak menolak. Dia hanya berharap, perjalanan ini lebih cepat dari sebelumnya.

Setibanya di rumah, Naomi mengucapkan terima kasih dan membantu Velyn lalu meninggalkan Kenzo sendiri lagi.

Lama-kelamaan Kenzo sudah terbiasa untuk ditinggal, asal jangan ditinggal pacar aja. Nyesek yang ada, karena dia sudah tidak ada keperluan lagi jadi dia kembali.

Sedangkan di kamar, Naomi baru saja ingin menghubungi Xavier entah kenapa Velyn menahan Naomi karena dia seolah tahu apa yang akan Naomi lakukan.

"Nao, jangan bilang Papa ya biar cafe pakai uang aku saja. Aku tidak mau terus bergantung sama Papa," ungkap Velyn diangguki Naomi.

"Iya, aku tidak bilang Papa. Coba jelasin konsep cafe kamu, aku yakin kamu sudah kepikiran," balas Naomi tersenyum saat Velyn mengangguk.

Naomi tahu otak Velyn sangat cerdas, jadi Velyn tidak perlu mikir susah-susah untuk tema cafe yang akan dia bangun nantinya.

Velyn menjelaskan kalau dia sudah menemukan lokasi yang strategis, terlebih dia tidak sengaja melihat sebuah bangunan terjual.

Jadi dia akan membelinya, untuk konsep cafe, karena dia suka balapan maka cafe akan dia ubah menjadi suasana arena balap.

Semua interior, kursi, meja, lantai, bahkan piring dan gelas akan mengikuti konsep tersebut. Naomi senang mendengar konsep yang Velyn pikirkan, dia akan membantu Velyn supaya cafe nya cepat dibuka maksimal seminggu.

Supaya cepat, Naomi menghubungi anak buah Xavier untuk membantu merenovasi bangunan sesuai keinginan Velyn.

Sedangkan Velyn sudah menghubungi orang yang menjual bangunan dan dia setuju, besok mereka akan bertemu.

Naomi tidak akan menghalangi Velyn mendirikan cafe, terlebih kemauan keras Velyn mencari uang perlu dia hargai walau dia sendiri bisa membiayai hidup mereka jika dia mengambil alih perusahaan Xavier.

Sayang seribu sayang, Velyn selalu menolak Naomi yang mengambil alih perusahaan dengan alibi menafkahi mereka.

Apa Xavier tahu rencana mereka? Tentu saja tahu, anak buah Xavier yang dipanggil Naomi tidak mungkin tidak melaporkan ke Xavier.

Dengan diam-diam, Xavier ikut membantu Velyn apalagi dia tahu kalau Velyn pasti menolak bantuan dia.

Kalau dia tidak menolak bantuan, Velyn sudah menghubungi dia sejak tadi bukan Naomi yang menghubungi anak buahnya.

Seminggu telah berlalu, cafe yang dinamai Venao's Cafe akhirnya buka juga. Selama seminggu pula aktivitas Velyn mengantarkan Naomi terus berjalan, Velyn puas akhirnya mendapatkan uang tanpa susah payah balapan lagi.

Perlu diketahui, cafe mereka baru buka tapi pengunjung sangat ramai. Pengunjung sangat penasaran dengan cafe mereka dan sangat terpukau melihat cafe unik yang berbeda dari cafe lainnya.

Kawan-kawan Velyn dan Naomi berpikiran sama, mereka sangat terkejut melihat cafe yang seolah 3D membuat semua orang yang datang merasakan sensasi berada di arena balap.

Hari ini Velyn kembali menunggu Naomi di parkiran, dia duduk di kap mobil yang sebentar lagi akan pulang.

Sayangnya dia melihat sosok yang tidak ingin dia temui, sosok parasit yang membuat dia terabaikan dan terbuang dari keluarganya sendiri.

"Eh, ada budak Naomi di sini. Ngapain di sini? Jadi supir ya, kasihan," ledek Hito saudara tiri yang tidak pernah Velyn anggap.

"Masih mending gue jadi budak orang untuk membiayai kebutuhan sang Mama, daripada lu jadi orang kaya mendadak dari sang pelacur yang bisanya merebut suami orang," balas Velyn sinis, tentu saja Hito geram.

Reaksi kawan-kawan Hito sangat kaget, mereka baru tahu kalau Hito bukan orang kaya melainkan kaya karena sang mama menikah lagi. Kawan-kawan Hito hanya geleng-geleng kepala, sok kaya padahal miskin.

Naomi yang tahu ada keributan di parkiran, dia buru-buru berlari membuat sahabatnya bingung, tapi sahabatnya ikut lari juga karena mereka tidak mau Naomi kenapa-kenapa.

"Sudah Ve, kita pulang. Papa bisa marahin kamu lagi kalau berantem, ingat 'kan pesan Papa?" tanya Naomi lembut, mengelus pipi Velyn.

Naomi tidak masalah memperlihatkan keromantisan mereka di depan umum, toh Velyn tidak menolak malah menikmati.

Iya, Velyn ingat kata Xavier. Sebelum menikah Xavier berpesan, kalau dia sangat mengizinkan Velyn berkelahi untuk melindungi Naomi saja.

Jika dia berkelahi untuk tawuran atau hal yang bukan berhubungan dengan Naomi, sudah pasti dia akan dihukum.

Hukumnya sangat sederhana namun menyesakkan, Velyn dihukum tidak boleh keluar kamar selama seminggu dan harus mengerjakan soal kuliah di semester yang sama dengan Naomi.

Mengerjakan soal-soal paling anti untuk Velyn, walau otak dia cerdas tetap saja dia malas menggunakannya. Dia lebih suka berkelahi, daripada seharian di kamar mengerjakan soal-soal.

Jika Velyn masih nekat juga, gang motor dia bisa dibubarkan Xavier. Dia tahu kalau Xavier bukan orang biasa, dia yakin jika Xavier bicara A maka A yang terjadi.

"Iya, kita pulang," balas Velyn menurunkan tangan Naomi dari pipinya lalu menggandeng tangan Naomi.

"Hei bocah! Urusan kami belum selesai, pantas saja Papa memilih Mama gue. Anaknya aja tidak tahu tata krama, apa Mama lu orang baik? Gue meragukannya," kata Hito sinis membuat mereka kaget.

Kawan-kawan Hito sangat tahu siapa Naomi, mencari perkara dengan Naomi sama saja mencari mati karena Xavier akan melindungi Naomi dan anak buahnya ada di mana-mana.

Ditambah mereka melihat sendiri bagaimana Naomi memperlakukan Velyn selayaknya pasangan bukan budak, sudah pasti bahaya mencari masalah dengan Velyn.

Perlu diingat, tidak semua tahu kalau Velyn dan Naomi sudah menikah kecuali para sahabatnya karena mereka tidak mau ada orang yang cari muka.

"Rei, bawa Naomi pulang. Nao, bilang Papa, aku siap dihukum," kata Velyn melepar kunci mobil, lalu ditangkap mulus sama Rei.

Rei itu sahabat Naomi lebih tepatnya Reina, gadis tomboy yang bisa bela diri juga. Reina mengantarkan Naomi dengan paksaan karena Naomi menolak, sedangkan Velyn sudah menyerang Hito.

Walau Velyn perempuan, tenaga dia seperti tenaga laki. Bahkan Hito saja tidak bisa menyeimbangkan kekuatan Velyn, parahnya Velyn melawan Hito yang lemah dalam bela diri.

Bagaimana dengan kawan-kawan Hito? Mereka diam saja, mereka tidak berani melawan Velyn, apalagi mereka tahu siapa Velyn di kehidupan Naomi.

Velyn memukul Hito secara brutal, hingga Hito benar-benar terkapar. Apa Naomi pasrah saja dengan pulang bersama Reina?

Tidak! Dia segera menelepon Xavier untuk menarik paksa Velyn pulang. Xavier yang dijelaskan Naomi menjadi paham, kenapa Velyn berkelahi.

TBC...

18. My GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang