✾ 04 I MISS YOU ✾

244 47 4
                                    

Chapter 4 I Miss You

Happy Reading Everyone ~

I miss you more than life

♥︎
♥︎
♥︎

Ayami memasuki ruang belajarnya, pandangannya terarah pada sebuah bingkai foto. Terlihat foto sang kakek dan Ayami yang sedang memegang kue ulang tahun. Foto yang di ambil saat ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun. Ayami menatapnya dengan tatapan senduh dan bergumam dengan lirih.

"Kakek Yami kangen banget sama kakek". Air mata yang sudah tak bisa dibendung lagi berhasil lolos dari kedua mata cokelat itu.

Gadis itu akan selalu menangis bila mengingat mendiang kakeknya. Kakeknya meninggalkan gadis itu saat usianya tujuh belas tahun. Sudah hampir setahun lebih sejak kepergian mendiang kakeknya, akan tetapi kepergian kakeknya itu masih menyimpaan luka yang sangat dalam bagi gadis itu.

Ayami menyeka air matanya dengan tisu yang ada di meja belajarnya. Matanya terarah pada laci di meja tersebut. Tangan gadis itu bergerak meraih gagang pada laci tersebut.

Laci yang hanya berisi satu kotak kado kecil berwarna hitam yang masih lengkap dengan pita berwarna merah yang membalut kotak kado tersebut. Gadis itu membuka pita yang masih membungkus kotak kado itu perlahan.

Air mata membasahi wajah gadis itu, tangisan yang terisak-isak. Hatinya terasa seperti tercabik-cabik sangat sakit dan perih. Kotak kado itu menampakan sebuah saputangan putih dengan rendra berinisialkan (AR.AK). Benar itu adalah inisial dari sang mendiang kakek dan gadis itu.

Saputangan yang selalu menoreh duka mendalam sekaligus kebahagian tiada tara bagi gadis itu. Menoreh duka mendalam karena itu adalah kado terakhir yang gadis itu terima dari sang mendiang kakek dan kebahagian yang tiada tara karena itu merupakan kado pertama yang dia dapat dari sang mendiang kakek .

"Dengan melihat saputangan ini aku selalu merasa dekat denganmu kakek, tidakku sangka ini merupakan kado pertamaku dari kakek sekaligus yang terakhir kalinya. Kalau seperti ini aku lebih baik tidak mendapatkan kado darimu seumur hidupku asalkan kau selalu di sisiku". Ucap gadis itu menatap saputangan tersebut air mata sudah berlinang di wajah gadis itu.

Ayami tidak ingin larut dalam kesedihan. Dia menaruh kembali saputangan tersebut dan menaruh kembali kotak kado itu ketempat asalnya. Menghapus air matanya dengan tisu. Meregangkan tubuhnya dan menatap laptopnya.

Lebih baik aku mengerjakannya sekarang pikir gadis itu.

Dia lalu memembuka laptopnya dan memulai untuk mengerjakan semua tugas-tugas menumpuknya, tangan-tangan kecil nan mungil itu menari-nari pada keyboard laptopnya. Gadis itu meregangkan tubuhnya kembali, seluruh tubuhnya terasa pegal, itu karena sudah beberapa jam dia duduk dengan posisi yang sama mengerjakan semua tugasnya. Saat dia di sibukan dengan tugas dia akan melupakan waktu.

Ayami menatap jam yang ada di dinding, jam menunjukan pukul 09:30.

"Hah pantas saja, sudah tiga jam aku berhadapan dengan laptop dan sekarang aku lapar". Ucap Gadis itu membereskan perlengkapan belajarnya keluar dari ruang belajar dan menuju ke dapur.

"Malam ini aku makan ramen saja, aku sudah sangat mengantuk dan malas".

Gadis itu menyeduh ramen instan dan segera memakanya. Lalu melakukan ritual malamnya, yaitu mandi malam sebelum tidur. Dia selalu melakukan itu agar tubuhnya segar setelah penat dengan semua yang dia lakukan seharian penuh ini.

Angin berhembus menerpa surai hitam legam pendek itu, rambut halus yang acak-acakan di karenakan angin malam itu. Di bawah langit dengan ribuan bintang dan bulan yang terang menderang.

In this timelife i'll never let you go. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang