[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ]
Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vanya berkeliling sambil bersenandung kecil. Ia menikmati pemandangan yang ada di depan matanya, tidak salah ia ikut dengan Aaron. Sembari menunggu Aaron, Vanya memilih untuk duduk di atas ayunan tali.
"Mbak masuk aja, saya gak papa kok" ucap Vanya.
"Ya sudah, kalau begitu saya masuk dulu nona. Kalau ada yang di butuhin panggil saya aja nona"
Vanya mengangguk. Pelayan tersebut pun masuk kedalam.
Saat asik melihat pemandangan, Vanya melihat sebuah kupu-kupu yang melintas di depan wajah nya. Vanya berdiri mengejar kupu-kupu tersebut. Ia sangat tertarik melihat kupu-kupu itu.
Saat Vanya sibuk mengejar kupu-kupu, Aaron baru saja menyelesaikan salat nya, ia pun segera menyusul Vanya.
"Vanya mana? " tanya Aaron.
"Nona ada di depan tuan, sedang bermain ayunan"
Aaron mengangguk. Ia pun melangkah kan kaki nya keluar. Namun saat sampai Aaron tidak melihat Vanya. Hati nya menjadi cemas karena tidak menemukan Vanya.
"Vanya!! "
"Di sini"
Aaron menoleh, ia bernafas lega ketika melihat Vanya berjalan menghampiri dirinya. Aaron langsung memeluk Vanya.
"Kenapa? " tanya Vanya.
"Kamu gak ada, aku cemas" jawab Aaron.
Vanya tersenyum. Ia mendongakkan kepalanya.
"Kamu ganteng banget, aku suka" ucap Vanya tiba-tiba.
Aaron langsung melepaskan pelukan nya, menghindari tatapan Vanya. Bisa bisa nya ia salah tingkah. Vanya tertawa, melihat Aaron yang salah tingkah.
"Jalan yuk" ajak Vanya sembari menggandeng tangan Aaron.
Aaron dan Vanya berjalan dengan santai. Sesekali mereka mengobrol dengan di iringi canda tawa.
Enam menit berjalan, mereka berdua berhenti di pinggir sungai, Vanya duduk di atas rerumputan, sedangkan Aaron berbaring di atas rerumputan di samping Vanya.
Vanya menatap sekitar, menatap air sungai yang mengalir. Kedua matanya mengedar. Ia berdiri dari duduk nya, melihat lihat bunga, dan Aaron membiarkan nya.
Melihat banyak bunga, Vanya pun ingin merangkai bunga - bunga tersebut menjadi sebuah bando.
Aaron menatap Vanya yang terlihat fokus, senyuman tipis terbit dari bibirnya. Aaron merubah posisi nya menjadi duduk, lalu ia mengeluarkan ponsel canggih, memotret Vanya tanpa di ketahui Vanya.
"Jadi!! "
Vanya berdiri, ia menghampiri Aaron dengan riang. Sesampainya di depan Aaron, Vanya pun duduk, senyuman manis nya ada. Vanya memakaikan hasil karya nya ke kepala Aaron. Senyuman nya semakin lebar ketika Aaron memakai hasil karya nya.