PART 16

1.8K 127 9
                                    

Semua anggota keluarga william saat ini sedang berkumpul di ruang keluarga ,para kepala keluarga mereka sedang membahas bisnis ,dan sebagian wanita sedang berada didapur membuat aneka makanan ,sedangkan sisanya sibuk dengan gedjet nya.

Berbeda dengan yang lain sekarang jayden sedang menikmati pemandangan hutan pinus di balkon kamarnya sambil melukis .Fyi Bian itu sangat suka dengan melukis yaa meskipun lukisannya tidak bisa disebut lukisan .

"Gk pernah gagal sih kalo gue ngelukis "ucap bian bangga pada hasil lukisannya sendiri kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman manis.

"Oke sentuhan terakhir gua kasih burung -burung"

Saat sedang asik melanjutkan lukisannya tiba-tiba pandangannya memburam ,Pusing seperti ditimpa oleh batu besar itulah yang saat ini bian rasakan dahinya mengernyit dan kuas yang sedang ia pegang ditangan kanannya terlepas digantikan dengan memegang kepalanya tidak lebih tepatnya menjambak rambutnya sendiri.

"Sssh sakit akkh "erangan lolos dari bibir mungil bian ,jambakan itu belum lepas malah semakin kencang

Prakk

Palet cat yang semula bian pegang ditangan kirinya juga terjatuh begitu saja .

"S sa sakit t t tolong hah -akh mommy"

sakit yang dirasakan bian tidak berkurang malah semakin bertambah.Bian sudah tidak bisa menahan rasa sakit dan akhirnya gelap menguasainya.Bian menyerah dan berharap semoga ada salah satu anggota keluarga menolongnya.

BRUKH

Tubuh Brian ambruk dilantai marmer dingin tersebut menimbulkan suara yang cukup keras karna posisi bian semula duduk dikursi dan kursi yang diduduki bian pun ikut jatuh.

__________

Sedangkan ditempat lain lebih tepatnya diruang keluarga saat ini mereka semua berkumpul ,raut wajah mereka semua serius terutama para laki² wajah mereka tampak dingin dan datar

"Aku tidak setuju, apa kau pikir dengan cara itu tidak berbahaya "ujar Alexo dengan wajah dingin dan tatapan tajamnya.

"Tapi sampai kapan kita akan terus seperti ini tanpa bertindak apapun,dia bisa saja datang tanpa kita ketahui"sahut Zero sengit

"Jangan terlalu gegabah dalam bertindak ,kita harus susun rencana sebaik mungkin"Ucap Arzan dengan nada dingin

Sedangkan para wanita ia hanya menyimak tanpa berkutip apapun.

Sejenak mereka semua hening sampai suara benda jatuh menyadarkan mereka.

BRUKH

"Suara apa itu"ucap naomi

"Suaranya dari lantai 2 ,coba kita chek aku takut terjadi sesuatu pada bian"ucap jessy dengan nada khawatir

Tak ayal mereka semua yang ada disana merasa khawatir takut terjadi sesuatu pada kesayangan mereka

_____
SKIP

mereka semua sudah ada didepan kamar bian dan tanpa basa basi Alexo  langsung membuka kamar itu.

Saat mereka masuk ke dalam mereka tidak dapat menemukan bian dikamarnya ,rasa khawatir mereka bertambah saat tidak menemukan bian disudut mana pun sampai akhirnya Vincent berjalan tergesa menuju balkon kamar adiknya tersebut dan alangkah terkejutnya saat ia menemukan bian tergeletak dilantai dingin marmer .

"BIAN"pekik Vincent dengan gerkan cepat vincent memangku adiknya tersebut dan mencoba menyadarkan bian ,dengan menepuk² pipi gembil bian berharap adiknya tersebut sadar.

Mendengar pekikan Vincent mereka semua langsung menghampiri Vincent .

"Adek dek bangun ab abang mohon dek "ucap vincent dengan nada bergetar

BRIAN JAYDEN WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang