11. salting

27 5 0
                                    

                   ~🌼Happy Reading🌼~
                                       °
                                       °
                             ~Chapter 11~
     

                               ***🐼***
     
Aisya melihat sisi sudut, di tiap ruangan kamar Nadia. Tidak sengaja Aisya melihat buku yang ada di bawah bantal nya itu.

"Kenapa sya? Maaf ya, Kamar aku emang gini. Mungkin gak segede kamar kamu hehe" ujar Nadia yang merasa insecure.

"Kamar lo bagus ko!" balas Aisya. Dan di setiap dinding kamar, terlihat quotes, dan semacam kata-kata yang keren itu."

"ini bikinin lo semua? Lo suka banget nulis ya? Bagus banget Nad." puji Aisya, karena Nadia memiliki keahlian menulis dan terlebih lagi menulis kata-kata yang dapat memotivasinya.

"Hehe kamu bisa aja." balas nadia, yang merasa malu atas Hai..🤗
Welcome to chapter 10!!
°°Ini Kelanjutan dari chapter 9😉.°°

~Happy reading~

Nadia yang masih dikamar sendiri, yang mulai meredakan tangisannya.
kini datang, Aas dan vina.

"Nad? Nad kamu kenapa. Kok nangis!" tanya Aas.

"iya Nad kamu kenapa" sambung vina.

"Emmm, engga ko, aku gak papa. Mata aku kelilipan." balas Nadia.

"Boong ya, cerita deh sama kita. Kenapa kamu gak pernah sedikitpun cerita sama kita.." ucap Aas sedikit kesal.

" iyaa... Sedikitpun..." samber vina.

" Beneran.. Aku gak papa ko. Tapi aku lagi pengen sendiri dulu, gak papa kan?"

"Ogitu ya.. Yauda deh, yuk vin. Tapi awas ya! Kalau ada apa apa cerita sama kita Nad." paksa Aas.

"Iya... Udah! sonoh sonoh."
Aas dan vina pun keluar dari kamar.

"Astaghfirullah, Nadia...
Ngapain sih kamu nangisin cowok!
Suka boleh! Tapi sewajarnya aja Nad. Kan jadinya gini!." gumam Nadia kepada dirinya sendiri.

Setelah Nadia lumayan cukup lama menenangkan dirinya. Lalu datang Aisya.

Membuka pintu, melihat Aisya yang terlihat matanya sudah menangis. Dan berkata " Nad? Lo kenapa. Nangis?!"

"Apa Sya. Engga kok."

"ye.. Boong ya lo!"

"ih Kamu! Masuk gak ketuk dulu, apalagi salam." ujar Nadia.

"Hehe maaf maaf."

"Kamu abis dari mana Sya?" tanya Nadia.

"Oh.. Gue?! Tadi abis dari taman." jawab Aisya.

"Taman mana Sya?" tanya Nadia.

(Apa.. Itu taman, yang selalu Rama kunjungi.) sambung Nadia dalam hati.

"Itu.. Gue kesel banget sama cowok. Yang kemarin ketemu sama gue. Terus.. tadi ketemu lagi. Tapi masih sombong gitu lah."

"kamu tau namanya siapa?"tanya Nadia.

"Rama, tapi gue gak tau nama kepanjangannya, mungkin Rama dhan, haha" tegas Aisya, dengan tertawa bahagia karena menyebut nama itu.

"Ternyata Aisya sudah tahu nama nya." Nadia merasa sedih dalam hatinya.

"Lo juga kenal kan sama dia? Oiya Nad rama orangnya kaya gimana yak?" tanya Aisya sembari duduk di dekat Aisya.
Mendengar itu Nadia terkejut, mengapa Aisya bertanya hal demikian.

Genggam Harapan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang