Chapter 03 Ecstasy
Happy Reading Everyone ~
Ingatan akan dirimu adalah canduku
♥︎
♥︎
♥︎Ruangan itu begitu gelap dan hening sekali, hanya suara detak jam di sudut ruangan yang berbunyi. Pria yang hanya menggunakan celana denim hitam panjang membiarkan bagian atas tubuhnya terekspos. Sedang berbaring di sofa panjang yang ada dalam ruangan tersebut.
Sembari memejamkan matanya dengan satu tangan yang menutupi mata dan tangan lainnya di biarkan tergeletak di samping tubuhnya. Pikirannya berkeliaran bebas hingga terhenti pada kejadian kemarin malam.
Pria dengan postur tubuh tinggi dengan rambut hitam panjangnya. Menggunakan jas hitam, celana denim hitam, serta dalaman kemeja hitam dan menggunakan payung berwarna hitam. Terlihat terburu-buru untuk bertemu seseorang di seberang jalan. Sedikit berlari kecil agar dengan dapat segera sampai keseberang jalan. Di tengah penyeberangan matanya tiba-tiba kemasukan debu entah dari mana membuat pandangannya sedikit kabur pria itu memperlahan langkah kakinya.
"Maafkan saya nona" pria tersebut tidak sengaja menabrak seorang perempuan yang berlawanan arah dengannya.
Mata mereka bertemu mata cokelat perempuan itu bertemu dengan mata onyx hitam segelap malam pria itu.
Aku menabraknya terlalu kencang ya? Sampai terjatuh. Tanyanya pada dirinya sendiri dalam hati. Apa dia baru saja mengabaikan permintaan maafku? Mengapa dia menatapku seperti itu? Apa dia mengenalku?.
Berbagai pertanyaan muncul dalam benak pria tersebut. Pria itu mengulurkan tangannya agar bisa membantu perempuan yang sedang terduduk di jalanan itu.
Lagi, dia mengabaikanku lagi dan hanya menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku mengerti, astaga bahunya bergetar apakah dia menangis? Tanya pria tersebut dalam hatinya.
Apa aku menabraknya terlalu keras dan sekarang dia sedang kesakitan? Kurasa dia menangis karena aku, karena aku menabraknya dengan keras dan sampai terjatuh. Dia benar-benar kesakitan. Aku harus meminta bantuan mungkin kakinya terluka. Lanjutnya dalam hati.
Mata pria bersurai hitam panjang itu mengarah keseluruh penjuru dan tepat matanya bertemu dengan mata sekretarisnya. Di seberang sana pria bersurai hitam dengan kemeja cokelat dan celana denim hitam panjang menggunakan payung hitam sedang membuat gerakan tangan melambai menandakan untuk yang diberi kode agar menghampirinya.
Pria bersurai hitam panjang yang mendapatkan kode tersebut mengerti. Matanya tertuju pada perempuan di bawahnya masih menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.
Apa dia melihatku dengan tatapan sedih yang mendalam ya? Aku melihat di mata perempuan itu ada kesedihan yang tersirat. Pikir pria tersebut.
"Nona jika kamu masih ingin melanjutkan duduk santainya saya permisi, maaf karena sudah menabrak mu" ucapku lalu membungkuk sopan dan belari kecil, menuju sekretarisku aku harus meminta bantuan shisui dia pasti mengerti apa yang terjadi pada perempuan itu. Pria bersurai hitam panjang itupun berlari kecil dengan kecemasan di wajahnya.
"Shisui kamu harus membantuku, aku menabrak seorang perempuan dan dia sedang kesakitan tolong aku, dia sepertinya marah denganku makanya menolak tanganku untuk membantunya, coba kamu yang mengajaknya barangkali dia mau cepat shisui."
Pria bersurai hitam itu berbicara dengan cepat tanpa jeda membuat lawan bicanya kebinggungan. Belum sempat lawan bicaranya membalas perkataan pria bersurai hitam panjang itu, dia sudah menyeretnya paksa.
"Astaga itachi pelan-pelan jangan menyeret-nyeretku, kamu bicara apa? Aku tidak terlalu mendengarnya. Kamu berbicara seperti ngerap saja".
Itachi hanya mengendus saja mendengar ucapan Shisui, dia harus cepat menyelamatkan perempuan itu.
Setelah sampai di tempat yang Itachi yakini tempat terjadinya peristiwa tersebut, tapi nihil dia tidak menemukan siapapun matanya mencari kesegala arah tetap tidak menemukannya. Itachi hanya bisa mengendus kasar dengan wajah frustasi dan perasaan khawatir.
"Apa yang kau cari kawan?" Tanya shisui dengan wajah bingungnya. Sedangkan yang di tanya tidak menjawab dan hanya mutar-mutar badan dan celingak-celinguk tidak jelas.
"Sudah kita kembali ke kantor" kata itachi memimpin jalan meninggalkan shisui di belakangnya. Shisui mencoba menyeimbangkan langkah kakinya.
"Jadi tadi kau cari apa kawan?" Yang di tanya menghentikan langkahnya dan menatap mata lawan bicaranya.
"Kucing" jawab Itachi asal
Itachi berjalan dan langsung masuk kedalam mobil yang di parkir.
"Untuk apa mencari kucing di jalanan kau tinggal membelinya". Protes shisui dengan wajah bingung dan kesalnya.
"Kalau ingin di tinggal kau bisa tetap berdiri di situ" Itachi berbica dengan wajah datarnya tanpa memperdulikan lawan bicaranya yang sedang menatapnya dengan wajah kesal bercampur binggung.
Shisui hanya bisa mengendus dan dengan cepat masuk kedalam mobil daripada di tinggal. Dia sudah terbiasa dengan sifat dan sikap bos sekaligus sahabatnya ini.
Itachi menyetir mobil dengan perasaan gelisah memikirkan perempuan yang ditabraknya aku minta
maaf nona aku yakin kau menggap ku laki-laki tidak bertanggung jawab yang meninggalkan wanita kesakitan tapi bukan maksudku meninggalkanmu, aku harap kau tidak apa-apa nona, maafkan aku laki-laki yang pengecut ini.
Huft ....
Hembusan nafas kasar itachi, dia mendudukan dirinya di sofa.
"Nona kau benar-benar tidak apa-apakan aku benar-benar merasa bersalah meninggalkanmu, seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendirian di jalanan. Aku harap kau benar-benar baik-baik saja, kau menangis nona itu yang membuatku khawatir, apa sesakit itu rasanya?"
Itachi mengacak-acak rambutnya frustasi, dia masih kepikiran kejadian kemarin malam. Itachi berjalan menuju ke kasurnya dan mencoba tidur tetapi tetap gagal.
"Hah selalu saja seperti ini, kapan aku bisa tertidur dengan tenang huh?"
♥︎
♥︎
♥︎Aku bertahan karena ingatan akan dirimu.
Halo teman-teman shichi ♥︎♥︎♥︎
Shichi balik lagi nih hehehe ♥︎♥︎♥︎
Selamat membaca ya semoga suka sama apa yang shichi tulis.
Jangan lupa vote dan komen ily guys ♥︎♥︎♥︎♥︎♥︎♥︎♥︎
885 wordsThank You For Reading
Send love from Shichi ♥︎♥︎♥︎- Jumat 29 April 2022 -
KAMU SEDANG MEMBACA
In this timelife i'll never let you go.
FanfictionDikehidupan sebelumnya kamu mungkin tidak sadar kalau aku pernah ada di hidupmu. Tapi Dewa telah memberikan kesepatan kedua padaku dan aku tidak akan pernah menyia-yiakannya lagi. Akan kupastikan kamu bahagia di kehidupan kali ini Itachi. "Aku sudah...