- demon son.

5.4K 514 72
                                    

Two years later.

Lelaki yang sudah menginjak 19 tahun itu sibuk menyirami tanaman dihalaman kastilnya, walaupun tanpa disirami air pun, sihir jun dapat menyuburkannya atau melayukan taman taman indahnya dalam sekejap.

Dengan sihir.

Namun, keberadaan danny disini sekarang sudah lepas dari sihir.

Eh, masih ada sedikit sihir cinta.

Danny lebih gemuk dan berisi, pipinya semakin bulat juga pantat sintalnya yang kata jun semakin kenyal, sampai ia ingin diet abal abal membuat jun menghukumnya habis habisan.

Tak ada yang mengatainya gendut hanya saja ia takut jun tak suka lagi padanya.

Alasan yang konyol.

Guk guk guk.

Danny menunduk, melihat anjing doberman kesayangan jun yang mengonggong sambil berusaha memeluk pinggangnya, ia merendahkan sedikit punggungnya hingga berlutut lalu menangkup wajah anjing itu ditambah usapan usapan lembut membuat anjing itu duduk keenakan.

"No rub for me, Honey?"

Melihat bayangan seseorang yang ia kenal menutupi tubuhnya, danny tak menoleh dan menanggapinya, memilih mengelus anjing itu hingga ekornya bergerak riang.

Jun kesal, bisa bisanya ia dicueki demi anjing. Ia menatap tajam anjing penjaganya sampai berlari menjauh dari keduanya.

Danny berdecak, "cih bisa tidak jangan gunakan sihir abal abalmu itu!" Ia bangkit, menghentakan kakinya kesal dan meninggalkan jun masuk kedalam kastil mereka.

Jun menghisap putung rokoknya, menatap punggung kekasihnya yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Bukan sekali, tapi sudah semingguan ini danny mendiaminya. Tidak ada manjaan, candaan atau apapun itu.

Dan yang lebih ditakutkan jun adalah.

Pikiran, tujuan atau apapun yang ada di dalam tubuh danny sudah tak bisa lagi terbaca olehnya.

Jun bahkan tak bisa melihat jantung nya berdetak itu lagi, hanya akan tau danny masih hidup saat melihat dadanya naik turun.

Seakan akan ada sihir lain yang tumbuh pada danny yang menghalau apapun.

Ia juga tak tau, apa maksud semua ini? Apa sihirnya mulai memudar, dan akhir hayat ke alam baka semakin mendekat?.

Entahlah, yang ia tau hanya. Ini bukan tanda yang bagus.

[LUCIFER]

Pagi hari yang cerah, tak ada kicauan burung gereja. Jun tak menyukai suara buruknya itu, ia masih setia memandang punggung danny yang sibuk memasak makanan untuk keduanya.

Disela sela itu, jun merengkuh tubuh danny dari belakang, seperti biasa ia akan mengendus ceruk leher yang menguarkan aroma susu itu, juga mengusap dada hingga perut dengan sangat lembut.

Dan respon setelahnya hampir memancing emosi jun, danny menggeliat tak senang juga membalik tubuhnya, menghindari tatapan tajam yang dilontarkan iblis itu.

"A-aku lupa membersihkan kamar" saat danny hendak pergi, jun menahan lengannya.

Danny terkejut, ia tau tak akan bisa melawan kekuatan jun.

Namun anehnya, danny tak memberontak namun jun tetap mencengkram tangannya sembari memejamkan maniknya kesal.

Kesal, bahkan sudah bersentuhan seperti ini. Jun tak bisa membaca kenapa danny bersikap aneh akhir akhir ini.

✓Lucifer, hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang