✾ 02 DREAM ✾

338 49 0
                                    

Chapter 2 dream

Happy Reading Everyone ~



Satuhal yang aku tahu pasti, aku sangat mencintaimu.

♥︎
♥︎
♥︎


Malam sunyi yang sangat indah, bulan purnama yang menghiasi langit malam, ribuan bintang yang berkilau di sekitaran bulan. "Sangat cantik" ucap gadis kecil yang terduduk di halaman belakang rumahnya.

Gadis kecil yang berusia sekitar lima tahun, dengan rambut hitam legam yang pendek setelinga. Wajahnya yang samar-sama tak terlihat. "Bulan hari ini aku bertemu anak laki-laki seusiaku dia sangat hebat dalam berlatih dan sangat tampan, bulan apakah kita akan bertemu di akademi nanti?" Tanya gadis itu kepada bulan.

Kabur penglihatanku menjadi sangat buram dan gelap. Cahaya, suara, aku mendengar dengan sangat jelas riuh-riuh yang sangat jelas. Banyak anak-anak
kecil. Aku seperti berada di koridor.

"Hai itachi salam kenal" ucap gadis bersurai hitam legam itu tersenyum riang belum sempat mendapat balasan dia sudah terdorong-dorong dengan gadis-gadis lain yang ingin berada di dekat anak laki-laki itu.

Menyebalkan sekali bulan, ku kira saat masuk akademi aku bisa banyak bicara dengan itachi ternyata aku salah. Yang menyukai itachi sangat banyak, bulan sainganku banyak sekali huaaa.

Gadis bersurai hitam legam tersebut terbangun karena alarm yang membangunkannya.

Mimpi apa itu, kenapa semua wajahnya terlihat tidak jelas. Huh menyebalkan sekali.

Gadis itu beranjak dan berjalan menuju cermin, menampakan wajahnya yang sedikit sembab dan mata yang bengkak.

"Ini pasti gara-gara aku menangis sampai tertidur". Dia berjalan kearah kamar mandi yang masih terletak di dalam kamarnya. Dan melakukan ritual mandinya.

Gadis bersurai hitam legam itu bercermin dengan memakai kemeja putih panjang dengan rendra di tangan dan sekitar kancing nya dan celana bahan panjang berwarna cokelat muda. Menyemprotkan parfum di titik nadi tangannya, belakang telinga, dan lehernya. Merasa sudah cukup dia keluar kamar menyiapkan segelas susu coklat dan dua lapis roti dengan selai coklat dan keju untuk sarapan.

Dia membawa dua lapis roti dengan selai coklat dan keju juga sebagai bekalnya dan susu yang sudah di dalam sebuah botol beserta satu botol air putih. Dia berjalan menuju ruang belajarnya dan membereskan perlengkapannya untuk kuliah, setelah membereskan perlengkapan yang akan dia bawa dia keluar menuju meja makan dan memasukan semua bekalnya.

Gadis bersurai hitam pekat itu sarapan dengan lahap karena semalam dia lupa makan malam. Setelah semua selesai dia memakai sepatu dan berjalan keluar apartemennya dan masuk ke dalam lift, dia tinggal di lantai dua puluh satu tidak terlalu tinggi tapi cukup untuk menikmati pemandangan indah kota Tokyo.

Dia berjalan ke garasi untuk menaiki mobilnya. Kemarin dia tidak memakai mobilnya sebagai peringatan car free day walaupun niat baiknya mendapatkan kesialan tetapi dia tidak pernah menyesalinya.

Dia selalu mengingatkan dirinya dengan kata-kata apa pun yang terjadi jangan pernah menyesali keputusan yang kau buat baik keputusan itu mendatangkan kebaikan atau keburukan, jangan sekali-kali kamu menyesalinya. Kejadian kemarin meyebalkan tapi aku tidak menyesalinya sejujurnya aku senang. Hah senang? Apa-apaan ini kenapa jadi senang? Gadis itu mengeleng-gelengkan kepalanya sambil menyetir dan sedikit tersenyum kecil.

Memasuki gerbang salah satu universitas ternama di Jepang, The university of Tokyo. Gadis itu memakirkan mobilnya dan menuju ke dalam kelasnya duduk di mejanya. Jiwa dan raganya memang ada di kelas tetapi pikirannya sedang melayang mengingat- ingat mimpi yang dia alami pagi tadi.

Dan berusaha keras mengingat-ingat wajah seseorang yang bernama Itachi. Walaupun hasilnya nihil, karena orang -orang yang ada di dalam mimpi yang dia alami semua wajahnya buram tak terlihat.

"Akemi Kurayami" seorang pria paruh baya memanggil namanya, karena tidak ada respon dari sang pemilik pria paruh baya itu manggil sekali lagi dengan suara lebih tinggi

"Akemi Kurayami!" Suara pria paruh baya tersebut membuyarkan lamunan gadis bersurai hitam legam itu.

"Iya saya hadir" jawab gadis bersurai hitam legam itu sedikit kaget beserta gugup, duh bagaimana bisa aku melamun sampai tidak menyadari keberadaan dosen. Ayami meruntuki keteledorannya.

"Yami"
"Ayami-ch"
"Ayami-chan"

"Hm" sahut ku, aku benar-benar melamun sampai tidak mendengar suara hana, teman sekelasku.

"Apa ada masalah Ayami-chan? Kamu terlihat tidak fokus daritadi". Tanya Hana dengan wajah khawatir, gadis itu selalu ekspresif seperti biasa, aku tidak bisa membebani dia dengan kejadian tidak masuk akal yang aku alami.

"Aku baik Hana" jawab ku seadanya.

Gadis itu benar-benar tidak tahu bagaiman cara bergaul, padahal ini sudah semester dua kuliahnya tetapi dia hanya mengenal baik Hana itu pun karena Hana yang selalu menempel denganku.

Terima kasih Hana karena kamu masih berteman dengan orang yang anti sosial sepertiku batinku miris.

"Hana aku pulang duluan ya" kataku sambil sedikit membungkukan badanku dan berbalik berjalan meninggalkan dia dengan segudang pertanyaan. Aku merasa pergelangan tanganku di cekal saat berbalik aku melihat Hanalah yang mencekal tanganku.

"Ayami-chan, kalau ada masalah kamu boleh membaginya denganku, jangan kau simpan sendiri, aku akan membantu sekuat yang aku bisa. Jangan simpan masalahmu sendirian. Berbagilah denganku karena itulah gunanya teman Yami-chan". Ucap Hana dengan senyum teduhnya.

Aku tidak tahu harus membalas bagaimana karena itu aku hanya tersenyum dan pergi meninggalkannya.

Sejujurnya aku tidak pernah ingin mempercayai seseorang, karena mempercayai seseorang saja sudah sebuah kesalahan. Karena itu aku tidak pernah menceritakan tentang kehidupanku kepada siapapun. Aku tidak pernah berbagi masalah atau berbagi cerita, karena aku tidak ingin larut dalam tipu muslihat dunia ini.

Bagiku mereka tidak benar-benar peduli, mereka hanya pura-pura peduli dengan menanyakan keadaan kita, menanyakan masalah kita. Tapi saat kita cerita tentang hari kita, tentang hidup kita, tentang masalah kita. Mereka dengan mudahnya akan membeberkan cerita kita dan menjadikan nya buah gosip. Mereka tidak peduli, mereka hanya penasaran.

♥︎
♥︎
♥︎

Aku akan terus berjuang agar kamu bahagia. Meskipun kamu tidak pernah melihatku. Aku tahu cinta itu bukan hanya satu orang yang berjuang, tetapi di saat orang yang kamu cintai kehilangan arah, hanya kamulah yang bisa di andalkan.

Halo manteman shichi baliki nih gimana chp sekarang? Masih binggu ya? Nanti di chp berikut-berikutnya bakalan ada titik cerahnya kok.

Jangan lupa vote dan komen ya. Arigataoo ♥︎♥︎♥︎♥︎ ketemu next chp lagi ya byebye ♥︎♥︎♥︎
1000 words

Thank You For Reading
Send love from Shichi ♥︎♥︎♥︎

- Jumat 29 April 2022 -


In this timelife i'll never let you go. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang