Skor 17 - 19, set pertama.
Gue sempat tak menyangka bisa mengejar skornya Juno. Tapi, karena ini juga gue jadi ketar-ketir. Soalnya, Juno masih memimpin skor dan kalau dia berhasil mencetak 2 poin lagi, kemenangan set pertama jadi milik dia.
Sekarang, permainan lagi serius banget. Gue bisa merasakan bagaimana orang-orang yang nonton pada fokus ke arah kami. Gue sendiri juga lagi ancang-ancang buat menerima servis dari lawan di seberang net. Meski pun gue tahu, si Juno gak terlalu serius mainnya, tapi gue yakin kalau dia juga ada ambisi buat menang.
Bunyi kok ketemu senar cukup nyaring. Gue buru-buru prediksi ke mana melambungnya kok dari Juno. Selalu ingat tips dan trik yang pernah Wildan ajarkan, beruntungnya itu membantu gue buat mengembalikan kok tersebut ke bidang seberang.
Namun jangan senang dulu. Urusan oper-operan kok begini sudah jadi makanan sehari-hari buat Juno. Pastilah dia punya reflek di atas rata-rata. Jadi, waktu gue tangkis, dengan cepat dia balikkan lagi kok itu ke tempat gue. Maka, mau tidak mau gue harus secepatnya menangkis balik biar kembali ke asalnya.
Pada akhirnya, kok itu jatuh dan masuk ke bidang gue. Cukup tahu dan tidak kaget, sih. Cuman gue agak kecewa aja. Seolah gue ngasih satu tambahan lagi poin buat Juno.
Skor 17 - 20. Satu poin lagi bagi Juno, maka set pertama ini selesai.
Lapangan juga riuh banget. Tak hanya dari pihak suporternya Juno, teman-teman gue dari tribun seberang juga tidak kalah heboh. Bahkan suara mereka bisa bersaing dengan suporter Juno yang jumlahnya lebih banyak. Benar-benar heboh banget, gue aja pusing kalau fokus dengerin suara mereka yang campur aduk.
Juno memulai servis, gue siap tangkis. Dia tangkis balik, gue kembalikan lagi koknya. Begitu terus sampai rasanya gue mau bengek karena harus gerak sana sini. Jujur aja, nih. Gue rada kesusahan buat mengikuti ritme permainannya si Juno. Selain cepat dan rada susah ditebak, dia juga senang banget kasih pukulan tipuan. Yah, tapi mau bagaimana lagi. Gue 'kan amatiran. Jadi, wajar saja kalau gue gak bisa menyeimbangkan permainan dia. Namun akhirnya, satu poin lagi untuk Juno karena dia berhasil belokkan kok ke luar jangkauan gue yang masih di dalam bidang.
Set pertama selesai. Juno dapat poin 21. Maka gue sama dia harus tukar posisi. Dikasih juga waktu jeda 2 menit sebelum mulai set kedua.
Waktu gue mau nyeberang lapangan lewat pinggir, si Juno juga ikut-ikutan lewat jalur yang gue pakai. Padahal ada jalur yang lain, tapi si SekOs bangsat malah sibuk menghalangi jalan gue. Mana itu mata pakai kedap-kedip sebelah doang. Nge-wink ala-ala, ceunah mah. Najis, Jun. Malah ngeri gue ngeliatnya. Buru-buru gue pelototin tuh makhluk biar enyah dari hadapan gue.
Masih ada waktu buat atur napas. Dari tadi, si Wildan ikut turun dari tribun dan nungguin gue di pinggir lapangan. Dia juga buru-buru ikut pindah waktu gue pergi ke area seberang.
"Keren, Min. Meski set ini elo kagak menang, tapi permainan elo tadi sudah mantap," komentar Wildan sambil nyodorin kotak tisu ke gue. Walau keringat gue belum keluar banyak, tapi tetap aja gue ambil beberapa lembar sekaligus buat ngelap muka. Lumayanlah, lelahnya.
Wildan juga kasih gue sebotol air minum yang masih bersegel. Kata dia, ini dapat malak dari suporternya Juno. Jadi, gue minum aja tanpa peduli. Sisakan juga buat waktu jeda yang lain nanti.
"Yah, 'kan elo yang ngajarin gue." Gue cengar-cengir. Rada bangga juga dipuji si Wildan. Kapan lagi orang narsis muji gue. Jadi sekalian dah, gue puji balik.
Wildan cuman beranggut setuju dan lanjut memberikan sedikit nasihat juga strategi yang setidaknya mungkin bisa gue gunakan jika ada kesempatan nanti.
Sedikit curhatan. Jadi pemain bulutangkis tunggal emang agak lebih capek kalau boleh gue komparasikan dengan perasaan gue waktu main bola voli. Memang sih, kedua permainan ini berbeda, tapi dari segi jangkauan dalam bidang, bulutangkis sektor Tunggal lebih luas dan harus lebih banyak gerak serta berpindah karena satu wilayah hanya dijaga satu orang saja, sehingga harus ekstra gesit agar kok dari lawan tidak lolos di bidang milik sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
WWWY? [YunGi]
FanfictionIni kisah Azmin yang ingin bebas dari kerisihan akibat Juno yang berusaha melepaskan diri dari kejaran para mantan. Melakukan suatu kesepakatan untuk sebuah hubungan. Namun, apakah hubungan jenis ini akan tetap berlangsung seterusnya? ⚠️WARNING!!!⚠️...