👑26👑

119 6 4
                                    

SELAMAT MALAM KAMIS UNTUK SEMUA READERS KU YG KELAKUANNYA SELALU MANIS. APA KABAR KALIAN? MASIH INGAT KAH DENGAN CERITA INI?

AUTHOR MINTA MAAF YG SEBESAR-BESARNYA KARNA BARU UPDATE LAGI. MAAF YA BARU BISA UPDATE SEKARANG DAN BUAT KALIAN MENUNGGU.

SEBENERNYA TUH NIATNYA PART INI MAU DI UPDATE NTAR MALMING TAPI TAKUT GAK BISA AUTHOR. JADI UPDATE NYA MALAM KAMIS DEH.

SEBELUM BACA AUTHOR MAU KASIH WARNING NIH YA. GAK BENTUK FOTO SIH EMANG TAPI DALAM BENTUK KALIMAT DAN TAKUTNYA KALIAN KE TRIGGER JADI AUTHOR KASIH WARNING.

MENTION: BLOOD, DEATH, KEKERASAN, KATA KASAR DAN SEJENISNYA. SO BIJAK DALAM MEMBACA YA GUYS.

SEMOGA KALIAN SUKA DAN GK MENGECEWAKAN PART INI. MAAF JUGA KALAU BANYAK TYPO. ENJOY AND HAPPY READING 🤗


























Saat ini Riel, Ethan, dan Zoffy saling menatap satu sama lain saat Ray sibuk memukul samsak. Sebenarnya bukan hal aneh hanya saja tidak seperti biasanya, kali ini Ray terlihat memukul dengan penuh emosi. Mereka bertiga tidak tau apa yg membuat Ray emosi seperti ini. Itulah sebabnya mereka saling bertukar pandang seakan berbicara dari mata.

Akhirnya Ray menghentikan aktivitasnya dan ia menunduk dengan nafas yg tersengal-sengal. Ketiga sahabatnya menghampiri Ray lalu Zoffy memberikan botol air pada Ray.

"Thanks" ucap Ray setelah menerima botol air yg diberikan oleh Zoffy lalu Ray menenggaknya hingga habis

"Ko kenapa?" Tanya Riel karena jika keadaan Ray yg dipenuhi amarah seperti ini diantara ketiga sahabatnya hanya Riel yg bisa di andalkan

"Apanya?" Tanya Ray balik

"Koko gk biasanya latihan pake emosi gini kalau lagi gk ada masalah atau yg mengganggu pikiran" jawab Riel

"Nothing" ujar Ray

"Abang kenal Koko sejak abang masih dalam kandungan eomma" ucap Riel membuat Ray menghela nafas karena jika Riel sudah menyebut dirinya sendiri dengan abang artinya tidak bisa menghindari pertanyaan. Bagaimanapun Riel yg lebih tua

"Jujur setiap gue lihat muka mereka rasanya pengen saat itu juga gue habisi mereka. Tapi gue harus tahan dan memendam semua amarah gue. Lihat muka mereka bikin gue terbayang saat Reine kena tembakan itu. Dan bentar lagi gue harus ketemu mereka lagi, itu kenapa gue lampiaskan dilatihan ini" jelas Ray panjang dan mereka dapat mengerti itu

"Sekarang gimana? Sudah puas?" Tanya Riel

"Menurut abang?" Bukannya menjawab Ray malah balik bertanya dan Riel diam. Ray mengacak rambutnya frustasi, mereka tau amarahnya belum sepenuhnya keluar

"Ayo latihan sama gue. Daripada lo pukulin samsak yg gk bisa balas pukulan lo, mending sama gue" ucap Zoffy

"Lebih menarik bukan?" Lanjut Zoffy dan Ray menunjukkan smirknya

"Let's do it. Gue tunggu di ring" Balas Ray

Ethan dan Riel hanya bisa menghela nafas membiarkan mereka berdua. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain dengan sangat baik dan Zoffy bukan orang yg bisa diremehkan karena Zoffy memiliki keahlian semua bela diri.

Setelah Zoffy selesai bersiap, kini mereka berdua berada di ring sedangkan Ethan dan Riel menunggu di bawah menyaksikan dua orang yg akan beradu otot. Jika Riel dan Ethan lebih suka memakai otak, maka Ray dan Zoffy memakai otot. Namun kelebihan Ray adalah ia seimbang antara otak dan otot.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang