14 END!

5K 308 6
                                    


Setelah acara ulangtahun sekaligus acara pertunangan jaemin dan renjun, sekarang renjun sedang menggerutu karena sejak tadi malam orangtuanya malah mengatakan kalau mereka harus tinggal di apartemen yang sama bahkan ayah dan ibunya saja tidak menolak sama sekali. Membuat renjun sangat kesal sekali. Beda renjun beda pula jaemin, kalau ditanya pada jaemin yang pasti dia sangat bahagia sekali. Karena akhirnya dia bisa bersama dengan tunangannya selama 24 jam penuh. Dia benar-benar sangat bahagia.

"Berhenti menekuk wajahmu." Ucap jaemin.

"Jangan berbicara denganku." Ketus renjun. Dam jaemin hanya terkekeh.

"Apa yang lucu hah?!" Kesal renjun.

"Kau."

"Sudahlah, malas bicara denganmu."

"Jangan merajuk dong injunie, bukankah kau seharusnya senang bisa tinggal denganku?"

"Tidak, kenapa aku harus senang saat tinggal bersama dengan orang semesum dirimu." Ketus renjun.

"Biarpun begitu aku ini tampan loh "

"Tidak tuh. Masih tampan juga Mark Hyung." Ketus renjun dan jaemin hanya terkekeh karena renjun sangat menggemaskan jika sedang marah atau melakukan apapun. Renjun hanya menggelengkan kepalanya karena pria dihadapannya saat ini benar-benar sangat menyebalkan sekali.

"Sudah, jangan cemberut lagi. Cepat selesai kan sarapanmu. Aku akan mengantarkanmu ke kampus" Ucap jaemin.

"Aku tidak mau ke kampus, malas." Ucap renjun ketus.

"Kau serius?"

"Tentu saja."

"Baguslah. Karena aku sedang ingin melakukan sesuatu denganmu." Ucap jaemin bersmirk ria. Membuat renjun bergidik ngeri.

"Tidak jadi, aku akan ke kampus saja. Malas bertatapan dengan manusia mesum sepertimu."  Dan jaemin hanya tertawa melihat tunangannya itu.






























At. University.

Renjun keluar dari mobil jaemin dengan wajah tertekuk dan tidak memperdulikan semua orang yang menatap padanya berkat apa yang terjadi tadi malam padanya. Lalu diapun melihat Haechan yang juga menunduk sepertinya. Dan mengejar langkah kaki sahabatnya itu.

"Kau kenapa?" Ucap renjun saat berhasil sejajar dengan Haechan.

"Sama sepertimu, menjadi perhatian semua orang." Ucap Haechan setengah kesal.

"Syukurlah." Haechan lantas mengangkat wajahnya lalu diapun menatap kesal sahabatnya itu.

"Apa maksud mu?" Kesalnya.

"Ya, setidaknya aku tidak sendirian saat ini." Ucap renjun sedikit tersenyum.

"Terserah saja huang, lalu bagaimana? Kau benar-benar pindah dari apartemen mu?"

"Ya, mau tidak mau. Namanya juga aku tidak bisa menolak nyonya dan tuan Huang." Ucap renjun datar.

"Terserah saja. Tapi, aku benar-benar kesal dengannya."

"Aku juga " Ucap Haechan karena sejujurnya dia juga harus tinggal dengan jeno mulai tadi malam tanpa bisa menolak perkataan ayah, ibu dan hyungnya itu.

"Kenapa? Kau masih bertengkar dengan jeno Hyung?" Ucap renjun.

"Bahkan lebih parah, aku juga bernasib sama sepertimu dan tidak bisa menolaknya sama sekali." Ucap Haechan.

"Aaa, takdir kita benar-benar menyebalkan." Ucap renjun.

IDOL (Jaemren)END!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang