Pintu ruangan gelap yang hanya disinari cahaya layar laptop itu terbuka perlahan. Langkah kaki yang memasuki ruangan itu berhenti ketika tubuhnya diterpa angin malam yang cukup kencang dari luar jendela yang terbuka. Orang itu berdecak pelan, lantas mengurungkan niatnya menghampiri pemuda manis yang tengah tertidur di depan sebuah laptop yang menyala. Kakinya melangkah ke jendela itu dan menutupnya, juga tidak lupa menarik tirai berwarna kuning pucat itu sehingga kini suhu ruangan tidak sedingin awal. Ia melirik ke arah AC di langit ruangan. Menatapnya lama dan suhu ruangan berangsur naik beberapa derajat.
Lalu kakinya melangkah mendekati si pemilik kamar yang masih tertidur itu, bahkan makin pulas. Di samping meja ia sedikit membungkuk, memperhatikan wajah damai pemuda manis itu. Senyum tipis terbentuk di sudut bibirnya. Matanya melirik ke layar laptop yang masih mengetikkan huruf acak karena keyboard yang tertekan kepala si manis.
Melihat posisi yang tidak mengenakkan tersebut, ia tanpa pikir panjang segera meraup pemuda manis itu dalam gendongannya. Ketika pemuda manis itu sedikit mengerang dalam tidurnya, ia membisikkan beberapa kalimat pengantar tidur. Membuat pemuda manis itu kembali tertidur nyenyak. Ia menaruh tubuh mungil itu di atas ranjang perlahan, ikut duduk di sisi lain ranjang itu. Matanya semakin menelisik wajah cantik itu. Ia menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah yang kini seperti menyedot perhatiannya.
Setelah puas memandangi rupa si manis hingga subuh mendatang, ia mengecup singkat dahi pemuda manis itu. "Aku akan datang lagi, ratuku."
Zzap!
Pemuda manis itu perlahan membuka matanya. Rasa pusing mendera kepalanya, kemudian tersadar sesuatu. "Sialan! Aku tertidur lagi?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Guardian Demon | Hyuckren
FanfictionRenjun pusing sekali rasanya saat tiba-tiba kamarnya dikunjungi pemuda asing yang mengaku sebagai guardian angelnya. Sinting, pikir Renjun. Cukup sudah ia dibuat pusing oleh deadline novelnya. Ia tidak mau meladeni pemuda gila itu. warn! mature cont...