7

4.8K 268 4
                                    



Ini gila! Bagaimana kalau tante Yoona melihat ini!

Jeon sebenarnya merasa sangat bersalah pada tante Yoona, dia wanita cantik yang selalu baik kepadanya. Dan sekarang apa? Dia malah merebut hati suaminya. Tapi disisi lain Jeon juga menginginkan Vicle, lututnya selalu melemas dan tidak bisa menolak ketika Vicle mencumbunya dengan lihai.

"Ahm..umm..s-stop!" bisik Jeon, dia mulai kewalahan dengan gerakan cepat dari Vicle yang mengejar bibirnya kemudian menyingkap jaket hoodienya sehingga d*d* dan perutnya terlihat.

Tangan Jeon mendorong-dorong brutal pada bahu kokoh itu, namun tubuhnya tetap tersudut di sofa.

PLAK!

"VICLE!"

"VICLE ADA APA!"

Yoona yang mendengar suara tamparan langasung keluar dari dapur sambil berteriak yang memanggil suaminya.

"Ah tidak apa-apa sayang"

"Iya, tante. Tadi di wajah om ada nyamuk, jadi aku tampar saja"

"Astaga, kukira kalian berkelahi"

Yoona tidak tau saja. Tadi Jeon menampar Vicle agar berhenti mencumbunya.

Setelah Yoona kembali ke dapur, Jeon memberikan tatapan tajam pada Vicle yang senyam-senyum tidak jelas.

"Sayang, entah mengapa kalau ada di dekatmu. Aku selalu ingin memakanmu" bisik Vicle.

"Lupakan om. Aku mau pulang saja"

Ya, pulang adalah pilihan terbaik sebelum Vicle melakukan hal-hal yang lain.

Sedangkan Yoona berpikir, Jeon Jung Hwa terlihat begitu dekat dengan suaminya. Akhir-akhir ini Yoona juga melihat mereka sering bersama, dan itu membuat Vicle semakin cuek padanya. Ada rasa cemburu, tentu. Tapi Yoona kembali berpikir, mereka paman dan keponakan, wajar saja kan kalau mereka sering bersama? Tapi kenapa Yoona merasakan hal aneh di antara mereka?

Yoona menggelengkan kepalanya.

"Ah, itu tidak mungkin. Apa yang aku pikirkan?" gumam Yoona sambil mengenyahkan segala pikiran buruknya pada Jeon Jung Hwa.

.
.
.

Kim Namhyuk sungguh kesal melihat kekasihnya yang asik dengan ponsel dan senyam senyum sendiri. Mengabaikan dirinya yang sedang duduk di depan pemuda manis itu.

Cafe siang itu sungguh ramai karena jam makan siang. Pengunjung didominasi oleh anak kuliahan yang sedang istirahat seperti Jeon dan Namhyuk.

"Apa yang ada di ponselmu sehingga kau mengabaikanku total?"

"Bukan urusanmu Kim" nada sedingin es itu terdengar dari bibir mungil Jeon.

"Apa kau selingkuh?"

Pertanyaan dari Namhyuk membuat jantungnya melompat.

"Apakah aku terlihat begitu? Kau menuduh tidak ada bukti Kim"

"Ya sepertinya begitu. Akhir-akhir ini kau selalu sibuk dengan ponsel dan mengbaikanku total. Seperti ada seseorang yang baru"

"Namhyuk, bukankah aku sudah minta putus berkali-kali dan kau selalu menolak. Dan aku sekarang sudah sabar menghadapi keposesifanmu!"

"Jawab saja pertanyaanku Jung, kau punya selingkuhan?"

"Tentu tidak"

Namhyuk menghela nafas. Berpikir bagaimana lagi caranya untuk meluluhkan hati Jeon Jung Hwa. Kadang Namhyuk lelah, namun dia masih mencintai pemuda manis yang selalu cuek padanya itu.

Jeon meletakan ponselnya di atas meja, dan tiba-tiba melepas jaketnya. Entah kenapa, padahal cuaca sedang habis hujan. Sejuk.

Namhyuk memperhatikan.

Dan matanya membelalak ketika melihat tanda kemerahan di bawah telinga Jeon. Memang samar, tapi Namhyuk bisa melihatnya. Itu bukan tanda kemerahan digigit serangga. Itu tanda habis bercumbu. Dan Namhyuk tidak pernah menyentuh Jeon Jung Hwa sama sekali dalam dua tahun itu.

'Aku harus menyelidiki, dengan siapa Jeonku bercumbu'

Hatinya panas ketika menyadari bahwa dia telah diduakan. Namun Namhyuk tidak bisa berbuat lebih jauh karena dia belum punya bukti.

.
.
.

Bekerja sebagai programmer memang melelahkan. Matanya dipaksa untuk menatap layar komputer dan deretan simbol, huruf, angka yang tertera disana.

Lehernya sudah pegal. Dia perlu istirahat.

"Sial, pandanganku sampai kabur"

"Matamu bisa berlari?"

Vicle menoleh cepat ke arah rekan kerjanya di samping.

"Kau perlu refresing sesekali Vic" ujarnya.

"Aku sudah, bahkan lebih dari cukup Jo" ujar Vicle sambil merenggangkan badannya yang terasa kaku.

"Kemana?" Jonathan penasaran, dia tidak pernah melihat sabahat dari kuliahnya ini mengunjungi tempat istimewa, apalagi bersama dengan istri dokter yang punya jadwal pada itu.

"Tidak kemana-kemana, hanya pemuda imut yang menggemaskan" ujar Vicle, melirik sekilas pada temannya yang nampak memasang wajah bingung.

"Hahaha, kau tidak akan mengerti. Ayo lanjut kerja Jo" Vicle tertawa pelan, temannya itu jomblo dari lahir, tau apa dia tentang pemuda menggemaskan di luar sana?

Tep

Tangan Vicle yang berada di atas keyboard langsung digenggam oleh Jonathan.

"Jangan bilang kau selingkuh" bisik Jonathan.

"Nah, itu kau tau"

"Siapa dia? Sugar babymu?" bisik Jonathan sekali lagi sambil melepaskan genggaman tangannya.

"Bukan, sini-sini" Vicle berbisik dan menyuruh Jonathan untuk mendekat. Pria blasteran Australia dan Korea itupun mendekat pada Vicle.

"Dia adalah keponakan tiriku yang sering aku ceritakan padamu, dan sh*t! Dia cantik sekali, selalu membuatku tegang kalau ada di dekatnya. Dan sekarang dia resmi jadi kekasihku" bisik Vicle di telinga Jonathan.

"ASTAGA! VICLE! KAU SUNGGUH GILA!" Teriak Jonathan, membuat rekan-rekan kerja yang lain menoleh pada mereka. Vicle menepuk jidatnya, dan Jonathan meminta maaf pada semuanya karena sudah berteriak.

"Diamlah br*ngs*k, rahasiakan ini pada istriku oke? Nanti sore aku akan menjemputnya" bisik Vicle, dan Jonathan sukses terheran-heran dengan sahabatnya itu. Selingkuh dengan keponakan sendiri? Ya ampun! Walaupun keponakan tiri, tetap saja kan, itu akan menjadi masalah besar.









Tbc....

om Kim nackal banget nggak sih?

>.<

BLUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang