BASTA SAPERE ABBASTANZA

6 1 0
                                    


Kamu cukup tahu namaku saja

tapi tidak dengan aku yang sebenarnya

.

.

.

.

Hari berganti hari baru 1 hari berkerja Toy sudah seperti malas dan disitu lah Tira dan Sin mulai mengintai Toy. "Kok nggak kerja sih" Ucap Tira pada Toy. "Ntar dulu sabar" Jawab Toy dengan nada membentak Tira. Tira pun pergi menemui Sin untuk menyusun rencana mereka karena Tira melihat Toy sudah seperti bosan berkerja.

"Sin gimana sama rencana kita tadi aku lihat si Toy kayak males-malesan gitu, padahal kan kemarin dia semangat banget" Ucap Tira pada Sin. "Oke kita siasatin aja dulu si Toy kalau dia ada nelpon orang yang mencurigakan kita harus lapor sama Wati, tapi ntar kita harus vidioin dia juga biar Wati percaya kalau itu bukan settingan, bener sih bukan settingan tapikan kalau di fotoin gitu Wati kadang nggak percaya mending kita vidioin aja" Ucap Sin pada Tira. "Hmm bagus juga oke kita capcus" Ucap Tira. "Oke"Jawab Sin dengan semangat.

"Gimana udah kamu vidioin belum?" Tanya Tira. "Udah kok" Jawab Sin. "Yaudah langsung kirim aja ke si Wati" Ucap Tira. "Iya Ti aku tau kok" Ucap Sin.

"Gesss, ntar aku mau pulang telat ya di ekstrakurikuler aku ntar ada kegiatan tambahan lagi jadi kalian pulang duluan aja ya" Ucap Wati ( fyi : Wati ini eskul seni kalau Tira itu eskul pmr kalau Sin dia eskul wirausaha )."Iya" Jawab Tira. "Ti kamu udah liat video yang aku kirim belum?" Tanya Sin pada Wati. "Iya udah kok, aku percaya sama kalian" Ucap Wati.

Di tengah perjalanan ingin ke sekolah Wati didatangi oleh Bapak yang sudah tua yang kemarin Wati temui beberapa hari yang lalu, "Nak makasih ya udah nemuin kartu Bapak kemarin soalnya dompet Bapak kecopetan" Ujar Bapak tua itu. "Oh iya pak sama-sama lain kali hati-hati yaa pak" Ujar Wati pada Bapak tua itu."Iya nak pasti Bapak akan lebih hati-hati" Ucap Bapak yang sudah tua itu pada Wati. "Oke pak saya duluan ya soalnya saya pengen ke sekolah" Jawab Wati.

Belum beberapa langkah Wati berjalan dia sudah dipanggil lagi oleh Bapak yang sudah tua itu "Nak tunggu, mari sama Bapak saja berangkatnya temen-temen kamu juga nggak apa-apa kok ikut aja" Ucap Bapak Tua itu pada Wati. "Beneran nih pak?" Ucap Wati dengan senang. "Iya nak ayo buruan masuk ntar telat loh" Ucap Bapak tua itu pada Wati dan teman-temannya. Wati, Tira, dan Sin sangat senang karena mendapat tumpangan gratis karena mereka tidak perlu jalan kaki jauh-jauh ke sekolah.

.

.

.

maaf kalau jelek 

jangan lupa voment

maaf kalau ada typo

TBC

Until Back To You || Versi REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang