Belum bisa lupa

354 33 2
                                    

Aku bingung koe kabeh podo meh lanjut ceritane iki opo ora
Jgn lupa vote~!

Johnny menatap Doyoung dalam diam, sore tadi Jaehyun bilang kalau istrinya akan mengunjunginya dan Haechan.

"Kemana saja kau hah?!" amuk Doyoung.

Sudah dia duga, dia diam bukan berarti tak tau tapi karena sudah sangat hapal betul Doyoung akan apa. Dia pasti diomeli seharian lagi karena meninggalkan Haechan tanpa memberitahunya.

"Aku habis dari kantor" acuh Johnny mendudukan diri dan melempar tas kerjanya asal diatas sofa ruang tamu yang sangat besar.

"Dasar kau ini! Haechan tadi menangis mencarimu bodoh!" amuknya.

Doyoung adalah tipe bibi yang menyayangi keponakannya, benar Jaehyun itu kakak tirinya. Otomatis Doyoung adalah kaka iparnya.

"Aduh kau kesini cuman mau mengomel ya pulang saja" usir Johnny.

"Jon!" Doyoung memegangi perutnya yang sudah membesar.

"Awas, kau tak boleh terlalu sensitif apalagi marah-marah kasian janinmu" kata Johnny mengajak Doyoung duduk bersamanya.

Doyoung sedang hamil besar, tapi dia tetap memaksa diri untuk bertemu dengan Haechan. Meskipun Jaehyun sudah melarangnya.

"Ah, maafkan eomma sayang" kata Doyoung mengusap perutnya.

Johnny menghela nafas lalu menutup mata, sementara Doyoung hanya melihat pria itu.

"Kau masih mencarinya?" tanya Doyoung.

"Apa Haechan tidur?" Johnny mengalihkan topik.

"Ya dia tidur, jangan mengalihkan pembicaraan tuan Suh jawab aku kau masih mencarinya?"

Johnny hanya berdekhem masih dengan menutup mata, Doyoung ikut rebahan di paha Johnny. Hal itu sudah biasa dan tak asing baginya, karena Doyoung ini manja apalagi sekarang sedang mengandung anak keduanya. Pasti walau Johnny menolak lelaki itu akan marah dan tetap memaksakan diri untuk melakukannya.

"Apa semua pengawalmu belum ada yang menemukannya?" tanya Doyoung lagi.

Johnny menggeleng, dia sepertinya harus menyerah kali ini. Karena sudah 5 taun lamanya dia mencari keberadaan Taeil, yang hilang bak ditelan bumi.

"Hah... Jon sudahlah lupakan dia dan buka hati untuk seseorang yang baru" nasehat Doyoung sambil mengusap-usap perutnya.

Kalau ada yang baru melihat mereka seperti ini atau pelayan baru yang lihat, pasti akan mengira mereka suami istri, padahal nyatanya hanya iparan. Keluarga yang aneh.

"Tak bisa Doy. Aku tak bisa mencari pengganti dia"

"Kalau Taeil tak peduli padamu kenapa kau harus peduli padanya?" tanya Doyoung.

Membuat Johnny sedikit tertohok, karena itu adalah kenyataan.

"Dia bukan tak peduli, mungkin hanya tak tau caranya kembali"

"Mungkin, kata yang sangat meragukan kau tau"

Mereka saling membalas kenyataan, dan berakhir dengan Doyoung yang tertidur dipangkuan Johnny. Seorang yang sedang hamil itu selain sensitif pasti akan selalu mengantuk dimana pun itu.

Johnny menatap wajah Doyoung, dia membayangkan kalau sekarang adalah Taeil yang berada di pangkuannya.

"Aku belum bisa lupa Doy, maafkan aku.." kata Johnny pelan.

Alasan terbesar kenapa Johnny masih mencari Taeil adalah dia belum bisa melupakan lelaki itu, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk melupakannya dan dia hanya akan hidup bersama Haechan sampai tua nanti. Johnny kembali memejamkan mata kali ini menyenderkan kepala ke sofa empuk yang bisa dijadikan kasur itu. Tak lama dia ikut tertidur.

Surat Untuk EOMMA (JOHNIL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang