Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dengan piyama putih kebesaran ditubuh danny sampai sampai tulang selangkanya terlihat jelas. jelas pula bahwa piyama ini bukan miliknya.
danny menumpukan kedua tangannya pada meja rias dihadapannya sekarang, tepat wajahnya bertatapan langsung dengan dirinya dipantulan kaca. lidah terkoyaknya ia juntaikan kebawah, bukan sengaja karena danny tak bisa memasukan lidahnya kembali itu sangat sakit.
ditambah kedua matanya menyayu, semburat merah tercetak jelas dikedua pipinya. melihat wajahnya yang sangat erotis membuat danny bingung akan tubuhnya yang bergejolak.
"eunggh!"
danny sedikit meringis akibat angin menerpa paha dan kaki bergetarnya yang tak terbalut benang sama sekali, sekaligus meremang akibat benda tak bertulang memutar pada lubang surgawinya.
pelakunya bukan jun malah danny sendiri, pelaku yang berusaha kabur dari kastilnya setelah mencuri satu tangkai bunga ditaman papilion miliknya sekaligus mengingkari janjinya dengan jun sedangkan jun dengan senang hati menghukumnya sekarang.
jun tak mengikat danny, namun merantainya. itu tak masuk dalam perjanjian kan?
dengan lihai benda tak bertulang itu menusuk lubang danny bahkan menggigitnya kecil sampai lubangnya berkedut meminta sesuatu yang bisa memasukinya, jun menjilatnya, mengecupnya berkali kali tak ada bosan jika bukan lidah ia akan mengganti dengan jari jemarinya yang dingin.
danny hanya bisa melenguh pelan, suara laknatnya tidak bisa keluar dan ia pula menahan untuk tak mengeluarkannya.
kelopak indah itu berkedip beberapa kali, akibat alarm alami dari sinar mentari, lelaki itu danny dengan pakaian bangsawan sudah tak layak pakai ditubuhnya akibat perlakuan kasar dari pemilik tubuh dan jiwanya saat ini.
danny beranjak duduk, kemarin ia tak ingat bagaimana berlangsungnya kegiatan menjijikan itu. setelah beberapa menit menahan sakit dari terkoyaknya lidah, danny jatuh pingsan. terbangun dipagi hari ini pula sakit itu tak menghilang selayaknya jun sekarang hilang entah kemana.
kakinya turun menginjak hangatnya lantai, melihat lemari disana danny menghampiri dan membuka lemari itu.
terbukanya lemari itu, danny yakin ini pakaian milik jun namun hanya ada pakaian tidur yang sangat lusuh seakan tidak pernah dikeluarkan selama bertahun tahun.
Danny memilih abai dan memakainya dengan cepat, dan juga menuruni tangga yang mewahnya bukan main. Walau bokongnya sakit itu bukan alasan danny untuk tak kabur.
Ia berusaha tak mengalihkan atensinya kearah barang barang yang menarik perhatiannya, sampai menuju pintu yang ia yakini pintu utama, danny mendorong pintu itu sekuat tenaga. Berhasil terbuka hanya saja....
