21. Home

684 87 2
                                    

"[Name], pak Nam memanggilmu ke UKS!" Ucap salah satu teman sekelas [Name].

"?? Oke." [Name] beranjak dari bangkunya lalu menuju ke UKS.

"Permisi-- Jay?" Saat [Name] masuk ke UKS, ia melihat Jay sedang tertidur pulas.

"Ah, [Name]. Jay tadi menyelesaikan semua ujiannya dalam sehari, kamu tau?" Tanya pak Nam.

"Iya, tentu saya tau. Tapi mengapa Jay ada disini?" [Name] mendekati Jay dan pak Nam.

"Dia tertidur saat balapan." Jawab pak Nam.

"... Bakat alami." [Name] mengelus pelan rambut Jay.

"Kalau begitu bapak akan mengawasi murid-murid yang belum melaksanakan ujian, bisakah kamu menjaga Jay? Sebenarnya memang disini ada penjaga UKS, tapi mungkin Jay akan lebih senang jika kamu yang disini." Ucap pak Nam.

"Tentu." Balas [Name], diangguki oleh pak Nam lalu ia segera pergi dari sana.

Beberapa puluh menit kemudian Jay terbangun.

"Apa tidurmu nyenyak? Kau tidur seperti kerbau. Teman-temanmu saat ini sedang ujian dikelas yang terpisah. Itu pasti susah.. Ketika kalian harus latihan untuk perlombaan dan belajar untuk ujian. Oh iya, sebelum aku pergi dari sini, tolong bangunkan kakakmu itu. Dia tertidur ketika menunggumu bangun." Ucap penjaga UKS disana.

Jay menoleh ke sebelah kanannya dan mendapati kakaknya sedang tertidur di kursi.

"... Kak?" Jay menggoyangkan bahu kakaknya pelan.

"Hm?" [Name] mengusap kedua matanya.

"Bangun." Ucap Jay beranjak berdiri dari kasur.

"Oke." Balas [Name] mengambil jaketnya.

[Name] hanya membuntuti Jay dari belakang. "Mau kemana?" Tanya [Name].

"Melihat teman-temanku." Jawab Jay.

"Hei!! Jangan menggambar hati di kertas ujian kalian!!"
"Apa kau sedang memilih nomer lotre?!! Menjawab tanpa melihat soalnya?!!"
"Apa kalian benar-benar belajar ketika sekolah?!!" Pak pengawas mengomeli Shelly, Minu, dan Dom.

*Drrk

"Ah...?"

"Kak [Name], Jay~♡"
"Ha?! Kau sudah bangun?"
"Hei Jay orang aneh.. Bantuin."

"Semangat kalian semua."
"Semoga beruntung ujiannya..." Jo bersaudara menyemangati mereka.

"Ohh~~~ Jay!!!" Pak pengawas itu menatap Jay dengan.. Aneh.

[Name] menatap takut dan jijik ke pak guru itu ketika menghampiri Jay.

"You were amazing in the race today super awesome!!--" Ah, kurasa tidak perlu didengar.

"Ah.. Iya.. T.. Terimakasih." Balas Jay.

"Sekarang, Minu!! Tunjukkan jawabanmu nomer tiga, apa yang kau tulis?" Dom menggunakan kesempatan ini untuk mencontek.

"Ini? Aku juga tidak tau, aku hanya menebak." Minu menghindari permintaan Dom, sementara Shelly tetap menatap Jay.

"♡"

"..." [Name] dan Jay pergi untuk pulang kerumah.

"Sebentar, aku akan telpon Kay agar memastikan ibu tidak ada dirumah." [Name] mengeluarkan ponselnya dan menelpon Kay.

"Kay, mamah ada dirumah?"
"Tidak ada, kenapa?"
"Tidak."

[Name] menggeleng ke Jay dan diangguki oleh Jay.

Astaga. Jika orang lain melihat ini, mereka akan mengira kedua kakak beradik ini adalah pasangan romantis. Jay mengendarai sepeda miliknya dan [Name] berdiri dibelakang sambil memegang kedua pundak Jay.

"Jay, cepat taruh kembali sepeda mu digudang sebelum mamah datang." [Name] mengambil tas Jay lalu masuk kedalam meninggalkan Jay yang membawa sepedanya ke gudang.

"Kak, kok pulangnya lama?" Tanya Kay menggendong kucingnya.

"Tadi ketiduran di kelas, gimana ujianmu?" [Name] mengelus kepala Kay.

"Gampang! Aku yakin, aku bakalan peringkat satu!" Jawab Kay.

"Bagus, nih kakak bawain camilan." [Name] mengeluarkan kantong plastik dari tasnya.

"Wah~~" Kay hendak menerima itu namun Jay merebutnya terlebih dahulu.

"Jay!!" Kay melompat-lompat meraih kantong itu.

Jay mengambil beberapa camilan lalu memberinya kembali ke Kay. "Nih."

Kay mendelik tajam. "Apa yang kau ambil?"

"Hanya beberapa coklat dan minuman kesukaanku." Jay menuju ke kamarnya.

"Oke. Kak Minu tumben belum pulang?" Tanya Kay kepada [Name].

"Dia mengikuti ujian susulan." [Name] mengambil kucing Kay dan membawanya ke kamarnya.

"Kak?!!" Ucap Kay marah.



-Saya rasa sudah cukup untuk bagian "21. Home" ini. Tekan bintang dibawah untuk vote, dan jika berkenan silahkan beri komentar. Sekian dari saya selaku author cerita ini, jika ada yang kurang atau typo silahkan ingatkan author. Terimakasih.-

Windbreaker x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang