📍Warna kesukaan kalian apa?
🌌 Happy Reading 🌌
Pukul 21.30 Angkasa baru saja pulang bekerja. Setiap pulang sekolah hingga pukul sembilan malam, Angkasa sekalu bekerja di sebuah kafe yang berada tak jauh dari rumahnya.
Sesampainya di rumah, Angkasa pergi ke kamar Kania terlebih dahulu untuk memastikan bundanya sudah tidur. Pandangan Angkasa tertuju pada foto ayahnya yang membuat bundanya histeris tadi.
Diambilnya foto itu, lalu ia sobek beberapa kali dan memasukkannya ke dalam tempat sampah.
"Angkasa kecewa sama Ayah," ucap Angkasa pelan sambil menatap foto yang sudah tak berbentuk itu.
Setelah selesai, Angkasa kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri.
<><><>
Setelah membersihkan diri, Angkasa menyiapkan buku-buku pelajaran untuk besok. Syukurlah tidak ada tugas yang harus dikerjakan.
Kalau boleh jujur, Angkasa lelah harus sekolah dan kerja. Namun, mau bagaimana lagi? Angkasa lebih baik seperti ini daripada harus meminta belas kasihan pada ayahnya yang sudah memiliki keluarga baru.
Semuanya sudah siap, Angkasa merebahkan dirinya di sebuah kasur yang hanya cukup untuk satu orang itu. Ponselnya yang merada di dekat bantal berbunyi, Angkasa segera mengambilnya. Di sana tertera sederet nomor asing milik Kara yang memang belum ia simpan.
Angkasa menggeser ikon hijau dan panggilan pun tersambung.
"Halo, Sya. Kenapa?"
"Ya ampun, Raga. Ternyata suara lo telfon-able banget! Jangan-jangan lo tuh, tokoh fiksi yang keluar ke dunia nyata, ya?"
Mendengar ucapan Kara yang mengada-ada itu, Angkasa hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sepertinya gadis itu suka sekali dengan para tokoh fiksi.
"Oh iya, sampe lupa gue. Besok ada tugas nggak?"
"Nggak ada," jawab Angkasa.
"Syukur, deh. Raga, kirimin jadwal pelajaran dong."
"Sebentar," balas Angkasa. Tangannya bergerak untuk mengirimkan jadwal pelajaran ke nomor Kara.
Terdengar suara bising dari seberang sana. Entah apa yang tengah dilakukan gadis itu.
"Sya? Lo ngapain?"
"Gue lagi coba ceplok telur, laper banget malem-malem gini. Mau bangunin orang rumah nggak enak."
Angkasa hanya ber-oh ria saja.
"Lo tadi kemana? Gue telfon nggak di angkat. Sibuk, kah?"
"Gue kerja."
"Raga," panggil Kara.
"Hm?"
"Cara balik telur biar nggak kena minyak gimana?"
Angkasa mengerjap pelan mendengar pertanyaan Kara.
"Lo ... nggak pernah goreng telur?"
![](https://img.wattpad.com/cover/308907545-288-k936163.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lihat Angkasa, Bunda.
Fiksi RemajaAngkasa harus menjadi Alaska setiap hari demi bundanya yang depresi. Alaska yang merupakan saudara kembar Angkasa itu hilang karena suatu insiden dan belum ditemukan hingga kini. Angkasa harus selalu bekerja demi pengobatan sang bunda dan dirinya se...