Halloo
Cieee nungguin yaaaa
Awan kelabu menggantung dilangit menutupi cahaya matahari ,angin mulai bertiup kencang ,dan sebagian orang lebih memilih tetap berada di dalam rumah menghidari hujan badai yang sebentar lagi akan datang.Lain halnya dengan seorang gadis berambut panjang yang di ikat dengan pita hitam,ketika semua orang menghindari badai di luar yang sebentar lagi akan datang ,gadis itu malah berjalan-jalan di pinggir trotoar jalan sambil menikmati hembusan angin yang menerpa kulitnya.
Langkahnya terus mendayu sambil bersenandung,bibirnya terus berucap mengikuti alunan musik yang ia dengar dari earphone yang tersumpal di kedua telinganya.
JDEEERRRRR
Suara guntur yang kencang sampai memekikan telinga sontak menghentikan langkah gadis tersebut.
"Sepertinya hujan sebentar lagi akan turun"gumam gadis itu sambil mendongakan kepala memandang langit gelap yang sebenatar lagi akan menurunkan jutaan tetes air.
Benar saja tak lama rintik hujan mulai berjatuhan sontak membuat gadis itu lari terbirit-birit menghindari hujan yang mulai deras.
Gadis itu berlari mencari tempat berteduh dan saat ia melihat sebuah halte bus yang tak jauh dari tempatnya ia mulai mempercepat larinya menuju halte tersebut.
Saat sampai dihalte tersebut gadis berkuncir pita hitam itu menghembuskan nafas lega.
"Hufh akhirnya ~"ucap gadis itu sambil menepuk-nepuk pakaiannya yang lumayan basah karna hujan tadi
"Bego banget sih lo Raniya udah tau mau hujan malah gk bawa payung ck"Gadis yang menyebut namanya Raniya tersebut merutuki perbuatannya sendiri yang pergi keluar tanpa membawa payung dan jaket ,padahal sudah tau awan mendung.
Gadis itu pun akhirnya mendudukan dirinya pada bangku dibelakangnya sambil menggosok-gosokan tangannya berharap bisa mengurangi suhu dingin dari tubuhnya.
"Mana gk bawa jaket lagi ,ish sial banget sih gue!"ucap raniya yang terus merutuki dirinya sendiri.
"Bisa diem gak sih lo dari tadi berisik mulu"ucap seorang pemuda yang menggunakan hoodie hitam oversize dan beralaskan sendal jepit.
"Dih siapa lo ngatur-ngatur gue?! terserah gua lah mulut juga mulut gua kok lo yang ngatur!,lagian kalo berisik yaudah sana jauh-jauh dari gue"ucap raniya kepada sosok lelaki tersebut.
Lelaki itu mendelikan matanya
"Heh!yang duluan ada disini itu gue !!,adapun yang harus pergi dari sini itu lo!"ucap sinis lelaki ituRaniya dibuat naik pitam oleh ucapan lelaki yang duduk tak jauh darinya itu.
"Cih dasar cowok tidak berprikecewean"ucap sewot Raniya sambil mendelik ke arah lelaki itu
"Dasar cewe gk jelas!"balas lelaki itu yang juga melirik ke arah raniya dengan tatapan sinisnya,
Lama mereka saling melemparkan tatapan sinis sampai akhirnya salah satu diantara mereka menyadari sesuatu.
"Heh tunggu! Kok gue kaya pernah liat lo ya?" Tanya Raniya dengan tatapan menyelidik
"Dih kapan?gua gk ngerasa pernah ketemu cewe sejenis lo perasaan"
Seperti ada lampu bolham yang muncul diatas kepalanya akhirnya Raniya mengingatnya.
"Oh iyaaa gue inget lo cowo yang didanau itu kan?iyaa kan yang nyamperin terus nenangin gue itu"ucap Raniya antusias karna ia akhirnya mengingat momen itu.
"Siapa tuh ya nama lo jaynudin?jaylani?!atau jay apa sih gue lupa lagi"ucap frustasi Raniya karna tidak berhasil mengingat nama cowok didepannya itu
"Oh lo yang nangis-nangis di danau itu kan?"ucap jayden yang akhirnya mengingat kejadian saat didanau,
Sebenarnya jayden tidak terlalu yakin jika wanita yang pernah ia temui saat di danau itu adalah wanita yang ada di hadapannya ini,
Karna jika dilihat wanita ini lebih cantik dengan rambut yang dikuncir dengan pita hitam hanya sebagian yang diikat dan sebagiannya lagi dibiarkan tergerai dan wajah yang manis,
Sangat berbeda dengan yang ia temui saat itu ,penampilannya sangat kacau wajah memerah dan banyak jejak air mata dipipinya,rambut yang acak-acakan,sudah mirip seperti orang gila pikir jayden saat itu.
"Woy!lo ngapain liatin gue ke gitu ?"ucap sewot Raniya
Jayden seketika tersadar dari lamuanannya dan segera mengalihkan pandangannya pada jalanan didepan.Hujan masih deras belum ada tanda-tanda akan berhenti sedangkan langit sudah mulai gelap sekarang ia menyesali perbuatannya yang kabur dari rumah sakit diam-diam.
"Eh iya gua mau bilang makasih sama lo waktu itu lo udah mau temenin gua dan dengerin gue cerita terus udah pinjemin gue bahu juga,berkat lo gue bisa bangkit lagi deh,makasih yaa~"ucap tulus Raniya sambil melemparkan senyum manisnya pada jayden
Sedangkan jayden yang mendapatkan ucapan terimakasih dari Raniya hanya menganggukan kepalanya sambil membalas senyuman manis pada Raniya.
Sssst
Ringisan terdengar dari kedua belah bibir jayden,ia menundukan kepalanya sambil memejamkan matanya kala rasa pening menghujami kapalanya ,tangannya memijit pelan pelipisnya berharap bisa mengurangi rasa sakit nya tersebut.
"Eh lo kenapa? Lo sakit ?ya ampun lo gkpp kan duh gimana nih"ucap panik Raniya kala melihatJayden kesakitan dan membak rambutnya sendiri.
Sedangkan jayden saat ini sedang berusaha mati-matian menahan rasa sakit dikepalanya yang semakin menjadi-jadi,
Tes
Tes
Matanya membelalak kala melihat tetesan darah jatuh mengenai punggung tangan putihnya, seketika ia menyentuh bawah hidungnya dan alangkah terkejutnya ia mendapati darah yang lumayan banyak ,bersamaan dengan sakit dikepalanya yang bertambah dan seketika pandangannya mengebur dan ia mulai kehilangan kesadarannya ,
Sebelum ia benar-benar kehilangan kesadarannya ia sayup-sayup mendengar suara panik Raniya yang menyerukan namanya dan setelah itu ia tak merasakan apapun lagi semuanya gelap.
Hai apa kabar👋
Lama ya nungguin ini cerita update ,hehe maaf ya updatenya lama banget 4 bulan baru apdate lagi🤣
Btw special chapter ini aku full in momen Raniya sama jayden nanti ya yang keluarga mah next chapter aja
Makasih juga buat yang setia nungguin cerita ini update,maaf gk bisa janji sering update
Oke see you 👋
Sampai ketemu jayden lagi di next chapter bay bay
Tbc
16-12-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIAN JAYDEN W
Teen Fiction#Family #brothersip #friendsip {Gak ada Deskripsi alur dan genre rendomm kalo penasaran langsung baca aja} Nothing