9

4.3K 360 0
                                    



Renjun dan haechan sekarang tengah makan di kantin universitas setelah selesai kelas, renjun sebenarnya tidak dalam mood baik dan sekarang yang dia inginkan hanya eskrim tapi mau bagaimana lagi sahabatnya ini seperti babi dan sangat suka makan, alhasil dia juga ikut makan walaupun hanya sedikit.

"Makanlah yang banyak Huang, kau akan semakin kecil jika tidak makan." Ucap Haechan sembari memakan makanannya.

"Makan saja makananmu itu. Aku juga sedang makan kalau kau lupa saja." Ucap renjun ketus.

"Ayo mengaku padaku Huang, kau begini karena sih mesum itu. Tapi, apa aku mengenalnya?" Ucap Haechan sangat penasaran.

"Hm, kau sangat mengenalnya." Ucap renjun datar.

"Benarkah? Siapa? Apa dia salah satu mahasiswa di universitas ini?" Ucap Haechan semakin penasaran.

"Tidak. Kalau sampai iya maka aku akan dengan senang hati mundur dari universitas ini." Ucap renjun datar.

"Lalu? Kalau bukan disini, bagaimana aku bisa mengenalnya?" Ucap Haechan bingung.

"Ntahlah. Intinya kau mengenalnya. Hanya saja sih mesum itu tidak mengenalmu." Ucap renjun datar dan itu membuat Haechan semakin bingung. Tapi,belum sempat dia bertanya ponsel renjunpun berbunyi dan tertera di layar ponsel sahabatnya itu sih mesum.

"Sepertinya dia menghubungimu" Ucap Haechan.

"Biarkan saja. Aku tidak akan mengangkatnya." Ucap renjun.

"Tapi sangat berisik renjun. Angkat sekarang, aku tidak mau acara makan tenangku ini terganggu." Ucap Haechan kesal dan renjun langsung mengangkat ponselnya.

"Kemana saja kau sayang?"

"Apa perdulimu?"

"Ayolah Na Renjun, jangan ketus begitu pada calon tunanganmu ini."

"Dan tolong jangan mengubah namaku. Namaku Huang Renjun." Kesal renjun.

"Tapi cepat atau lambat akan menjadi Na Renjun bukan? Aku salah dimana?"

"Jangan bermimpi. Tidak akan aku biarkan, lihat saja."

"Baiklah. Mari kita lihat siapa yang pada akhirnya akan menyerah sayang."

"Enyalah." Kesal renjun lalu mematikan ponselnya begitu saja membuat Haechan bingung karena sepertinya sih mesum ini benar-benar mampu membuat renjun naik darah dan itu sangat tidak baik baginya selaku sahabat.

"Apa kau butuh minum?"

"Tidak. Kau makanlah sendiri. Moodku sudah menghilang." Ucap renjun lalu pergi begitu saja dan mau tidak mau haechanpun langsung menyusul sahabatnya itu dan meninggalkan makanannya walaupun dengan berat hati.






























At. Agency.

Jaemin benar-benar senang sekali karena bisa menggoda calon tunangannya itu, bahkan dia tidak segan-segan tertawa di depan ruangan hyungnya itu dan membuat banyak karyawan terpesona olehnya.

Ceklek.

"Ada apa denganmu? Tumben kau memberikan banyak senyuman pada semua orang?" Ucap jaehyun yang baru saja keluar.

"Aku tidak memberikan senyuman ku pada semua orang Hyung, aku hanya sedang senang saja karena menggoda calon tunanganku itu." Kekeh jaemin.

"Kau menerima perjodohan yang Daddy rencanakan padamu? Kenapa bisa begitu? Seingatku kau tidak mau." Ucap jaehyun bingung pada adik bungsunya ini.

"Hmm."

"Wae?"

"Itu karena orang yang dijodohkan denganku adalah kekasihku sendiri." Ucap jaemin senang.

"Jadi kau dan Yang Jeong In itu benar?" Ucap jaehyun kaget.

"Itu tidak benar. Yang benar itu kekasihku yang tidak kau ketahui dan ternyata dia anak sahabat Daddy yang akan dijodohkan denganku makanya aku senang sekali." Ucap jaemin.

"Maksudmu? Anak Paman Huang Chanyeol?" Ucap jaehyun.

"Hmm." Ucap jaemin sembari menganggukkan kepalanya.

"Apa dia tidak marah saat ada berita tentang kau yang berkencan dengan Yang Jeong In itu?" Ucap jaehyun.

"Dia memang marah, tapi aku bisa meluluhkan nya. Sudahlah Hyung, aku harus latihan. Bye." Ucap jaemin lalu pergi begitu saja.

"Dasar anak itu." Monolog jaehyun lalu pergi untuk menemui sang kekasih.
























Countinue....

IDOL (Jaemren)END!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang