✾ 06 EMPHEMERAL ✾

111 31 21
                                    

Chp 6 Emphemeral

Happy Reading Everyone ~

Jika hadirmu hanya fatamorgana apakah cintaku untukmu fana?

♥︎
♥︎
♥︎

Angin bertiup sangat kencang di tengah kegelapan malam, seorang gadis dengan surai hitam pekat berdiri di rerumputan. Kesedihan terukir dengan sangat jelas di wajah gadis tersebut. Tangisan yang tak bisa terbendung lagi. Buliran air jernih mengalir melintasi wajah gadis tersebut. Gadis itu terjatuh dengan posisi berlutut. Di satukannya kedua tangannya dan dilipat. Tangannya di tarik dan diletakan di depan dadanya. Seolah-olah berdoa dan meminta sesuatu terhadap Sang Pencipta. Dengan mata tertutup sembari menangis. Dengan sangat lirih kalimat itu terucap.

"Itachi aku akan selalu mencintaimu disetiap kehidupanku".

Gadis bersurai hitam legam itu terbangun dengan nafas tersegal-segal, dengan keringat yang mengalir di seluruh peluhnya. Dia menangis mengingat mimpi aneh yang baru saja dia alami.

Mimpi aneh itu, apa itu termasuk potongan mimpi yang aku alami selama beberapa hari belakangan ini? Batin Ayami. Tapi jika itu tenyata benar potongan mimpi, jadi semua mimpi yang aku alami, adalah bagian dari suatu kejadian atau petunjuk tentang apa yang harus kulakukan kedepannya?

Ayami mengeleng-gelengkan kepala, mengacak-acak rambutnya. Tidak ingin ambil pusing, Ayami bangun dari tempat tidur, mengambil segelas air dan berjalan menuju jendela kamarnya.

Membuka jendela besar yang ada di kamarnya itu dan menampilkan pemandangan kota malam yang sangat indah, gemerlap lampu jalan, kendaraan yang masih beroprasi bahkan saat dini hari sekalipun. Dan cahaya lampu dari gedung-gedung pencakar langit. Kota yang tidak pernah ada istirahatnya. Ayami mendudukan dirinya di sofa tunggal dekat jendela. Menatap ke arah luar dengan tatapan kosong.

Pikirannya melayang dengan sendirinya, kejadian saat bertemu pria yang menabrak dirinya terlintas begitu saja. Benar sejak aku bertemu dengan pria itu aku selalu mendapatkan mimpi-mimpi aneh. Ayami membatin dan berusaha mengingat wajah pria itu. Dan tiba-tiba mendapatkan dirinya kembali menangis pria itu.

 Hei sebenarnya siapa kamu, orang asing? Kenapa kamu membuat ku terlihat menyedihkan seperti ini? Aku, aku.... seperti merasa bersalah dengan mu. Dewa tolong izinkan aku bertemu dengan dia sekali lagi. Batin ayami.

Ayami menghapus air matanya dengan kedua telapak tangan mungilnya. Gadis itu meruntuki dirinya karena berpikir bodoh, mana mungkin dia bertemu dengan orang asing yang dia jumpai di jalanan. Pikir Ayami. Dengan enggan dia mencoba menutup matanya kembali, tetapi tidak bisa.

Ayami membuka matanya kembali dan melirik ke arah dinding jam menunjukan pukul 01:39. Karena sudah tidak bisa tertidur ayami keluar dari kamar menuju ruang belajarnya.

Ayami membuka pintu ruangan yang tepat berhadapan dengan pintu kamarnya. Benar ruang belajar ayami berhadapan dengan kamarnya karena dia terlalu malas jika harus berjalan jauh meninggalkan kamar tidurnya.

Menelusuri ruangan tersebut, tidak terlalu padat dengan funiture, hanya ada satu meja yang berhadapan langsung dengan jendela. Dua rak buku yang penuh dengan buku bacaan seperti novel romansa, fantasi, komik dan beberapa buku pelajaran. Serta sofa panjang untuk bersantai.

Gadis bersurai hitam itu memang sangat suka membaca novel, karena novel-novel tersebut sebagai bumbu pemanis di kehidupannya yang datar sedatar harapan bertemu laki-laki seperti di dalam novel yang dia baca. Bahkan dia lebih percaya bumi datar dibandingkan ada laki-laki di dunia ini seperti para suami hayalannya di dalam novel.

In this timelife i'll never let you go. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang