Jgn lupa vote follow juga!Jaehyun sedang menjelaskan pada Johnny apa yang bodyguard nya liat.
"Yeonjun bilang padaku, kalau dia melihatnya akhir-akhir ini disebuah kafe dekat kantorku"
Johnny masih menatap poto yang ada ditangannya, poto badut berkostum winnie the pooh yang sedang bersalaman dengan Yeonjun, asisten sekaligus bodyguard kepercayaan Jaehyun.
"Dia bilang, kalau Taeil sudah ada di Korea sejak dua taun yang lalu"
"Lalu sisa 3 taun itu dia kemana?" tanya Johnny.
Benar sekali yang ada di poto adalah Taeil yang sedang bekerja paruh waktu, Jaehyun menepuk pundak Johnny untuk menenangkan.
"Tenanglah, aku belum selesai bicara" kata Jaehyun.
Johnny menatap poto lain yang terlihat Yeonjun sedang berbicara dengan seorang waiters di kedai kue, kedai kue yang biasa Jaehyun beli.
"Dia juga melaporkan padaku, kalau Taeil seperti tak bisa bergerak bebas dan ada yang mengendalikannya. Tapi tak ada kabar jika 3 taun sisanya dia kemana, Yeonjun belum menemukan titik terang" Johnny menahan tangannya untuk tak memukul sesuatu.
"Terakhir, baru-baru dia terlihat di kafe yang ada lumayan dekat kantorku. Meski aku tak tau pasti dimana letaknya. Itu kafe mochi, milik teman Yeonjun"
"Kasih tau alamat kafe dan nomor pemiliknya padaku"
"Jon, tapi kalau dia bertemu denganmu bukannya dia akan menja-
"Aku tau, maka dari itu aku punya rencana dan berikan padaku alamatnya sekalian saja nomor pemiliknya"
"Baiklah, tunggu alamatnya aku tak tau mari hubungi Yeonjun dulu"
Jaehyun menelepon lelaki bernama Yeonjun itu, dan berbincang untuk mengirimkan dia alamat kafe dan nomor pemiliknya.
"Ini nomor pemiliknya"
"Siapa namanya?"
"Beomgyu"
"Oke akan aku hubungi nanti, terima kasih Jae" Jaehyun tersenyum dan membalas ucapan Johnny.
"Kau ini seperti ke siapa saja bilang makasih!" dia menepuk pundak Johnny.
Mereka tersenyum ada perasaan lega campur khawatir yang menyelimuti keduanya, baik Jaehyun maupun Johnny mereka mengenal Taeil dengan baik. Apalagi Johnny yang memang berhubungan khusus dengan lelaki itu.
Makan malam kali ini ada keluarga Jung, Johnny tak masalah malah dia senang sekali bisa berkumpul.
"Baiklah Echan, makan yang benar jangan terus makan dagingnya. Ayo makan juga telurnya" kata Doyoung.
Beberapa makanan tersedia di meja makan, membuat Haechan antusias tak karuan karena bingung juga mau pilih makan apa dulu.
"Baik bibi" kata Haechan menurut.
Jaehyun tersenyum melihat pemandangan itu, begitu melihat Johnny, Jaehyun kembali menarik senyumnya.
"Makanlah, jangan terlalu dipikirkan kita berusaha terus sampai benar-benar akurat" kata Jaehyun setengah berbisik.
Johnny tersenyum kecut, dia mengunyah makannya yang masih ada dan memotong steak menjadi beberapa bagian.
Hari itu berlalu saja, dan Doyoung juga Jaehyun sudah pulang. Haechan merasa sendirian lagi sekarang, dia bosan Haechan tak tau harus melakukan apa lagi. Akhirnya dia memilih untuk mengganggu sang ayah.
"Daddy! Daddy, aku mau main!" kata Haechan sambil terus menggoyangkan lengan sang ayah.
Johnny yang merasa terganggu hela nafas pelan dan kasar, dia mengelus kepala Haechan lembut.
"Baiklah sayang, tapi tak hari ini. Karna ini waktunya tidur" kata Johnny tersenyum.
Johnny adalah ayah yang baik dimata Haechan, dia juga ingin tau apakah ibunya sebaik Johnny?.
"Daddy?" panggil Haechan.
Saat Johnny hendak mau pergi dari ranjang empuk miliknya, tapi dia kembali duduk demi Haechan.
"Iya kenapa sayang?"
"Daddy, eomma kemana?"
Deg, sungguh hati Johnny sakit mendengar hal tersebut. Haechan adalah anak yang baik, selama ini dia tak pernah lagi mendengar kalimat itu. Tapi saat mendengar kembali membuat hati Johnny serasa diiris tipis. Johnny tersenyum lalu mengusak kepala anaknya.
"Eomma sedang dalam perjalanan bisnis sayang"
"Lalu kenapa daddy mau menikah lagi dengan ounty Lisa kalau daddy masih punya istri"
"Dia bukan istri daddy, hanya saja pernah menjadi lelaki yang hebat disisi daddy. Dia jauh, makanya eomma ingin Haechan dapat perhatian dari penggantinya"
Haechan menggeleng kepala, lalu menggembung kedua pipi bakpao nya.
"Echan, tak mau punya eomma balu, eh tapi eomma Echan seolang plia bukan wanita daddy? Kenapa bisa?" tanya Haechan kaget.
"Iya, di dunia ini sekarang apapun bisa terjadi terlepas dari gender manusia itu sendiri anakku yang manis"
Johnny mencubit kecil pipi gembul Haechan lalu mengusap kepalanya sebentar dan menciumnya juga agak lama. Ya Tuhan, dia sayang sekali pada anak ini kenapa jalan untuk mempertemukan dia dengan sang eomma begitu berat?
Setelah itu dia menutup pintu dan mengucapkan selamat malam, sebelumnya Haechan bertanya.
"Kalau aku kangen belat sama eomma boleh tak aku tulis sulat saja? Nanti daddy yang kilim ke eomma bisa yayaya? Pleaseee"
"Baiklah, terserah Haechan"
"Oke daddy uhuk uhuk"
Pergerakan Johnny berhenti disana, melihat anaknya yang mulai mengigil tak karuan.
"Kamu udah minum obat belum sayang hem?" tanya Johnny buru-buru menghampiri sang buah hati.
"Udah kok ayah, ini efeknya udah keliatan hehe aku ngantuk, nanti aja deh nulis sulatnya"
"Oke, sekarang kamu banyak minum ya dan langsung bobok" Haechan mengangguk.
Setelah itu Johnny berjalan menjauh, matanya sempat menatap beberapa pil di atas meja kecil di samping ranjang Haechan. Dia membenci pil pil sialan yang entah sampai kapan ada disitu.
"Kamu tunggu ya sayang, eomma kamu pasti pulang kok... Gak usah khawatir... Ya... Janji daddy bisa kamu pegang"
Johnny menundukkan kepala di pintu kamar anaknya, meneteskan air mata sebagai rasa sesal yang entah sejak kapan ada dihati. Melihat Haechan yang gemuk akhir-akhir ini membuat Johnny bersyukur, tapi di satu sisi penyakit itu masih ada. Penyakit sialan yang dibawa oleh kakeknya Johnny, kenapa bisa Johnny menurunkan pada anaknya bukan pada dirinya sendiri.
"Mian Haechaniie, mianhe..."
Johnny sudah menangis disitu, dia berjalan dengan menyeret berat kedua kaki ke arah kamar yang bersebrangan dengan Haechan. Setelah menutup pintu Johnny tak ingin melakukan apapun selain menangisi yang sebenarnya bukan salah dia, biarlah dikatakan lemah sebagai dominan tapi jujur dia beneran ingin bertemu Taeil cepat cepat setelah ini.
"Kau harus pulang sayang, anak kita membutuhkan kamu.. " Johnny menutup wajah dengan kedua tangannya.
Pundaknya bergetar hebat, sampai sampai dia sesak untuk bernafas.
See u, tinggalkan jejak yo nduk. Tak kepret koe kalau ndak mau vote atau komen!
![](https://img.wattpad.com/cover/309380932-288-k1888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untuk EOMMA (JOHNIL)
Fanfiction"Daddy, kemana eomma pergi?" "Eomma sedang dalam perjalanan bisnis sayang" Mau sampai kapan Johnny berbohong kepada anaknya? JONHIL AREA! NGAK SUKA? SILAHKAN PERGI! YUPS